Friday, July 27, 2012

Belajar Hidup di Dunia : Dari Bayi, Film Inception, dan Belanja di Mall


"Terkadang saat lelah berjalan jauh dan tak melihat ada ujung di tepinya, aku harus berhenti dan melihat kembali peta perjalananku. Sudah benarkah tujuanku, sudah benarkah niatku, akan cukupkah perbekalanku. Ataukah aku sebenarnya tak tahu dan tak yakin, kaki ini akan melangkah kemana?"

Hidup di Dunia Hanya Menunggu
Beberapa waktu yang lalu dalam sebuah pengajian warga, saya kembali diingatkan, bahwa hidup di dunia hanya sekedar menunggu. Hidup hanya sekedar menunggu untuk kemudian dijemput pada kehidupan yang sebenarnya setelah kematian.

Ini beberapa ilustrasi nya :
 1. Bayi Dalam Rahim
Ini sama saja dengan ketika dulu kita masih dalam rahim ibu. Selama sembilan bulan itu kita juga tak pernah tahu bahwa ternyata akan ada kehidupan setelah lahir, ya kan? Dan selama masa penantian itu, yang bisa kita lakukan hanya terus tumbuh dan mengusahakan adanya kehidupan dengan terus menerus diberi asupan nutrisi oleh sang pemilik rahim, sampai akhirnya lahir di dunia.


2. Film Inception yang Belum  Saya Tonton
image source
Teringat sebuah cerita dari seorang kakak kelas dengan ilustrasinya mengenai Film Inception (2010). Saya belum nonton sih (wah katro -_-'), tapi konsep mengenai mimpi multi tingkatan (Multi-level Dream ) nya menarik juga. Jadi saat tidur, kita bermimpi. Mimpinya adalah sedang bermimpi. Dan di mimpi yang sedang bermimpi itu kita juga bermimpi (bingung kan? Sama) dan seterusnya.
Jadi ilustrasi beliau,
kalo ditembak dan mati di mimpi level 3, ntar bangun di mimpi level 2
Kalo ditembak dan mati di mimpi level 2, ntar bangun di mimpi level 1
Kalo ditembak dan mati dimimpi level 1, ntar bangun di alam nyata (dunia)
Kalo ditembak dan mati di dunia, ntar juga kita akan bangun (mati beneran sih hehe) di suatu level lain yang sekarang kita sebut akhirat.
Logis kan ya?
(yuk yang udah nonton ceritain ke sayah ato bagi-bagi ke saya film nya hehe)
 

3. Belanja di Mall
Ilustrasi ini juga dari kakak kelas saya. Jadi, bayangin misal kita dikasi kesempatan buat belanja persediaan Idup kita, anggep buat usia 1 bulan kita deh. Nah, kita dikasi keranjang dan waktu 1 jam buat belanja apa aja bebas. Dan setelah 1 jam, tentu ada banyak jenis orang dong, dengan pilihan belanjaan yang berbeda-beda?
  • Ada yang keluar tanpa beli apa apa. Dia bingung. Saking bingungnya kebanyakan mikir, takut salah beli, takut nanya, takut segalanya. Hasilnya? Keranjang kosong dan ngga bawa apa-apa.
  • Ada lagi yang lainnya, keranjangnya isinya Chiki semua karena dia suka (yaelaaah), snack angin doang, harganya biasa-biasa. Banyak, tapi ga kurus kering apa sebulan makan chiki?
  • Ada yang pinter, beli barang-barang mahal yang ukurannya kecil-kecil (cem cem elektronik). Keranjangnya jadi lebih berharga dibanding yang lain, dan kayanya bisa jadi bekal buat idup sebulan nanti. 
Ilustrasi nya ekstrim ya? Tapi kalo dipikir baik-baik, ada kok yang seperti itu di kehidupan ini. Dan harapannya kita termasuk orang cerdas yang bisa bener-bener efisien dalam memilih, hal apa aja yang sebenernya penting buat hidup kita (aamiin ya Rabb!)

Karena hidup di dunia hanya sekedar menunggu, saat menunggu itulah kita harus tahu jalan yang benar. Sejauh ini, yang saya tahu dan sangat berusaha saya yakini, jalan yang benar itu Islam. Dan walopun jatuh bangun mungkin, saya harus paham cara memahami agama ini. Perjalanan ini mungkin panjang dan saya juga ngga tahu sampai kapan saya bisa berada di jalan yang benar.

Satu hal lagi, saya belum yakin amal kebaikan saya lebih banyak dari amal kejahatan saya. Makanya, ngajak orang lain pada kebaikan akan jadi salah satu cara saya buat memperbanyak amal kebaikan.

“Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka baginya ada pahala yang sama dengan pahala orang yang mengikutinya dan tidak dikurangi sedikitpun juga dari pahala-pahala mereka.” (Hadits Shahih, Riwayat Muslim no. 2674).
Ya, sederhana saja, karena kita tak pernah tahu kapan amal kebaikan kita akan cukup..
Wallahu 'alam
:)

Wednesday, July 25, 2012

Masjid Al-Muhajirin pukul 17.11

Masjid Al-Muhajirin pukul 17.11 (Sudrajat, 2012)

The most beautiful masjid I've ever seen.
Mungkin ini terlihat seperti atapnya yang sederhana atau langitnya yang indah. Bukan, bukan sekedar itu.
Bersamanya aku tumbuh, bersamanya aku peduli, bersamanya aku berharap.
Dari sinilah generasi pecinta masjid akan lahir
Ya, dari sini..
:')

Jalan-jalan Islam Lewat TV : Omar dan Jazirah Islam di Italia

Bulan Ramadhan ini di waktu sahur ternyata banyak tayangan TV yang asik banget! Kita bisa manfaatin  TV buat sarana belajar Islam, selain jenis-jenis tayangan lainnya. OMAR (Umar Bin Khattab) di channel MNC TV, dan Jazirah Islam di TV7.

Film OMAR
Nonton film Omar, saya jadi inget film serupa yang judulnya The Messenger. Film yang wajib tonton bagi yang ngerasa muslim dan pingin belajar sejarah nabawiyah secara audio-visual (kadang kalo baca buku ada yang males juga soalnya).

Bukan Cuma belajar sejarah sih, tapi dengan tayangan, perasaan penonton jadi lebih terbawa. Semangatnya, keberaniannya, dan situasinya jadi lebih nyata. Memang, saya yang baru pertama lihat film ini merasa bahwa pemainnya mirip semua, jadi susah membedakan hehe. Agak bingung di awalnya, tapi kita bisa tahu lah, mana yang sudah beriman, mana yang masih gengsi. Saran saya sih, ntar kalo ada yang bikin film bagus seperti ini lagi, kemunculan tokohnya dikasih label nama, jadi penonton tau. Hehe

Ada yang punya pilemnya mungkin versi lengkap? Kepingin minta, biar ga kepotong iklan-iklan, dan bisa nonton dari awal hehe :)

JAZIRAH ISLAM
Jazirah islam kali ini membahas tentang negeri Roma, Italia. Yang namanya diabadikan Allah dalam Al-qur'an sebagai surat Ar-ruum. Takjub, bahwa salah satu Negeri besar yang dulu sempat menjadi penguasa (selain Persi), dapat dikuasai oleh bangsa Islam dari Jazirah Arab yang konon disebut Jahiliyah. Sejarah menjelaskan bahwa Peradaban Islam kala itu terbukti kekuatannya, tentu bukan karena kejahiliyahannya (baca buku sirah lagi..).

Jujur saya baru sadar bahwa Roma, itu sempat menjadi saksi sejarah kegemilangan Islam. Saya selama ini tidak benar-benar menyadari hal itu, karena Roma saya identikan dengan Vatikan, makanan pasta super lezat, dan colloseumnya (minim wawasan sekali..)

Pembawa acara mengunjungi sebuah masjid yang katanya masjid terbesar di eropa. Masjid Agung Roma. Ia bilang bahwa suasana ketika masuknya menyiratkan bahwa pembangunan masjid ini didasari dari kecintaan yang luar biasa oleh pembangunnya.

Masjid Agung Roma. (Hendri, A/ardisfamily.com) photo arranged by me :)
Masjid Agung Roma adalah masjid terbesar di Eropa yang dibangun dan dibiayai oleh Raja Faisal dari Saudi Arabia (1994). Inisiatif pembangunan berasal dari Muhammad Hasan dan istrinya Razia Begum – Prince and Princess Of Afghanistan. Tentu ini adalah Masjid Sunni. Luasnya hampir 30.000 meter persegi dan bisa menampung 12.000 orang. Letaknya di Acqua Acetosa area, Monti Paroli, atau Roma.bagian utara. Di pinggiran kota Roma dan bisa dicapai dengan kereta api, taxi atau yang lainnya.

Sumber : Hendri, Ardianto. 2012. Masjid Agung Roma Italia. http://www.ardisfamily.com/2012/07/masjid-agung-roma-italia/ diakses pada 25 Juli 2012

Wah , jadi kepingin jalan-jalan beneraan, ga cuma lewat TV ajaa :)
Aamiin, insyaallah :)

Tuesday, July 24, 2012

Timeline Selama KP

Timeline Kegiatan Kerja Praktek di Lab Virologi Balitsa (Juni-Juli 2012)

Beginilah kira-kira yang saya lakukan selama Kerja Praktek di Balitsa Sana. Jam kerjanya dari pukul 8.00-16.00 dan istirahat siang jam 12.00-13.00. Terkadang masuknya bisa siang (jam 9 tergantung penelitinya, karena biasanya beliau ada pengamatan dulu), dan pulangnya bisa lebih cepat kalo memang sudah ngga ada apa-apa.
:)


ternyata membuat publikasi itu...


Membuat suatu desain menggunakan software desain adalah salah satu kesukaan saya. Mungkin lebih tepatnya, mengemas sesuatu  hal untuk menjadi konsumsi publik adalah salah satu passion saya.

Tidak ada background sekolah desain, marketing atau bisnis. Saya hanya menyukainya, itu saja.

berbekal pengalaman yang tak seberapa, saya mulai berpikir bahwa membuat publikasi (poster dll) itu ternyata tak bisa semudah yang dipikirkan. Yang jago desain akan sangat handal membuatnya, dan hasilnya mungkin sangat bagus. Namun sering juga dijumpai poster-poster yang meskipun sangat indah secara artistik, namun tidak punya 'ruh'.
Saya pernah mengalaminya beberapa kali, membuat poster secepat kilat, tapi tidak ada kesan yang menempel.
Mungkin itu juga yang membuat saya, setiap membuat pesanan atau suatu poster, selalu mengerjakan itu dengan lama. Bukan hanya  keindahan yang diinginkan, tapi informasi mengenai acara, feel yang  diinginkan dari pembaca poster dan pesan yang ingin disampaikan benar-benar sangat dipikirkan.

Sekali lagi saya bukan ahli di bidang desain, dan bukan juga ahli di bidang psikologi atau apapun itu, namun mungkin secuil pengalaman selama ini yang mengasah perasaan-perasaan saya. Mungkin aneh ya, bikin poster aja pake perasaan? Tapi ya itu, selain saya memang sense of feelingnya dominan (kata hasil psikotest), menurut saya suatu publikasi itu emang harus dibuat sepenuh hati, dan kita harus "masuk" ke dalam nya.

Sungguh ternyata berat pekerjaan para  pembuat iklan, harus memastikan bahwa seluruh konten sudah cukup, serta mencoba mengkomunikasikannya dalam iklan.

Satu lagi, pembuat publikasi (iklan dll) menurut saya bisa jadi indikator, sudah lengkap atau belum konten dari suatu hal yang ingin dipublikasikan

just sharing
:)

Kamar, 24 Juli 2012
Sehabis main ke SLB Bina Kasih, dan sedang membuat poster kegiatan yang lain.

Monday, July 23, 2012

Egoisme Sajadah

Puasa perdana saya di hari ketiga, Tarawih perdana pula berjamaah di Masjid Al-Muhajirin.
Berkah Ramadhan mungkin, banyak yang saya renungkan.
sembari mendengar khutbah tarawih, muncul ide-ide di kepala saya, dan wajib segera di tuangkan dalam tulisan supaya ga nguap dan lupa begitu aja.
Tapi sekali lagi, satu-satu aja ya saya paparkan hehe

* * *

Sudah sejak beberapa tahun kebelakang fenomena ini sering terlihat. Begitu semangatnya kaum muslimin di sekitar masjid saya berbondong-bondong memenuhi shaf-shaf shalat untuk tarawih berjamaah

Warga disini mengambil tempat shalat yang sesuai dengan keinginannya. Ada yang menyukai di depan agar lebih hangat (biasanya orangtua), ada juga yang memilih di belakang agar mudah berjalan jalan (biasanya anak-anak) dan ada pula yang memilih di luar agar tidak kepanasan.

Dengan sajadah yang beraneka ukuran, menambah besar lubang-lubang shaf yang terbentuk. Lucu memang, sajadah yang dibawa biasanya berukuran besar, jadi shafnya pun tidak rapat.

Ada keengganan untuk saling merapat, mungkin karena kalau terlalu rapat jadi sulit saat duduk tasyahud, mungkin juga karena teritorinya sudah dibentuk dengan sajadah masing-masing. Padahal masjid Al-Muhajirin sekarang udah pake karpet yang alhamdulillah bagus banget (mahal anti debu hehe), ngga pake sajadah juga sepertinya masih nyaman.

Egoisme sajadah istilah yang terlintas, biasanya dialami kalangan ibu-ibu. Penanggulangannya tidak bisa instan, harus dibiasakan, serta disadari oleh banyak pihak. Mungkin saya harus bikin Gerakan 1000 Sajadah Mini (GSM) atau Gerakan Penambal/Penyempil Shaf (GPS) untuk melibas egoisme sajadah semacam itu. Hehe.

"Barang siapa menutup shaf, niscaya Allah akan mengangkat derajatnya satu kali dan akan membangunkan sebuah istana untuknya di Surga." (HR. Nasa'i & Huzaimah)
Kamar, 23 Juli 2012
Hari ke 3 Ramadhan

Sebaik-baik shaf wanita, shaf yang di belakang

Kok waktu shalat di masjid salman, shaf perempuannya dimulai dari belakang dulu sih? Bukannya shaf paling depan yang paling utama?

"Shaf wanita berada dibelakang shof pria, dan sebaik-baik shaf wanita adalah shaf yang di belakang." (HR. Muslim)

Akhirnya nemu juga haditsnya, alhamdulillah. Shalat di Masjid Salman itu emang paling unik. Shaf perempuan selalu dimulai dari tengah belakang, kemudian ke kanan kiri sampai shaf terisi penuh, baru dibuat shaf baru di depannya. Hal ini yang kadang ditanyakan beberapa teman seperti pertanyaan di atas.

Dari majalah Hidayatullah (Juli 2007), ketentuan tersebut memang baku sampai ada hal-hal tertentu (situasi) yang bisa mengubahnya. Bila perempuan diberi tempat khusus di masjid dengan tabir tersendiri yang terpisah dengan laki-laki, maka shaf terbaik bagi perempuan adalah yang paling depan, sebagaimana shafnya laki-laki.

Nah tabir tersendiri yang dimaksud itu seperti apa? harus tinggi atau pembatas yang pendek pun masih termasuk tabir? Kalo lihat kondisi di salman, pembatasnya rendah (perempuan bisa terlihat oleh laki-laki), dan shaf perempuan dimulai dari paling belakang, berarti (mungkin dugaan saya) pembatas itu belum disebut tabir tersendiri yang memisahkan dengan laki-laki. Wallahu 'alam

By the way, bagus juga kayanya kalo ada tempelan tulisan hadits nya di masjid, jadi yang mau shalat mengerti dan paham ilmunya, landasannya.

Terimakasih pada  Mbak Rini dan Bu Idar yang selalu merapikan shaf akhwat sampai rapi dan rapat shafnya.
Barakallah :)

* * *

Sunday, July 22, 2012

Cara Alternatif Mengawali dan Menutup Pembicaraan


Barangkali ada manfaatnya jika saya mengemukakan pandangan mengenai hal ini.
Saya tidak akan  berupaya menyampaikannya berdasarkan penelitian ilmiah atau mengupas makna-makna idiomatik. Ini sekedar yang ditulis secara spontanitas, sehingga yang dikemukakan disini hanya yang dapat diingat dan dirasakan.

Jika apa yang akan saya kemukakan ini benar, berarti kebenaran itu semata-mata dari Allah dan hanya milik-Nya segala puji. Jika tidak demikian, maka hanya kebaikanlah yang sebenarnya saya inginkan. Kuasa Allah-lah dalam segala urusan, sebelum dan sesudahnya.

Dikutip dari tulisan Hasan Al Banna dalam buku Memoar Hasan Al-Banna, dalam tulisan berjudul Tentang Tasawuf. Rangkaian kata-kata di atas dalam teks aslinya tentu saja ada hal mengenai Tasawuf, tapi karena dalam posting kali ini saya beri judul : "Cara Alternatif Mengawali dan Menutup  Pembicaraan", maka saya ambil yang bersesuaian.

Kenapa saya ambil kutipan tersebut?
Karena menurut saya ungkapannya sangat bijak,
Terutama pada bagian yang di bold.
Selama ini orang-orang (dan saya) lazim mengatakan "kebenaran datang dari Allah dan kesalahan dari saya pribadi", dan sebenarnya tidak ada yang salah dengan itu.
Namun saya pikir, itu tadi. Ungkapan itu sangat bijak, menyampaikan maksud bahwa sebenarnya hanya kebaikanlah yang sebenarnya dimaksudkan oleh pembicara :)

Kamar, 20 Juli 2012
1 Ramadhan 1433 H

kabar kebaikan di media


Kita selama ini takut dibilang sombong jikala memberitakan hal-hal baik yang bisa dilakukan, takut takabur  karena bukan pahala yang didapat malah dosa yang di tuai.

Memang benar. Tak ada artinya bila memberitakan hal baik, namun terbersit perasaan ingin dipuji orang, sama sekali tidak ada manfaatnya bagi akhirat kita kelak. Dan dari sebuah buku yang pernah saya baca, mungkin itulah yang sempat dialami orang-orang terdahulu yang pernah membakar tulisan-tulisannya karena khawatir diliputi perasaan riya'

Tapi mari lihat dari sisi yang lain. Mengabarkan kebaikan juga suatu yang baik juga. Bayangkan hal-hal positif yang nantinya akan ada di seluruh penjuru media. semacam multiplikasi kebaikan dan pahala. Kabar ide kebaikan dapat tersebar  dan mengalahkan kabar-kabar yang negatif. 

Semoga senantiasa dilindungi dari hal-hal pengotor hati.


Kamar, 22 Juli 2012
Inspirasi dari sebuah pelatihan jurnalistik beberapa hari lalu

mari saling memahami


Terkadang manusia tidak butuh nasihat, hanya butuh didengar, hanya itu.
Jadi kau salah kalau menasehatinya kala itu. Karena ia hanya butuh di dengar --hanya itu.

Terkadang maksud pemberi nasihat hanya mengingatkan
Terkadang pula, nasihat yang diberikan bukan untuk menceramahi pendengar, tapi untuk mengingatkan dirinya sendiri.

2 hal dari 2 pandangan berbeda
Yang terpenting adalah bagaimana kedewasaan keduanya dalam menyikapinya

Kamar, 20 Juli 2012

Friday, July 20, 2012

Bingkai Kehidupan

Mengarungi samudera kehidupan
Kita ibarat para pengembara
Hidup ini adalah perjuangan
Tiada masa tuk berpangku tangan

Setiap tetes peluh dan darah
Tak akan sirna ditelan masa
Segores luka di jalan Allah
'kan menjadi saksi pengorbanan

Reff :
Allahu ghaayatunaa
Ar-Rasuulu qudwatunaa
Al-Qur'aanu dusturunaa
Al-Jihadu sabiiluna
Al-Mautu fii sabilillah
Asma amaanina

Allah adalah tujuan kami
Rasulullah teladan kami
Al Qur'an pedoman hidup kami
Jihad adalah jalan juang kami
Mati di jalan Allah adalah cita-cita kami tertinggi 

munsyid :  Shoutul Harokah
sumber : liriknasyid.com

Ar-Ruhul Jadid..

Kalian adalah ruh baru yang mengalir di hati ummah
Maka ia pun akan menghidupkannya dengan al quran

Kalian adalah cahaya baru yang tengah merekah
Cahaya itulah yang  mengikat tabir kegelapan
dan menggantikannnya dengan ma'rifatullah

Kalian adalah suara yang melengking tinggi
Yang senantiasa menyenandungkan dakwah rasullulah

Wahai anak-anak timur dan barat
Engkaulah tunas harapan
Engkaulah generasi yang akan menghancurkan belenggu tirani

* * *

Arruhul jadid fi jasadil ummah
Hai mujahid luluh lantakkan jiwa pendosa

Kami petualang mencari kebenaran
Mencari makna serta hakikat manusia
Kami berjuang menegakkan kehormatan
Hidup mulia atau mati sebagai syuhada

Kami berbekal alquran hakiki
Meneruskan cita dan risalah para nabi
Kami sandang julukan generasi ghuraba
Biar saatnya datang kami pimpin dunia

Kami semangat baru siap maju hancur semua musuh
Kami tentara Alloh siap korbankan harta bahkan jiwa

Kami serahkan semua hidup pada Alloh
Kami tekadkan tuk ikuti rasulullah
Usung panji ilahi iman kuat membaja
Hadapi tirani bebaskan umat dunia

 
sumber : liriknasyid.com

challenge accepted!

kusadari bahwa diriku tak mau menyesali apa yang seharusnya ingin kulakukan, tapi malah tak dilakukan.
karena kesadaran itulah aku berani mengambil keputusan untuk melakukannya.
aku berbahagia dengan itu.
masalah hasil, percayalah Allah selalu adil dan memberikan yang terbaik
paling tidak, aku telah berani mencoba!

Dago Golf,
19 Juli 2012

Wednesday, July 18, 2012

Pict : Spiderman in China Town, H-2 Ramadhan

Propaganda H-2 Ramadhan Al-Hayaat
Spiderman in Chinatown!

Alhamdulillah akhirnya selesai juga. Memang kalau kita ngelakuin hal yang kita suka, badai, hujan, aral melintang pun bisa kita terjang ya. Sampe mata kaya panda juga bakal dijabanin. Karena bukan cuma kepuasan untuk bisa ngelakuin yang kita suka, juga harapan akan sesuatu lain yang insyaallah lebih barokah.

Tentang gambar ini, sebenernya request dari elis (sekdept syiar al-hayaat yang paling lucu). Perkiraan desainnya dari elis, jadi saya tinggal ngolah di photoshop dan ngedit konten. Dalam proses pembuatannya sempet mampet juga, dan  akhirnya malah menelorkan gambar yang sebelumnya (yang cokelat). Walopun gitu, alhamdulillah jadi juga.

Ide chinatown ini didapet dari Acara Syukuran Wisuda SITH Jumat Malam lalu. Yang subhanallah, KEREN SEKALI MEREKA ITU (khususnya panitia, SITH  2011)! Temanya Chinatown, jadi dari dekorasi, acara dan pensuasanaan, semuanya bikin kita ngerasa lagi di china-china gitu (kayak pernah aja hehe). Saya pikir, kesan dari acara itu masi lengket, makanya gada salahnya diadopsi ke publikasi H-2 Ramadhan anak-anak SITH.

I'm Happy :)

Pict : Ramadhan Is Coming

RAMADHAN IS COMING!
Fully design with love for Al-Hayaat, Krima, Pustena :)
hehe

Tuesday, July 17, 2012

Mengapa Harus Ada Kaderisasi


    Bismillah..
    Mungkin banyak yang heran sekaligus masih bertanya-tanya kenapa harus ada kaderisasi dalam setiap organisasi. Baik itu di organisasi-organisasi di kampus ataupun organisasi kemasyarakatan pasti memiliki satu bagian yang mengurus kaderisasi. Apa sebegitu pentingnya kaderisasi untuk organisasi?? Mari kita telaah secara bersama-sama.

    Sebelum lanjut ada sebuah cerita yang mungkin bisa memberikan sedikit gambaran tentang kaderisasi, sok dinikmati ya…

    Dalam sebuah kisah diterangkan seorang kakek yang sudah tua renta menanam sebuah pohon kurma. Kebetulan pada saat itu seorang raja lewat dan melihat kakek yang sedang menanam tersebut. Dengan rasa penasaran sang raja bertanya kepada si kakek tentang alasan atau motivasi menanam pohon tersebut. Sang raja bertanya seperti itu karena semua orang sudah tahu bahwa pohon kurma tidak akan berbuah kecuali setelah beberapa tahun sehingga mana mungkin kakek itu menanam pohon kurma untuk dipetik oleh dirinya sendiri. Ternyata benar, ketika ditanya si kakek menjawab dengan bijak, “Dulu orang-orang sebelum kita menanam pohon kurma sehingga buahnya dapat kita nikmati sekarang, apakah tidak ada keinginan dalam diri kita untuk mengikuti jejak mereka dengan menanam pohon kurma saat ini supaya generasi setelah kita dapat menikmati buah kurma dari pohon yang kita tanam?”

    Bagaimana? Sudah adakah sedikit gambaran yang didapatkan dari cerita di atas, bro?

    Inti dari cerita di atas adalah bagaimana begitu perhatiannya sang kakek terhadap keberlangsungan kehidupan bagi generasi yang akan datang. Dia tidak ingin generasi berikutnya tertimpa masalah, mengalami kemunduran hingga akhirnya menghilang tanpa jejak. Nah, pada dasarnya ini jugalah yang melandasi kenapa harus ada suatu bagian yang mengurusi kader-kader dalam setiap organisasi. Kaderisasi menjadi bagian yang memberikan perhatian lebih terhadap keberlangsungan organisasi dengan menciptakan dan menjaga kader-kader yang akan melanjutkan perjuangan.

    Kaderisasi bisa diibaratkan sebagi jantungnya sebuah organisasi, tanpa adanya kaderisasi rasanya sulit dibayangkan suatu organisasi mampu bergerak maju dan dinamis. Hal ini karena kaderisasilah yang menciptakan embrio-embrio baru yang nantinya akan memegang tongkat estafet perjuangan organisasi. Kaderisasi berusaha menciptakan kader yang bukan hanya hebat dalam mengerjakan suatu program, tapi lebih dari itu. Kaderisasi haruslah mampu menciptakan kader yang memiliki jiwa pemimpin, memiliki emosi yang terkontrol, kreatif dan mampu menjadi pemberi solusi untuk setiap permasalahan serta yang terpenting mampu dan pantas nantinya menjadi seorang teladan bagi anggotanya.

    Bung Hatta pernah bertutur mengenai kaderisasi, 

    “Bahwa kaderisasi sama artinya dengan menanam bibit. Untuk menghasilkan pemimpin bangsa di masa depan, pemimpin pada masanya harus menanam.”

    Dalam proses kaderisasi ada dua ikon penting, yaitu:
    1. Pelaku Kaderisasi (subjek)
    1. Sasaran Kaderisasi (objek)

    Pelaku kaderisasi merupakan individu-individu yang telah memiliki kapasitas yang mantap untuk mengkader para anggotanya dan memahami alur kaderisasi dalam organisasi tersebut.  Sementara sasaran kaderisasi merupakan individu-individu yang dipersiapkan dan dilatih untuk menjadi penerus visi dan misi organisasi.

    Jadi, sudah jelas terlihat urgensi dari kaderisasi dalam sebuah organisasi. Kaderisasi merupakan suatu kebutuhan internal yang harus dilakukan demi kelangsungan organisasi. Seperti hukum alam akan adanya suatu siklus, dimana semua proses pasti akan terus berulang dan terus berganti. Namun satu yang perlu kita pikirkan, yaitu format dan mekanisme yang komprehensif dan mapan, guna memunculkan kader-kader yang tidak hanya mempunyai kemampuan di bidang manajemen organisasi, tapi yang lebih penting adalah tetap berpegang pada komitmen sosial dengan segala dimensinya. Sukses atau tidaknya sebuah institusi organisasi dapat diukur dari kesuksesannya dalam proses kaderisasi internal yang di kembangkannya. Karena, wujud dari keberlanjutan organisasi adalah munculnya kader-kader yang memiliki kapabilitas dan komitmen terhadap dinamika organisasi untuk masa depan.


    Penulis:
    M. Arief Gusti Putra. 2012. Mengapa Harus Ada Kaderisasi. http://www.dakwatuna.com/2012/07/21460/mengapa-harus-ada-kaderisasi-dalam-organisasi/#ixzz2036Jkxwb

    image source: dari sini

Monday, July 16, 2012

Kerupuk si Bubur dan Swing Fooders


Hari ini berangkat agak terlambat 30 menit, seharusnya pukul 6 sudah berangkat menumpang motor mbak ovie. Sarapan singkat jadi semakin singkat karena harus diakhirkan dengan mengembalikan kembali setumpuk nasi di piring ke dalam tempat nasi.

Sampai di jalanan sekitar lembang tempat yang biasa saya lalui untuk berganti angkot terdapat sekitar 6-7 penjual bubur ayam. Saya niatkan untuk mampir dan membeli semangkuk bubur dahulu, antara kangen bubur ayam dan kelaparan :)

Dari sekian banyak penjual bubur yang bisa saya pilih, akhirnya saya menjatuhkan pilihan pada kakek-kakek tukang bubur  yang lokasinya tak jauh dari perempatan.
Tidak ada alasan khusus, hanya memilih.

Bubur disajikan, hmmmm.. Yummy!
Ada yang sedikit berbeda dari bubur ayam biasanya. Kerupuknya bukan kerupuk yang biasa, warnanya pink dan kuning dengan bentuk mie dan lembaran. Agak unik.
saya sempat berpikir apakah mungkin kerupuk ini lebih ekonomis? Saya tidak tahu, mungkin saja.

Kemudian sedikit merenung lagi, dari sekian banyak tukang bubur, saya ditakdirkan untuk  membeli disana. Padahal gerobak tukang bubur yang lain lebih bagus dan lebih menarik.

Yah, emang rejeki udah ada yang ngatur ya.
Saat menjadi pengusaha kelak, mungkin pembeli kita juga akan punya beragam alasan memilih produk kita, terlepas dari bagaimanapun produk kita. Bahkan swing fooders* macam saya tadi juga termasuk jalan rizki loh hehe :)

*Swing fooders adalah pembeli makanan yang tidak banyak ambil pusing masalah apapun. Kemana kakinya melangkah ya itu makanan pilihannya.  Singkatnya, mana aja hayu. Istilah yang muncul dari otak saya ini memang agak maksa dan sepertinya dipengaruhi oleh ramainya suasana pilkada cawagub DKI Jakarta
Hehe :D

bubur ayam dan kerupuk pink-kuning

6 Pekan Lebih 3 Hari

Kerja praktek resmi saya sejatinya sejak tanggal 4 Juni sampai 4 Juli 2012, tapi sampai saat ini (16 Juli 2012) masih harus dilanjut KP nya. Mengapa? Karena data pengamatannya yang dibutuhkan. Tanggung kalau ngga diselesein, setidaknya penelitiannya rampung deh.
Nah jadi kalau dihitung-hitung, efektifnya 33 hari kerja, selama rentang 6 pekan lebih 3 hari.
Jauuuuh  sekali dari perkiraan awal. Hehe

Lama ngga nulis tentang KP, berarti kayanya hari-hari kemarin di sana kurang seru, hehe, maksudnya, mungkin sudah sampai di titik stasioner dan grafiknya lagi turun. Yah, manusiawi kok. Dan maksudnya di hari-hari terakhir itu bukan yang saya cemberut ato gimana, tetep asik, tapi ya itu, banyak hal lain yang lebih menarik dan KP beberapa hari kemarin ngga terlalu menarik pikiran saya buat ditulis hehe  :)

Hari Ini mulai ngelakuin ELISA ASSAY lagi, tapi bedanya, sampel yang diuji sekarang itu sampel percobaanku! (akhirnya..) ^^
Pagi-pagi sampling daun tomatnya dari 450 taneman, siangnya diekstrak pake coating buffer, terus lanjut dipipetin ke plat microtiternya. Habis itu diinkubasi di 4 derajat di dalem kulkas, dan besok kita ketemu lagi sama itu plat! :D

Udah ya :)
 
Di hari ke 43 rentang masa KP
Cikole, 16 Juli 2012
Sampaikan salamku buat saudara-saudara yang sedang menyukseskan IMSS di ganesha :')

Website Masjid, Bincang-bincang dengan Pimred


Suatu pengalaman yang patut disyukuri karena pastinya udah Allah yang mengatur
Berangkat dari 2 hal yang melatarbelakangi pertemuan 1 jam saya jumat sore itu:
  1. Pemenuhan tugas mempelajari manajemen web
  2. Mimpi bikin web buat mesjid al-muhajirin di deket rumah

Sebuah perbincangan dengan pimpinan Redaksi salmanITB.com (13/07/12)
Yudha P. Sunandar (http://myudhaps.wordpress.com/).
Sangat bersahaja, ramah dan suka berbagi.
Ditemani sang istri cantik yang setia mendampingi :)


"Intinya bagaimana web yang dihasilkan bisa berdaya bagi orang banyak. Membuat masjid semakin dekat dengan masyarakat dari segi sosial dan spiritual sekaligus. Pemudanya yang bergerak, melingkupi pandangan dengan fikrah islami, menjadi problem solving masalah yang nyata terjadi. Masjid-masjid di pedalaman, justru itulah jihad sebenarnya! Yang pasti pemudanya harus dibiasakan punya budaya suka membaca."
--Kak Yudha P. Sunandar dalam kilasan pandangan mengenai pemuda, masjid dan websitenya 
(ditulis dengan bahasa saya tanpa mengubah esensi yang beliau sampaikan)


Siap mentraining pemuda-pemuda masjid katanya.
Gank, siap-siap abis ramfest, sediain waktunya :)


Kamar, 16 Juli 2012
#masjidimpianku
seneng quotenya, seneng hal barunya, seneng ilmunya
 :)

Sunday, July 15, 2012

bukan perhatian yang bisa dibagi


"Waktu mungkin bisa dibagi,
tapi bukan perhatian."
(Sri Al, dalam statusnya; dikutip dari blog Teh Linda TI'07)

Pernyataan yang berpotensi multitafsir menurut saya, ya tergantung penafsirnya. Tapi kesan terdalam yang saya dapat dari pernyataan tersebut adalah bahwa amanah mu mungkin bisa banyak tersebar di mana-mana, memakan banyak waktu yang sangat mungkin untuk kau atur-atur.
Tapi yang namanya perhatian, memang harus penuh.

100% disana
100% disitu
100% disini

Karena yang setengah setengah, ya hasilnya ngga akan full, malah kurang dari setengah itu sendiri.


Astaghfirullah..
Mari sempurnakan yang belum penuh..

kamar
14 Juli 2012
Di satu waktu yang keduanya meminta untuk dipikirkan

_______________
sumber gambar : http://lesism.blogspot.com/2012/03/time.html

Masih belum nyata kah kenyataan itu, wahai jiwa?


Hidupmu terkadang terlalu nyaman, sampai kau rasanya tak perlu berjuang untuk sekedar hidup. Tak perlu bangga kalau tak berjuang dulu untuk mendapat sesuatu, karena menurutku,  tanpa berjuang, tidak ada yang benar-benar didapat.

* * * * * * *
Masih belum nyata kah kenyataan itu, wahai jiwa?
Ketika anak-anak berpakaian seragam pramuka itu berlarian tanpa mengenakan sepatunya di halaman sekolah gubuk
Ketika harus berenang menyebrang sepanjang sungai dulu untuk bersekolah
Ketika harus berangkat bahkan sebelum subuh untuk perjalanan ke sekolah
Ketika harus menjadi penjaga kapal nelayak tambak dulu untuk dapat sekedar uang

Masih belum nyata kah kenyataan itu, wahai jiwa?
Anak-anak itu rindu ibu-bapaknya yang telah tiada
Anak-anak itu memimpikan sekolah yang berdinding kokoh
Anak-anak itu bahkan sudah tak ada hasrat untuk bermain bocah lagi, mereka harus bekerja

Masih belum nyata kah kenyataan itu, wahai jiwa?
Kapankah akan terbangun dan kemudian tergerak
Dengan nyala matahari di hati sebagai sumber kehidupan?
Jangan padamkan!
Terus nyalakan!
Jaga terangnya!

Kamar,
13-14 Juli 2012
Melihat mereka yang berjuang

Sunday, July 8, 2012

Mencari Makna Mencintai Karena Allah


Bisa kubilang sampai saat ini aku belum paham juga arti sebuah 'pertemanan'

Waktu TK aku hanya ingat aku berebut teman baik dengan teman yang lain
Olahraga, makan bubur, manasik haji, pentas seni bersama, 
Main perosotan, ayunan, njot-njot an
Dan yah, hal hal lain yang sangat menarik untuk terus diingat..

Menginjak SD
Dulu kupikir teman hanya sekedar
setiap hari bermain bersama,
Main karet, ludo, badminton, pokemon,
Main ucing sumput, otopet, kelereng
Duduk satu bangku,
Punya geng yang diberi nama
Berkunjung ke rumahnya setiap hari
Bersepeda bersama
Memanjat pohon kersen
Bersama memusuhi anak yang "beda"
Kesal karena beda pendapat
Ah.. dan berbagai hal seru lainnya

Saat SMP, teman begitu menguatkan. Begitu besar pengaruhnya. Dan sedikit menunjukkan strata sosial dimana kita berada.
Kemudian sedikit sadar bahwa teman bukan hanya itu.
Seseorang yang mau terus bersama,
Melakukan hal yang sama
Curhat dan punya buku curhat
Jujur dan mengutarakan perasaan
Punya perasaan tidak saling enak
Nyaman bila berada  bersama
Dan berbagai gejolak emosi lainnya

Saat SMA aku punya istilah baru
Mencintai karena allah
Aku bertanya-tanya istilah macam apa itu
Mungkin hanya sekedar familiar kudengar,
Tapi sesungguhnya, mungkin aku sama sekali belum paham
Bagaimana mengaplikasikannya

Waktu berjalan begitu cepat dan kini aku sudah kuliah.
Mencintai karena allah, lama-lama pula aku sedikit memahami
Yah, karena sejatinya apapun memang harus dilakukan karena Allah.
Kini ku lebih suka memendamnya, karena kutahu sudah penuh beban di kepalamu
Aku hanya senang lihat kamu senang, bahkan sampai aku tak berani menyapamu
Aneh.
Tapi Baiklah, kucoba.
Mungkin mudah saja, siapa tahu

Kemudian Kudengar bahwa persaudaraan itu buah keimanan,
Aku terus bertanya-tanya, dan mencoba menemukannya dalam diriku
Sangat sulit memang, tapi ya kuterima saja dulu karena aku juga yakin akan hal ini

Cinta harus diungkapkan, dan biarkan temanku tahu akan hal itu
aku tak mau jadi pengobral cinta, padahal betapa seringnya aku melupakan kalian dalam do'a-do'aku
Aku juga tak mau jadi pemendam cinta yang akhirnya menyesal karena tak pernah berani mengungkapkannya

Percayalah, walaupun sekarang aku belum bisa mengerti hal itu,
Aku terus mencoba dan mencintai kalian dengan apa yang kubisa
Jangan menertawai keanehanku :)

Mencintai kalian (memang harus) karena Allah

Kamar
6 Juli 2012


Sinergisasi Para Pemakmur Masjid


Banyak sekali yang ingin dituliskan tapi belum sempat (atau belum menyempatkan)
Mari dipecahkan satu persatu :)


Masjid di dekat rumahku (Al-Muhajirin) jumat malam ini mengadakan pengajian rutin (setiap 2 bulan 1 kali) yang mendatangkan penceramah dari luar. Salah satu yang musti diketahui juga, kami remaja masjid (KRIMA) jumat-sabtu insyaallah selalu mengusahakan adanya agenda kami tersendiri. Walhasil dengan adanya pengajian warga ini, kami harus melebur agenda dan mengajak yang lainnya untuk tetap hadir dalam pengajian DKM dan warga.

Tidak ada maksud sama sekali untuk tidak sinergi dengan para orangtua kami di masjid. Justru, kami juga mengusahakan adanya sinergisasi dengan berbagai elemen di masjid, dari mulai yang muda sampai yang lebih tua.

Namun memang, untuk sekarang ini, rasanya memang belum berjalan bersama-sama antara bapak-bapak (DKM), Ibu-ibu (Majelis Ta'lim) dan remajanya (KRIMA). Kesannya masih berjalan sendiri-sendiri, masing-masing. Ada kalanya kami memang dilibatkan, tapi rasanya masih sebatas event-event perayaan hari besar islam saja seperti idul adha (qurban) dan idul fitri. Secara keseharian, hmm, rasanya belum.

Dampaknya? Ini hanya pendapat pribadi, tapi contoh sederhananya, acara-acara tabligh akbar (atau pengajian/ceramah) seperti barusan, yang remajanya sangat sedikit. Padahal biasanya kumpul KRIMA kami cukup ramai. Entahlah, banyak faktor. Mungkin konten, mungkin format acara yang memang kurang pas dengan anak muda, atau mungkin faktor lain. Jadi peer besar juga bagi kami.

Mari saya tunjukkan suatu hal yang mendasari perkataan saya di atas. Ini Cuma sebagai pembanding saja dari pengalaman saya beberapa pekan lalu

Jadi, saya menghadiri sebuah pengajian rutin di sebuah masjid di suatu tempat di daerah sumedang. Kalau saya boleh bilang, subhanallah. Ustadz penyajinya benar-benar mengkaji dan memahamkan pada warga, serta memberi contoh yang sangat aplikatif dan tepat sasaran.  Warga yang hadir cukup banyak dan dibawa secara interaktif. (saya kurang bisa mendeskripsikan lebih, harus datang langsung, serius).

Dan satu hal yang saya garisbawahi, penyedia logistik (macam infokus, dll) yang menyediakan itu anak-anak muda.

Selesai sampai disitu ceritanya
----------------------------------------

Kemudian pikiran saya melayang ingat yang di mesjid rumah.
Mau kapan ya semua generasi pemakmur masjid di al muhajirin benar-benar saling sinergi?
Selama ini DKM punya acara, Majelis Ta'lim punya acara, KRIMA punya acara masing-masing.

Misal : Pengajian DKM buat warga disiapkan oleh DKM secara konten, perlengkapan logistiknya disediakan yang muda-muda dan majelis ta'lim konsumsi mungkin?
Itu saja.

Itu saja sudah merupakan hal menyenangkan yang bisa dibayangkan dapat terjadi

Bismillah..
Suatu saat nanti titik-titik itu akan menjadi satu garis yang kokoh..


#bicarametode #masjidimpianku

Kamar,
6 Juli 2012