Banyak sekali yang
ingin dituliskan tapi belum sempat (atau belum menyempatkan)
Mari dipecahkan satu
persatu :)
Masjid di dekat
rumahku (Al-Muhajirin) jumat malam ini mengadakan pengajian rutin (setiap 2
bulan 1 kali) yang mendatangkan penceramah dari luar. Salah satu yang musti
diketahui juga, kami remaja masjid (KRIMA) jumat-sabtu insyaallah selalu
mengusahakan adanya agenda kami tersendiri. Walhasil dengan adanya pengajian
warga ini, kami harus melebur agenda dan mengajak yang lainnya untuk tetap
hadir dalam pengajian DKM dan warga.
Tidak ada maksud
sama sekali untuk tidak sinergi dengan para orangtua kami di masjid. Justru,
kami juga mengusahakan adanya sinergisasi dengan berbagai elemen di masjid,
dari mulai yang muda sampai yang lebih tua.
Namun memang, untuk
sekarang ini, rasanya memang belum berjalan bersama-sama antara bapak-bapak
(DKM), Ibu-ibu (Majelis Ta'lim) dan remajanya (KRIMA). Kesannya masih berjalan
sendiri-sendiri, masing-masing. Ada kalanya kami memang dilibatkan, tapi rasanya
masih sebatas event-event perayaan hari besar islam saja seperti idul adha
(qurban) dan idul fitri. Secara keseharian, hmm, rasanya belum.
Dampaknya? Ini hanya
pendapat pribadi, tapi contoh sederhananya, acara-acara tabligh akbar (atau
pengajian/ceramah) seperti barusan, yang remajanya sangat sedikit. Padahal
biasanya kumpul KRIMA kami cukup ramai. Entahlah, banyak faktor. Mungkin
konten, mungkin format acara yang memang kurang pas dengan anak muda, atau
mungkin faktor lain. Jadi peer besar juga bagi kami.
Mari saya tunjukkan
suatu hal yang mendasari perkataan saya di atas. Ini Cuma sebagai pembanding
saja dari pengalaman saya beberapa pekan lalu
Jadi, saya
menghadiri sebuah pengajian rutin di sebuah masjid di suatu tempat di daerah
sumedang. Kalau saya boleh bilang, subhanallah. Ustadz penyajinya benar-benar mengkaji dan memahamkan pada
warga, serta memberi contoh yang sangat aplikatif dan tepat sasaran. Warga yang hadir cukup banyak dan dibawa
secara interaktif. (saya kurang bisa mendeskripsikan lebih, harus datang
langsung, serius).
Dan satu hal yang
saya garisbawahi, penyedia logistik (macam infokus, dll) yang menyediakan itu
anak-anak muda.
Selesai sampai
disitu ceritanya
----------------------------------------
Kemudian pikiran
saya melayang ingat yang di mesjid rumah.
Mau kapan ya semua
generasi pemakmur masjid di al muhajirin benar-benar saling sinergi?
Selama ini DKM punya
acara, Majelis Ta'lim punya acara, KRIMA punya acara masing-masing.
Misal : Pengajian
DKM buat warga disiapkan oleh DKM secara konten, perlengkapan logistiknya
disediakan yang muda-muda dan majelis ta'lim konsumsi mungkin?
Itu saja.
Itu saja sudah
merupakan hal menyenangkan yang bisa dibayangkan dapat terjadi
Bismillah..
Suatu saat nanti titik-titik itu akan menjadi satu
garis yang kokoh..
#bicarametode
#masjidimpianku
Kamar,
Kamar,
6 Juli 2012
No comments:
Post a Comment