Wednesday, March 23, 2011

Al-Jahiz, Ilmuwan Biologi Muslim Pencetus Teori 'Struggle for Existence'

Berangkat dari sebuah kecemburuan positif -- saya menyebutnya begitu. Teman-teman saya di jurusan keilmuan lain punya tokoh ilmuwan muslim yang dapat dijadikan panutan. Mungkin akan sangat familiar bila mendengar nama-nama ini, serta keahliannya yang paling menonjol. Matematika punya al-khawarizmi, Kedokteran punya ibnu Sina, ilmu filsafat punya Al-biruni, Ibnu Khaldun dikenal sebagai bapak sosial politik , astronomi punya Ibnu al-Shatir, dan bahkan, konsep robotika modern juga ada! Subhanallah..(saya baru nemu, Al-Jazari namanya).

Kemudian saya mulai mencari, rasanya memang membutuhkan panutan – atau setidaknya teladan yang baik dan dapat memotivasi saya dalam berprofesi di kemudian hari. Karena saya percaya, penemuan gemilang di dunia Islam pada era keemasan terdahulu bukanlah hanya sebuah sejarah, melainkan suata pijakan yang nantinya akan jadi hal luar biasa bagi kemaslahatan umat dan membangunkan umat muslim dari tidur dan mimpinya yang terlalu melenakan.

Sejak zaman kekhalifahan Islam terdahulu, para pemikir dan ilmuwan muslim banyak berkontribusi bagi majunya keilmuwan di jaman sekarang. Namun sayangnya, sumbangan peradaban Muslim itu jarang diungkapkan dalam pelajaran-pelajaran sekolah di Indonesia. Hal itu tentunya membuat umat muslim jaman sekarang banyak yang tidak tahu, entah tertutup-tutupi, entah memang tidak tahu.

Nah, buat para bioblogers, jangan khawatir ya, alhamdulillah kita punya sumber inspirasi dan tokoh panutan. Hehe. Al-Jahiz.

========================================================================
Ahli biologi Muslim yang pertama kali mengembangkan sebuah teori evolusi adalah Al-Jahiz (781 M – 869 M).


BIOGRAFI

Nama aslinya Abu Amr Usman bin Bahr al-Kinani al-Fuqaimi al-Bashri, lebih dikenal dengan nama Al Jahiz ( الجاحظ), adalah seorang ilmuwan terkenal keturunan Arab Negro dari Timur Afrika, dilahirkan di Basra pada 781 M - 868 M. Al Jahiz dikenal sebagai penulis untuk : Prosa Arab, Sastra Arab, Biologi, Zoologi, Sejarah, Filsafat Islam awal, Psikologi Islam, Teologi (ajaran) Mu'tazilah dan Polemik dalam politik-agama.

Kehidupan awal Al Jahiz tidaklah banyak yang diketahui selain daripada informasi mengenai keluarganya yang sangat miskin. Al Jahiz pada awalnya dipekerjakan untuk menjual ikan di sepanjang salah satu kanal air di Basra untuk membantu keluarganya. Namun, meskipun keuangan keluarganya sulit tidak menghentikan semangat Al Jahiz untuk mencari pengetahuan sejak masa mudanya. Cara yang digunakannya untuk mencari Ilmu Pengetahuan diantaranya dengan rajin berkumpul dengan sekelompok pemuda di masjid utama Basra yang biasa mendiskusikan berbagai subyek ilmu pengetahuan. Dia juga rajin mengikuti berbagai kuliah yang dilakukan dari para ahli filologi, leksikografi, dan puisi.

Selama rentang dua puluh lima tahun melanjutkan studinya, Al Jahiz telah memperoleh pengetahuan besar tentang puisi Arab, Filologi Arab, sejarah Arab dan Persia sebelum Islam, dan ia mempelajari Alquran dan Hadis. Ia juga membaca buku-buku diterjemahkan dari para filsafat Yunani dan Helenistik, khususnya Aristoteles. Salah satu keberuntungan Al Jahiz dalam mencari ilmu ialah karena dizaman itu, Khalifah Abbasiyah sedang dalam fase kebangkitan budaya dan revolusi Intelektualitas, sehingga pendidikannya sangat difasilitasi diantaranya dengan banyaknya buku yang tersedia, sehingga belajar segala hal semakin mudah dilakukan.

KARIR AL-JAHIZ
Di Basra, Al-Jahiz menulis artikel tentang institusi kekhalifahan. Hal ini kemudian menjadi awal karirnya sebagai penulis. Sejak itu, ia telah menulis dua ratus buku sepanjang hidupnya yang membahas berbagai subyek termasuk tata bahasa Arab, zoologi, puisi, leksikografi, dan retorika. Dia menulis sejumlah buku luar biasa, yang dapat bertahan tiga puluh bertahan (ditinjau dari teknologi penulisan dizaman itu, hal ini merupakan sesuatu yang sangat fantastis di zamannya).
Pada tahun 816 M, Al Jahiz pindah ke Baghdad yang dikala itu merupakan ibukota kekhalifahan Islam Arab. hal ini awalnya didasarkan atas kebijaksanaan Khalifah Abbasiyah yang mengumpulkan para ilmuwan dengan mendirikan Rumah Kebijaksanaan sebagai pusat penelitian. Setelah ke Baghdad, Al Jahiz kemudian pindah ke Samara dengan tujuan untuk mendapatkan pembaca yang lebih banyak dan agar dapat lebih mengembangkan dirinya. Di Kota inilah sejumlah besar buku-bukunya ditulis. Dikatakan bahwa Khalifah al-Ma'mun pernah meminta Al Jahiz untuk mengajar anak-anaknya, tapi kemudian beliau berubah pikiran ketika anak-anaknya takut akan kerusakan yang terjadi pada matanya (جاحظ العينين), dikatakan peristiwa inilah yang melatarbelakangi nama julukannya.

STRUGGLE FOR EXISTENCE
Ilmuwan dari abad ke-9 M itu mengungkapkan dampak lingkungan terhadap kemungkinan seekor binatang untuk tetap bertahan hidup atau survive. Sejarah peradaban Islam mencatat, Al-Jahiz sebagai ahli biologi pertama yang mengungkapkan teori berjuang untuk tetap hidup alias struggle for existence. Untuk dapat bertahan hidup, papar dia, mahluk hidup harus berjuang.
Sejak sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, semua pelajar di Indonesia telah diperkenalkan dengan rantai makanan saat belajar biologi. Namun, tahukah Anda bahwa ilmuwan pertama yang mengungkapkan teori tentang rantai makanan itu adalah Al-Jahiz – ahli biologi Muslim? Teramat banyak, pencapaian yang dihasilkan para sarjana Muslim yang disembunyikan oleh peradaban Barat.
Al-Jahiz juga merupakan penganut awal determinisme lingkungan. Dia berpendapat bahwa lingkungan dapat menentukan karakteristik fisik penghuni sebuah komunitas tertentu. Menurut dia, asal muasal beragamnya warna kulit manusia terjadi akibat hasil dari lingkungan tempat mereka tinggal.

Al-Jahiz pun tercatat sebagai ahli biologi pertama yang mencatat perubahan hidup burung melalui migrasi. Tak cuma itu, pada abad ke-9 M. Al-Jahiz sudah mampu menjelaskan metode memperoleh ammonia dari kotoran binatang melalui penyulingan. Sosok dan pemikiran Al-Jahiz pun begitu berpengaruh terhadap ilmuwan Persia, Al-Qazwini, dan ilmuwan Mesir, Al-Damiri.
Berkat teori-teori yang begitu cemerlang, Al-Jahiz pun dikenal sebagai ahli biologi terbesar yang pernah lahir di dunia Islam. Ilmuwan yang amat kesohor di kota Basra, Irak, itu berhasil menuliskan kitab Al-Hayawan (Buku tentang Hewan). Dalam kitab itu dia menulis tentang kuman, teori evolusi, adaptasi, dan psikologi binatang.

KITAB AL HAYAWAN

Kitab al-Hayawan adalah sebuah ensiklopedia dari tujuh volume dari tulisan bebas, penjelasan puitis dan peribahasa menggambarkan lebih dari 350 jenis binatang. Hal ini dianggap sebagai karya paling penting Al Jahiz.

Dalam Kitab Al Hayawan, al-Jahiz adalah orang pertama yang mengeluarkan ide bahwa habitat hewan mempengaruhi kehidupan dan bentuknya, yang mana dikemudian hari hal ini menjadi teori dasar dari pembentukan Teori Evolusi Darwin dan merupakan hal yang tidak dapat dijawab oleh Charles Darwin). Al-Jahiz menganggap bahwa dampak lingkungan berpengaruh terhadap kemungkinan seekor binatang untuk bertahan hidup, dan hal pertama yang dilakukan ialah menggambarkan perjuangan untuk keeksistensiannya dari keberlangsungan seleksi alam semenjak nenek moyang hewan tersebut. Kesimpulan dari teori Al Jahiz tentang perjuangan untuk eksistensi dalam Kitab Al Hayawan telah diringkas sebagai berikut:

"Hewan harus berjuang untuk eksistensinya (jenisnya), untuk sumber daya yang tersisa, untuk menghindari dimakan dan untuk berkembang biak. Faktor lingkungan turut mempengaruhi suatu organisme untuk mengembangkan karakteristik baru untuk memastikan kelangsungan hidup jenisnya akan berubah menjadi spesiaes yang baru. Hewan yang bertahan akan berkembang biak dan mewariskan karakteristik (hasil perjuangan) mereka kepada keturunan. " (Gary Dargan, Intelligent Design, Encounter, ABC)

Al-Jahiz juga yang pertama untuk membahas tentang rantai makanan, dan menulis contoh berikut dari rantai makanan: (Frank N. Egerton, "Sejarah dari Ilmu Ekologi, Bagian 6: Ilmu Bahasa Arab - Asal-Usul dan" Zoologi, Buletin Ecological Society of America, 2002 April: 142-146 [143] )

"Nyamuk akan pergi mencari makanan mereka, yang mereka tahu secara naluri alamiah (insting) bahwa darah adalah hal yang membuat mereka tetap hidup. Begitu mereka melihat gajah, kuda nil atau hewan lain, mereka tahu bahwa kulit telah dibentuk untuk melayani mereka sebagai makanan, dan jatuh di atasnya, mereka menusukan giginya sampai dia yakin bahwa kedalamannya telah cukup untuk menghisap darah. Begitu juga lalat, walaupun mereka hinggap pada berbagai jenis makanan, namaun pada prinsipnya melakukan hal yang sama dengan nyamuk. Dan pada kesimpulannya, semua hewan tidak bisa bertahan tanpa makanan, ada yang dengan berburu hewan dan ada yang diburu. "

Pada abad ke-11, al-Khatib al-Baghdadi menuduh Al-Jahiz telah menjiplak beberapa bagian dari Kitab Hewan karya Aristoteles, (Peters, F. E., Aristotle and the Arabs: The Aristotelian Tradition in Islam , New York University Press, NY, 1968.) tapi para ahli modern telah menemukan bahwa pengaruh Aristoteles sedikit sekali dalam hasil karya Al Jahiz (al-Baghdadi mungkin tidak begitu memahami dengan karya Aristoteles secara mendalam) pada subjek. (Aristotle and the Arabs: The Aristotelian Tradition in Islam by FE Peters", Bulletin of the School of Oriental and African Studies, University of London 34 (1), p.). Secara khusus, bahkan dikatakan bahwa Aristoteles tidak memilki pengaruh apapun dalam teori yang dikemukan Al Jahiz Ide mengenai seleksi alam, determinisme lingkungan dan rantai makanan.

Ahli biologi Muslim lainnya yang mengkaji tentang evolusi adalah Al-Mashudi. Buah pikirnya dituangkan dalam kitab Al-Tanbih wal Ishraq. Selain itu, ilmuwan lainnya yang mengungkapkan teori evolusi bernama Ibnu Masikawaih.
Dalam kitabnya The Epistles of Ikhwan Al-Safa, dia mengungkapkan tentang bagaimana species berkembang ke dalam sapa, kemudian air, mineral, tanaman, hewan, dan seterusnya. Hasil karya Ibnu Masikawaih itu begitu populer di benua Eropa. Malah, terori evolusi itu telah memberi banyak pengaruh kepada Darwinisme.
=======================================================================

Sumber dan bacaan selengkapnya:
Bayrakdar, Mehmet. 2011. AL-JAHIZ AND THE RISE OF BIOLOGICAL EVOLUTIONISM. http://www.salaam.co.uk/knowledge/al-jahiz.php
Kibadachi, Alex. 2010. Al-Jahiz, Penulis Ensiklopedia Hewan.
Mehnaaz, Amira. 2008. Sumbangan Peradaban Muslim Dalam Biologi.
========================================================================


Semoga bermanfaat, salam!
:)

Saturday, March 19, 2011

Resume Film "Something The Lord Made" (Recomended Movie)

Sutradara: Joseph Sargent

Film yang diangkat dari kisah nyata ini bercerita tentang seorang tukang kayu laki-laki bernama Vivien Thomas yang mempunyai passion di bidang kedokteran namun tak bisa melanjutkan sekolah karena masalah biaya. Bank tempat Vivien menabung bangkrut, sehingga makin menghempaskan angan-angannya untuk dapat kembali bersekolah. 

Vivien kemudian di pekerjakan di Universitas Hopkins sebagai tukang bersih-bersih kandang. Dr. Alfred Blalock sang atasan adalah seorang dokter bedah yang sangat berdedikasi pada pekerjaannya namun ‘gila kerja’. Pada awalnya melihat minat Vivien dalam bidang kedokteran, akhirnya memberi Vivien jas lab untuk membantunya dalam penelitian. Banyak hal-hal yang ditemukan vivien, dan itu sangat membantu Dr Blalock. Vivien, yang seorang warga kulit hitam, pada waktu itu masih mengalami rasisme. Dengan pekerjaannya sebagai asisten dokter, ia hanyalah karyawan kelas 3 yang tak lebih dari seorang buruh. Vivien sempat protes, istrinya pun begitu. Akhirnya gajinya dinaikkan.

Sampai Ketika Dr Blalock dihadapkan pada kasus baby blue syndrome, Vivien juga ikut membantu. Dengan melakukan berbagai percobaan terhadap hewan anjing, Vivien berhasil menemukan cara yang tepat untuk penanganan bayi biru. Memutus pembuluh darah, menyambungkan kembali dengan menjahitnya. Dr. Blalock pun akhirnya memutuskan untuk mengoperasi bayi tersebut.

Namun, ternyata metode yang ditemukan Vivien gagal H-1 operasi. Anjing yang sebelumnya diujicobakan ternyata mati. Jahitan di pembuluh darahnya lepas seiring bertambahnya umur anjing. Akhirnya metode itu tidak dilakukan, dan mereka mencari metode lain. Kemudian vivien menemukan caranya, lalu tibalah masa pengoperasian.
Operasi dilakukan di hadapan para dokter-dokter muda. Awalnya vivien tidak boleh membantu, namun akhirnya dia dipanggil Blalock untuk membantunya. Singkat cerita, bayi itu pulih kembali dan berhasil diselamatkan.

Dunia hanya tahu bahwa Blalock lah yang berjasa. Namanya, lukisannya, artikelnya selalu ada Blalock, sedangkan nama Vivien tidak. Berbagai penghargaan hanya mengakui Dr Blalock sebagai orang yang berjasa. Ironisnya, dalam setiap pidatonya pun, Blalock tidak menyebut-nyebut nama Vivien. Hati Vivien teriris, dia memutuskan untuk pergi dan mencari pekerjaan lain.

Tak lama kemudian, Vivien memutuskan kembali untuk berkerja dengan Blalock kembali. Apa penyebabnya? Vivien merasa, DISANALAH TEMPATNYA. Tak peduli berapapun gajinya, apa anggapan orang, yang dia tahu, MEMANG PEKERJAAN ITULAH YANG DIA SUKAI. Sampai berpuluh tahun Vivien bekerja di sana, dan keahliannya meningkat, Blalock meninggal.
Singkat cerita, pada akhirnya karena ketekunan dan keihklasan Vivien, Vivien pun akhirnya mendapat pengakuan. Sebagai Doktor kehormatan, doctor of laws. Bukan sebagai doctor medis karena adanya berbagai keterbatasan formalitas.

Esensi Film:
Terkadang kita menginginkan sebuah ketenaran atau popularitas semata atas hal yang kita lakukan. Mungkin sakit ketika kita tak dihargai atas karya yang kita lakukan. Namun Kita harus yakin, keteguhan, ketekunan, kejujuran dan keikhlasan akan mengalahkan segalanya. Kalau kita terus berusaha dan sabar, kebahagiaan yang lebih kekal akan menanti. Kalau pekerjaan mu memang di belakang layar, maksimal lah di sana, tak ada yang salah dengan itu! Cintai pekerjaan mu. Setiap orang punya peran masing-masing. DO WHAT YOU LOVE, LOVE WHAT YOU DO! :D

 * * * * * * * * * *
sebenarnya ini tugas kuliah waktu dulu, habis nonton terus disuruh ngeresume apa yang ditonton. maaf atas segala keterbatasan
:)

Friday, March 11, 2011

...

Baiknya Anda memilih tanggung jawab yang sesuai dengan keinginan Anda. Akan tetapi jika Anda telah memilih, suka tidak suka anda harus bertanggung jawab dengan pilihan Anda. You have to commit with it, 100%.
(Santoso, 2011)

Tuesday, March 8, 2011

KERUSAKAN HP LG KU-250 (hape story part 1)

(ilustrasi bikinan sendiri)

Saya suka bingung juga sih kalo ada yang tanya, kenapa itu hape pake dililit kabel segala?? Jenis kerusakan yang tidak lazim. Hehe. Pokonya intinya, untuk nge cas, saya harus cari sudut yang tepat, baru hape saya bisa ke charge. Setelah dapet sudut yang tepat, kabelnya harus dipertahankan posisinya, serta dililit dan diiket pake karet gelang. Kalo udah gitu baru listriknya ngalir. Tapi kalo sudutnya udah ilang, hape jadi ga ke-charge, makanya rawan low batt.

Mungkin ngga kebayang ya?

Setelah kutanya sama kakak kelas yang dari elektro, katanya ini mah gampang, tinggal disolder. Tapi masalahnya ngga ada solder yang ukurannya sekecil itu. Seharusnya saya juga bisa aja sih tanya ke LG nya, tapi karena kesulitan waktu, takut bayar mahal, ya ga saya jabanin. Hehe
Keadaan ini bisa saya tanggulangi sekitar 2 bulan lah. Sampai akhirnya sudah benar2 tak bisa disiasati lagi sekitar tanggal 28 Februari (dan setelah itu hape saya benar-benar tidak bisa di-charge) :'(

Kenapa ini bisa terjadi?

Hape saya sering banget jatoh (parah). Itu aja sih kayanya. Waktu itu pernah sempet rusak dikit, trus kucolokin paksa, taunya rusak. (kyaaa)

Intinya, sayangi apa yang kau punya yaa
Jaga.
Karena segalanya baru berasa berarti kita kehilangan, ya kan?
:’)

8 Maret 2011
@depan TU SITH, LABTEK BIRU KEBAB
16:24

Thursday, March 3, 2011

ikhlas..

Kini engkau datang menyeru manusia kepada keimanan & mereka mempercayaimu pada apa yang engkau tampakkan. Namun apabila yang engkau serukan tidak sesuai dengan suara batinmu, kemanakah engkau akan berlari dari kekuasaan Allah Yang Maha Tahu segala yang gaib & tersembunyi dalam jiwa setiap orang?
Janganlah engkau berharap wahai jiwa, untuk berada di atas jalan gerakan islam sebagai bentuk perjuanganmu tanpa hidayah & keimanan yang Ia limpahkan padamu. Maka bukalah pintu hatimu wahai jiwaku.. agar cahaya iman merasuk ke dalamnya.. Dan Esa-kan lah Allah dalam keikhlasan penuh kepadaNya semata. Jadikan Kalimat Laa Ilaha Ilallah, Muhammad Rasulullah sebagai sistem hidupmu. Dari sana engkau dapat merasakan bahwa sesungguhnya Allah adalah cahaya bagi alam semesta raya..

“Ikhlaslah dalam agamamu, niscaya ia akan menjauhkanmu dari amal yang sedikit.”(HR. Al-Hakim)

Sumber: Buku “Kekuatan Sang Murabbi”


Ya, sungguh, jiwa ini harus senantiasa kita awasi, jangan sampai lalai hingga lupa diri.
Astaghfirullahaladzim
Semoga dimudahkan dalam meluruskan niat hanya untuk-Nya..
amin..