Thursday, February 25, 2016

Siapalah Kita Ini

Siapalah kita yang masih berani bermalas-malasan dalam mendirikan shalat. Sementara di belahan dunia yang lain, seseorang telah meninggal dalam shalatnya yang khusyu.

Siapalah kita yang begitu bodohnya menunda-nunda untuk sekedar membaca alquran, sementara di luar sana, banyak orang yang telah memiliki alquran dalam hati dan jiwanya.

Siapalah kita yang berani mendahulukan kesibukan kesibukan dunia yang kita buat sendiri, kemudian mengakhirkan kewajiban kewajiban kita pada Sang Pemilik Jiwa.

Siapalah kita yang sedikit-sedikit mengeluh dengan kondisi yang menimpa kita, sementara di luar sana, banyak orang yang tak punya waktu lebih untuk sekedar mengeluhkan keadaan.

"Dan bersegeralah kamu menuju ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang orang bertaqwa…”
(QS. Ali Imron : 133)

“Maka berlarilah kembali ta’at kepada Allah.”
(QS. Adz-Dzaariyat : 50)

Astaghfirullah.
Kamis, 25 Februari 2016

#odopfor99days #day20
#muhasabah

Saturday, February 13, 2016

(Harus) Persiapan MPASI

Alhamdulillah.. ngga kerasa sekarang haidar udah 5 bulan, dan bulan depan udah mulai MP-ASI. Hah? Apa? MP-ASI ? :O

Horor gitu hihi.
Tarif nafas dulu..
Rada deg deg an banyak dapet cerita beberapa ibu ibu di Itbmh, saat anaknya mulai makan. GTM (Gerakan Tutup Mulut) alias ngga mau makan katanya sempet bikin nangis emaknya juga. Ckckck, saya belum tau akan seperti apa nantinya. Mudah mudahan haidar doyan makan, emaknya bisa ngasi makan dengan bener, nutrisi masuk dengan baik, dan tak ada halangan berarti. Pun kalau ada, semoga bisa melalui dengan kuat :))

Masa ASI ekslusif haidar saya masih berkutat seputar pengaturan rumah tangga (baca: keberesan pekerjaan rumah hehe). Memasuki masa MP-ASI, semoga semua pekerjaan itu tetap bisa dilaksanakan. Hihi.

****

Nah, ketika tiba hari pertama MP-ASI, apa yang harus aku lakuiiin?
Tetap tenang, hehe. Cuma bisa berbekal buku nya Wied Harry Apriadji (makanan bayi sehat alami) hadiah barter dari wulan (thankkssssss maaciiiiiih!!!), dibaca sedikit-sedikit sambil beneran dibayangin dan dihayatin. :"))

MAKANAN PERTAMA HAIDAR MAU APA?
Entah apa untuk ini saya harus rapat dulu sama paksuami untuk menentukan makanan pertama yang bersejarah buat haidar. Hehe. Tapi sebetulnya masa ASI eksklusif ini udah banyak yang masuk ke mulutnya selain asi. Entah cipratan aer mandi, air pipis sendiri (._.), dan berbagai benda di sekitaran haidar. Jadi kayanya ngga perlu rapat segala ya. Hehe

Menurut buku itu pemberian MPASI awal harus memperhatikan 2 hal, yaitu :
(1) KEENCERAN (KONSISTENSI) yang sama dengan ASI,
(2) STRUKTUR MOLEKUL mudah dicerna bayi
Dari syarat itu, maka yang cocok itu BUAH.

Sampe situ masih deg-deg an, buah apa dong? Buah nya diapain dong??
Gimana ngasiinnya ???
Habis buah apa lagi ??
(Kadang udah baca-baca tetep aja panik wkwkkw)

Tenang bund, tenang.. Hehe.
Banyak juga kok panduannya dari berbagai sumber. (Walaupun kadang jurus terampuh ya nanya-nanya ibu ibu lain hihi)

TERUS PAKE METODE APA? DISUAPIN ATO BLW?
So far, kalau metode pemberian kayanya saya masih pake yang konvensional dulu (disuapin). Kepinginnya mah makannya ga sambil jalan-jalan (usia awal MPASI emang belim bisa kucar-kacir sih hehe). BLW nya sambil jalan aja, di mix, atau semaunya haidar deh. Harus siap mental bahwa segala idealitas sangat mungkin tak bisa dilakukan, dan harus menyerah pada realitas hihi. Tapi tetap, semangat dan lakukan yang terbaiik !

*  *  *

Baiklah sekian curhat bunda muda malam ini. Hehe

#ODOPfor99days #day18

Thursday, February 11, 2016

Don't Judging Before Asking

Pernahkah kalian terlalu tergesa-gesa dalam menghakimi seseorang tanpa benar-benar memahami permasalahannya?

Hari ini saya belajar tentang itu. Saya coba tuliskan karena sepertinya ini sangat penting dalam parenting nantinya. Entah pada anak sendiri atau pada anak orang lain.

* * *

Kisah 1 - Ketika Memang Dia Bersalah

Pagi ini rumah diramaikan oleh adik-adik ipar saya. Sambil gemes, mereka sambil ngajak main haidar di bouncer. Alhamdulillah, saya bisa sejenak lepas untuk membereskan setrikaan, toh haidar juga senang main bersama mereka.

Tiba-tiba terdengar suara panik. Adik ipar saya yang masih TK itu tanpa sengaja merobek tempelan gambar hewan laut yang sengaja saya tempel buat haidar. Gambarnya pun hanya kertas HVS biasa, yang di print dan di tempel dengan solatip. Ternyata juga hanya robek sedikit, bisa ditempel ulang.

Hanya saja, saat itu dia panik. Wajahnya menunjukkan raut senyum yang merasa bersalah. Karena memang iseng, adik saya yang lainnya bilang "hayo lohh...". Setelah itu adik kecil saya langsung membela diri, "..enggak.. enggak.." adik kecil saya ini takut dimarahin.

Saya yang lagi nyetrika cuma bilang, "... ngga apa apa de, ceritain aja tadi gimana, ngga akan dimarahin kok.."
"Enggak.. tadi lagi nutupin gambarnya.. terus sobek"
"Ooh gitu, iya gapapa. Tadi lagi main sama haidar, nutupin gambarnya dan ngga sengaja kesobek ya. Gapapa, gampang nanti kan bisa ditempel lagi. Kalau rusak juga bisa di print lagi. Yang penting ade cerita aja, ngga akan dimarahin kok."

***

Kisah 2 - Ketika Ternyata Bukan Salahnya

Masih di hari yang sama. Siang itu setelah hati tenang, saya mulai menyapu. Adek kecil saya megang remote mindah2in chanel. Tiba tiba TV gada gambarnya, burem. Terus dengan tenang nanya nanyain, adek mencet mencetin apa? Dia bilang ngga mencetin apa apa. Sampai akhirnya ketahuan kalau ternyata colokan antena lepas dari TV. Nah loh, kegeser saya yang lagi nyapu dong tadi??

***

Dari 2 kejadian itu saya belajar, bahwa sebelum merespon sesuatu, kita perlu tenang. Tak perlu langsung marah atau merespon negatif dengan tergesa-gesa. Sekecil apapun respon kita, akan berpengaruh pada lawan bicara (apalagi anak-anak, terbiasa langsung dimarahi akan membuat pertahanan dirinya tinggi. Ngeles dan tidak bertanggungjawab).

Selidiki dulu akar masalahnya, pahami dulu. Jangan "nyemprot" duluan sebelum tau pasti alasan pasti kenapa kita harus marah atau menghakimi sesuatu.

Change your response, change your class :)
(Pinjem slogan butterflyact hihi)

#ODOPfor99days #day17