"Besok weh lah, hari pertama mah rame, besok-besok masjid juga mulai kosong." Gumam seorang bocah laki-laki usia belasan tahun itu.
Ini ramadhan ke-3 saya paska menikah dan mempunyai anak. Namun baru kali ini aku menjejakkan kaki lagi di masjid untuk shalat tarawih berjamaah di masjid. Pelataran masjid dipenuhi sendal jamaah yang tumpah ruah, bahkan pintu masjid harus ditutup dulu selama shalat karena tempatnya terbatas.
Perkataan anak tadi, sedikit banyak menggambarkan fenomena yang sering terjadi dan sering diungkapkan banyak orang. Malam-malam pertama di bulan ramadhan masjid akan penuh, dan seiring berjalannya waktu, masjid akan terasa semakin luas.
Apakah karena semangat nya yang semakin kendor? Ah, mudah mudahan tidak. Meskipun iman naik dan turun, tapi semoga semangat mendekat pada Allah semakin membesar. Aktivitas ayah mencari nafkah bagi para ayah dan aktivitas domestik bagi para ibu juga tetap dilakukan sebagai wujud ketaatan pada Allah. Dan tarawih pun sebetulnya bisa dilakukan di rumah masing-masing.
Honestly, saya nulis ini karena baru kali ini saya merasa "terusir" dari masjid karena shafnya sudah penuh. Hihi. Iya, masjid di dekat tempat tinggal saya saat ini mungkin ukurannya tidak sebesar masjid yang dulu sering saya kunjungi saat tarawih. Maka pengalaman ini menjadi unik, karena setelah ke masjid, saya harus pulang karena tidak ada tempat lagi.
Tentang fenomena masjid yang semakin kosong seiring berjalannya ramadhan, dulu saya juga mengamati dan memang itu yang terjadi. Dulu saya masih bisa menikmati meski shalat di halaman luar masjid saat sedang penuh. Saya juga mengamati kemajuan yang ada, majunya shaf shalat karena sedikit jamaah. Hihi. Hanya kini, saya melihat dari sudut pandang yang berbeda. Tak bisa shalat tarawih di masjid saat sudah niat, dan dengan drama tambahan karena kini berangkat bersama bocah, itu rasanya aneh juga. Saat itu saya berharap masjid menjadi cukup "kosong" atau lebih luas untuk bisa saya gunakan juga. Hehe
Note : tentang membawa anak anak ke masjid juga ada adabnya ya. Bukan sekedar membiasakan anak ke masjid melainkan juga mengajarkan adab-adab. Sesuaikan juga dengan usia anak. Usia anak saya 20 bulan, sebetulnya belum perlu untuk dibiasakan ke masjid, insyaallah nanti akan ada masanya. Saya hanya ingin merasakan suasana ramadhan saat tarawih.
Sabtu, 27 mei 2017
Hajah Sofyamarwa R.
Malam tarawih pertama
No comments:
Post a Comment