Sunday, February 28, 2021

INSIGHT Webinar Bu Sarra Risman : Menumbuhkan Manusia Mandiri

Alhamdulillah hari Sabtu, 27 Feb 2021 kemarin mendapatkan rejeki untuk bisa menimba ilmu dari ibu Sarra Risman. Beliau adalah anak dari Bu Elly Risman yang juga aktif dalam dunia parenting. Sejujurnya cukup takjub melihat beliau secara langsung (meski lewat zoom), karena selama ini hanya melihat beliau lewat tulisan-tulisannya di laman facebook. 

Kesan saya melihat beliau, cantik masyaallah, dan mirip sama Bu Elly Risman (yaiya!). Saya jadi ngebayangin bu Elly Risman dulu waktu muda nya persis beliau kayanya ya. Wajahnya seolah galak padahal tegas. Dan yang paling menarik, ekspresif sekali. Jadi misal ada penanya yang mengungkapkan pertanyaan via video/mic beliau akan mengangguk anggukan kepala, atau matanya merespon dengan antusias. Sedikit banyak juga gerak geriknya mirip sama Bu Elly Risman ya.

Okay prolognya cukup. Udah kepanjangan ya hihi.


RESUME :

Menarik bahwa bu Sarra mengibaratkan proses mendidik anak itu dengan proses menanam sebuah tanaman. Kita orangtua sebagai petani, dan anak sebagai BIJI nya. Sebagaimana seorang PETANI, orangtua hanya merawat biji itu agar tumbuh dengan baik. Yang namanya proses menumbuhkan biji, selalu ada kemungkinan GAGAL tumbuh, atau justru berhasil PANEN, semua tergantung dari bagaimana menjalani prosesnya. 4 Faktor Penting adalah :

1. Butuh Pupuk Terkini (Ilmu Update) : Petani butuh tau ilmu bercocok tanam. begitu pula orangtua dalam melakukan pengasuhan dan pendidikan kepada anak. Kalau ditanya apakah orangtua kita jaman dulu pakai ilmu parenting, tentu mereka punya konsep sendiri yang mereka jalani. Hanya saja, seiring perubahan jaman yang semakin maju, maka tantangan pun butuh dipecahkan dengan ramuan yang berbeda pula

2. Butuh Konsisten : Konsisten di dirawat, disiram, di pupuk, Agar hasilnya dapat terbentuk baik

3. Butuh Waktu : Tak ada biji yang terus tiba tiba menjadi pohon besar dalam semalam. maka dalam menumbuhkan kemandirian anak butuh waktuk, ngga instan yaa

4. Butuh Kesabaran : Ini kunci juga, kalau ngga sabar, petani bisa sewaktu-waktu kesel sama tanamannya saat tumbuh tak baik, padahal tanaman itu punya dasenya sendiri


Dalam kondisi pandemi begini, kita juga perlu belajar bagaimana bertahan. Ada beberapa yang harus diperhatikan. 

1. Akar nya harus kokoh

2. Semua proses penanaman harus bagus

3. Petaninya harus ngerti perlu gimana

4. Hindarkan dari Hama : Kasian, Buru-buru, mau rapi, banyak tangan


MACAM KEMANDIRIAN : FESFA

Fisik, Emosional, Sosial. Finansial, Agama

Setiap tahapan usia punya targetan masing-masing


INSIGHT

Ternyata ada beberapa tahapan kemandirian yang masih jadi peer, kalau berkaca dari Konsepnya bu Sarra RIsman. 
1. Usia 0-2 iday tidurnya masih sekasur sama bunda sampai sekarang

2. Usia 3-4 : Menulis, bantu pekerjaan orangtua, merapikan mainan

3. Usia 5-7 : Keramas, Tanggung jawab, masak, suka solat, ngaji, puasa.


Wednesday, February 24, 2021

REVIEW : KOLAM RENANG GRAND SHARON - THE CLOVER BANDUNG



Alhamdulillah sabtu lalu (6 Feb 2021) berkesempatan buat berenang bareng sama Embahnya iday. Karena jarang-jarang ketemu, tentunya saya menyambut baik ajakan itu, berangkat sekitar jam 13.30 dan pulang jam 17.00 😆


Biaya masuknya 40.000 rupiah perorang, tapi kalau sekaligus berlima hanya 25rb/orang, jadi lebih ekonomis ya? Saat kesana alhamdulillah sepi, hanya ada satu keluarga, itupun tetangga kami yang memang barusan aja diajaknya. hihi.



Secara lokasi, The Clover ada di dalam komplek Grand Sharon, dekat Santosa. Sebelum masuk kompleknya, kita perlu drop KTP dan tukar dengan ID Card dulu. Tempatnya cukup teduh dan Area parkirnya juga cukup luas.

Menurut saya disana tempatnya bagus, bersih dan aman. Memang ngga terlalu besar, tapi insyaallah cukup kok. Ada 2 kolam renang, yang satu diperuntukkan untuk anak, dan yang satu lagi diperuntukkan bagi yang dewasa. Suhu air disana ngga anget ya, segar aja. Fasilitas di kolam airnya juga cukup seru, ada perosotan puter puter, perosotan lebar, dan ember tumpah.

Kolam Anak-anak


Kolam Dewasa


Kita bisa simpan tas di tempat duduk yang sudah disediakan di sekitar kolam. Meskipun hanya kursi batu tanpa meja, tapi cukup nyaman karena terlindung dari sinar matahari.

Saya juga suka sama ruang bilasnya, ada yang tipe massal, ada yang tipe kamar-kamar. Jadi ngga terbuka banget, cukup luas, bersih, dah gitu airnya anget, jadi nyaman deh mandinya.


Kalau capek berenang, bisa manjat di wall climbing ya. Sebetulnya ngga di tembok langsung ya, bahan plastik tapi kuat gitu. Lumayan buat anak anak yang suka manjat, jadi wahana tersendiri.

Kalau misal lapar juga bisa pesen di kantinnya ya, menunya semacam indomie, kentang, sosis, cilok kuah, cireng rujak, eskrim, dan lain lainnya.

Menjelang pukul 15.00 mulai berdatangan pengunjung lainnya. Tapi relatif sepi alhamdulillah jadi tetap bisa social distancing juga.

Alhamdulillah Review Bebasnya udah selesai. Semoga ada manfaatnya ya warga banduung 🤗❤️