Wednesday, September 29, 2010

Bocah 'brutal' itu bernama Siti..

Assalamu'alaikum
apa kabar hati?
kuharap ia senantiasa terjaga
apa kabar jiwa?
kuharap ia selalu tegar dan berserah
apa kabar keimanan?
kuharap ia makin bertambah dan senantiasa terasah

Lama tak jumpa', sahabat

hehe

kejadian ini bikin saya miris,

terjadi kemarin sore, tepatnya di hari Jumat, 5 Maret 2010, sore menjelang magrib.
Ketika itu saya baru saja lepas dari UTS (Ujian Tengah Semester) BIO-KULUS alias Biologi dan kalkulus! hehe
Untuk melepas penat (halah), asalnya saya sama temen yang lain mau nonton marching band (MBWG) di Gsg itb, tapi karena teman saya --sebut saja ELLIS dan NISA-- sangat kelaparan kronis dan tak tertahankan, kami akhirnya memutuskan untuk makan dulu di kantin salman.

Nah, jalan kan tuh dari perpus ke salman.. tiba-tiba di jalan ketemu teman saya yang satu lagi --sebut saja SRI-- (mohon sehabis ini dilupakan saja karena pada akhirnya dia tidak masuk dalam cerita utama hehe), katanya sri mau nonton bareng temennya, jadi kita pisah deh di depan salman. (tuh kan, baru muncul udah ilang lagi.. xp)


Sesampainya di kantin salman, eh, kita ketemu sarah. Setelah elis sama nisa beli makan, tiba tiba muncul seorang jilbaber dari kejauhan, melambai dan tersenyum lebar seraya berkata

"Hei hajah! masih inget kan?"

-----zing


"hey! TRISTI! wah wah lagi ngapain di salman blablabla lalalala.."

(terlalu panjang kalau diceritakan, dan pastinya akan sangat membosankan hehe. intinya di salman dia emang lagi ikut Unit--namanya PAS-- yang spesialisasi ngurusin anak-anak kecil supaya tambah soleh. subhanallah.. J

NAH TIBA TIBA

ada anak kecil banget (mungkin 3 taunan kali ya..), tibatiba ngerangkul saya. Awalnya kaget, saya pikir "ni anak sapa nih, ga nyangka si tristi udah punya anak.." hehe.
Namanya Siti, memakai kerudung kuning, baju lengan pendek, celana panjang dan sepasang sendal jepit merah yang kegedean.
ternyata dia anak kecil yang emang suka nongkrong di salman. kata tristi dia juga suka ikut nimbrung waktu anak-anak PAS lagi kumpul. Kemana aja saya selama ini ampe ga sadar kalo ada dia..
Yasudahlah ta' ladenin aja, anaknya manis ko, Cuma agak sedikit "brutal", hehe, maksudnya suka nyeruduk sana sini, trus kaya yang pingsan-pingsan an tidur di lante.
"Wah plis, jangan de! teteh ga mau disangka pembunuh!"
okelah akhirnya dia bangun dan minta kerupuknya ellis. (so what?)

saya biarin dia main-mainin tas kuliah saya (yang lumayan berat) buat dia pake, trus diputer-puterin kaya es puter.

mungkin saking "brutal"nya dan ga kuat ngangkat tas saya, dia jatoh, dan uang saya yang bermilyaran itu jatoh semua! cring kencring kencring begitulah bunyinya. (milyarannya dalam bentuk receh, maan)
Kontan itu anak kita bantuin bangun. Ga disangka, itu anak langsung ngambil uang saya yang jatoh dan langsung dia sakuin. Muka-muka mau kabur, kita tahan, langsung kita kerubungin.
"Siti, nggak boleh ngambil uang itu, itu namanya mencuri, mencuri itu ngga baek.. Siti kalo mau sesuatu jangan ngambil punya orang, bilang aja.."
membuahkan hasil, akhirnya dia cuma ambil satu lembar duit seribu, dan ngembaliin sisanya,yang juga serebuan semua.
berbagai mantra pembujuk jiwa kita lancarkan, tetep aja ngga mempan.
"siti, ini kerupuknya teh ellis kasih, tapi kembaliin uangnya teh hajah ya,"
walau dibujuk dengan makanan penggugah selera itu dia tetap tak mau.
(elis elis, dia tau kali kalo harga kerupuk Cuma 200 perak.. ckckck hehe)

yah namanya anak kecil, pas kita tanyain dia mau ngapain dengan duit itu, dia bilang dia mau beli cokelat. Saking gamau kita ambil lagi uangnya, tu uang dia masukin ke dalem mulut (ga sampe diemut sih, mungkin dia juga mikir kalo uang itu rasanya ga seenak cokelat..)


Bukannya saya pelit banget dan ga rela kalo uang seribu saya diambil, tapi,

tau kan rasanya kalo liat anak kecil nyuri di depan mata kita?

ikhtiar lagi lah kita, sampe akhirnya dia mau saya bujuk buat ke istek.

intinya kita berusaha ngubah kondisi dari "dia mengambil yang bukan haknya", menjadi "hore dikasi permen".
Di istek dia milih permen karet "babol BESAR". sip. berhasil.
keluar dari istek sempet kita 'nasehatin', kita kasih tau beberapa hal dan memberi dia sedikit penghargaan dengan memujinya. Serius, disitu dia manis banget, tersipu malu waktu dibilang "nah, gitu dong anak soleh mah, bageur. Siapa yang Cantik ayo ngacuung??" (dia ngacung, saya dan tristi tentu saja ikut ngacung hehe)

kunyah-kunyah permennya, abis dikasi tau kalo permen karet itu harus dibuang sisanya, TETAP SAJA DIA TELAN. wahwah, sitii..

dibalik semua "keganasannya", anak itu punya sisi baik buat menawarkan sebungkus permennya pada nisa, sarah dan ellis. (walaupun akhirnya dikembaliin lagi sama nisa)
ya, siti masih anak-anak. J

Adzan magrib berkumandang, Siti ikut kita ke masjid. Solat seperti biasa. walau dia ngga ikut solat, tapi dia janji buat stay dan nggak ganggu orang solat.

Abis solat, kita baca doa orang tua bareng-bareng. Siti Cuma bisa ngikutin, dan ngucapin sekedengernya.
waktu diajak buat belajar lagi kapan-kapan, dia antusias.
"kapan? Besok?"
"iya nanti yah kalo ketemu lagi.."
ya, lagi lagi, siti memang masih anak-anak.

berita baiknya, sehabis itu dia mau buang sampah permen karetnya ke tempat sampah. (walau saya menyuruhnya dengan memakai sedikit tipu muslihat hehe)


SUDAH TERLALU MALAM DAN SAYA HARUS PULANG KE MARGAHAYU.

Awalnya siti mau saya ajak pulang, tapi mungkin karena masih betah di salman banyak orang, dia jalan-jalan aja di sana.

dadah Sitii
kapan-kapan ketemu lagi yaa..

















PS : maaf kalo ada perkataan yang tidak berkenan, yang benar datang dari Allah, yang salah dari bisikan setan (maksutnya dari diri saya pribadi)

Siti gk brutal ko, dia manis, cuma agak out of control. saya aja yang lebay :)


diposkan dinotes facebook Sabtu, 6 Mei 2010

Monday, September 27, 2010

Ikuti Filosofi Akar..



Akar dalam struktur pepohonan menempati posisi paling strategis dan utama. Nyaris semua bagian pepohonan menggantungkan keberlangsungan hidupnya pada akar: batang, dahan, ranting, daun terlebih lagi buah. Bahkan proses lahirnya suatu tanaman yang bermula dari sebuah biji, sebelum membentuk bagian yang lain, yang pertamakali terbentuk adalah akar. Demikian pula dalam proses pertumbuhannya hingga menghasilkan buah. Akar adalah ujung tombaknya. Saripati tanah sebagai makanan yang akan diproses lebih lanjut tidak bisa tidak harus melalui akar dahulu. Jika akar ini sehat maka bisa dipastikan proses berikutnya akan berjalan normal. Namun sebaliknya, sesubur apapun tanah yang didiami, manakala struktur utama ini bermasalah, bisa dipastikan efeknya dapat berpengarug pada proses selanjutnya. Dan kemungkinan terburuk adalah berakhirnya keberlangsungan hidupnya. Dari akar ini akan terbentuk batang pohon yang kuat, dahan, ranting, serta dedaunan asri yang sejuk dipandang mata. Dan yang paling dinanti tentu saja bunga yang indah dan buah-buahan yang segar lagi menyehatkan.
Pernahkah kita memperhatikan aneka warna bunga yang merekah dan memancarkan keindahannya? Pernahkah kita perhatikan rumah kecil dengan sederetan pepohonan dan aneka bunga menghiasi halamannya? Kesan yang timbul tentu kesejukan serta kenyamanan, bukan kecil dan sempitnya rumah itu. Sesungguhnya akarlah yang menjadikan pohon tegak dan hidup, akan tetapi ia tersembunyi didalam tanah, tidak terlihat oleh manusia. Ia rela semua mata manusia kagum dan menyukai bagian yang lainnya, entah batang kayunya yang kuat atau buahnya yang lezat. Akarlah yang bersusah payah merambat ke segala arah tak kenal kering serta tandusnya tanah di musim kemarau, mencari makanan demi tegak dan hidupnya sang pohon. Ia tidak pernah mengeluh lantaran merasa capek berpuluh-puluh meter mengais saripati tanah, lantas kesal dan “mogok kerja”. Apalagi minta “pensiun”. Biarlah tersembunyi di dalam tanah asalkan bisa memberikan yang terbaik bagi yang ada di permukaan tanah. Itulah prinsip akar.
Begitulah Allah swt mencontohkan keikhlasan sejati pada manusia melalui salah satu ciptaan-Nya. Akan tetapi sedikit sekali manusia yang mengambil fenomena alam ini sebagai pelajaran dalam mengayuh biduk di tengah samudra kehidupan. Sebagian orang lebih mengutamakan ketenaran sehingga membangun amal yang diliputi hiruk-pikuk publikasi dan gaung kemasyhuran. Tidak lagi mengedepankan prinsip perjuangan dan pengorbanan. Segala yang ia lakukan hanya untuk memberikan yang berbaik bagi dirinya sendiri, tanpa peduli dengan yang lain. Padahal Allah swt menghendaki manusia mengikuti karakter pohon keimanan, akarnya menghujam ke dalam bumi, batangnya menjulang tinggi ke langit dan memberikan buah yang lezat bagi siapa saja.

[24]Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit, [25] (pohon) itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat.
(QS. Ibrahim : 24-25)

Sungguh mustahil tanpa akar yang menghujam kuat ke bumi akan menghasilkan buah yang berkualitas tinggi, karena badai dan topan akan mudah melumatkannya sebelum proses pembuahan terjadi. Dalam kehidupan manusia memberi arti bahwa suatu amal yang berangkat dari niat yang tidak ikhlas mustahil akan memperoleh hasil baik dan memuaskan. Kalaupun membawa keusuksesan maka itu bersifat semu dan membawa kemudharatan lebih besar dibanding maslahatnya. Niat yang terkontaminasi dengan polusi hawa nafsu akan merusak amal, mengotori jiwa, melemahkan barisan dan menggagalkan pahala.

Dikutip dari Majalah Tarbawi Edisi 29 th. 3

(M. Mabruri Faozi, Cirebon)
                Ya, ikutilah filosofi akar, kerjanya keras, namun tetap ikhlas.. :D

Wednesday, September 15, 2010

Hai Dunia!!:D

Assalamu'alaikum..
Postingan pertama saya
hehe
Dibuat ketika sedang lieur-lieurnya ngerjain laporan di tengah malam
:p

ngambil judul themesong nya ITBfair sebagai judul postingan awal,
biar semangat aja,
ini bukti bahwa aku pernah ada, mau menorehkan sejarah dan mau berkarya..! hehe
:D

semoga blog ini bisa bermanfaat,
insya allah
:)