Saturday, January 28, 2012

tentang mimpi menjadi penghapal qur'an


Hafidzh Al-Qur'an
Menjadi sebuah mimpi / cita-cita yang ditulis nomer 2 dalam daftar impian seorang hajah sofyamarwa rachmawati. Sebuah impian yang dari dulu mungkin selalu diucapkan, tapi sayangnya tanpa dilalui dengan kerja keras  / usaha yang nyata dan konsisten.

Anis matta dalam sebuah tulisannya  pada bukunya Mencari Pahlawan Indonesia, mengatakan bahwa kekuatan mimpi itu terletak pada kejelasannya. Semakin jelas visualisasi mimpi kita, maka akan menimbulkan motivasi yang dahsyat  hingga si tekad menemukan akarnya pada mimpi kita dan menjadi energi penggerak bagi jiwa kita.
Syubhat mimpi yang kita kenal adalah "angan-angan". Karena garis batas antara mimpi dan angan-angan itu sangat tipis. Yang membedakan adalah kejelasan dalam setiap rencana, dalam setiap langkah.
Keduanya memang tampak sama, karena memang diawali dari khayalan dan imajinasi.

Di awal tulisan saya mengungkapkan tentang mimpi menjadi seorang penghapal qur'an. Terkadang saya sendiri masih ragu dan sangsi dengan mimpi saya itu, karena saya seringnya lupa akan sebab-sebab perwujudan mimpi itu. Hal yang seharusnya saya lakukan setiap harinya sangat sering saya nomor dua kan, bahkan diakhirkan hingga akhirnya lupa. Kurangnya motivasi yang kuat seringnya membuat waktu-waktu saya tergilas oleh hal-hal lain.

Saya ingat pernah menulis juga mengenai keikutsertaan saya di olimpiade quran 2 tahun lalu (2009). Ketika itu saya mengungkapkan bahwa saya sangat malu pada diri sendiri serta berharap dapat menjadi seorang penghapal quran seperti teman-teman lainnya. Mungkin sejak saat itu ada perubahan, tapi, tidak signifikan. Ya, mungkin saat itu saya hanya berangan -angan.

Alasan saya menulis ini sebenarnya ingin sedikit berbagi. Sedikit tentang menjadi penghapal al-qur'an (materi dari ustadz nya sih hehe)
Cekidot!
:D

Menghapal qur'an itu bukan hanya tentang seberapa cepat kita dapat menghapal, atau seberapa banyak kita dapat menghapal, melainkan sangat membutuhkan modal keimanan. Tidak hanya cepat, atau hapalan yang harus kuat, karena pada dasarnya adalah motivasi terus bersama al-quran. Saat menghapal, bila patokannya hanya 'kejar target harus hapal', modal yang kita perlukan barangkali terkait hanya kecerdasan, atau kekuatan menghapal seseorang.Padahal tidak semua orang mendapat karunia seperti itu dari Allah, it's a gift.
Menjadi penghapal al-quran dengan proses yang benar sama saja  dengan pembentukan karakter.Seperti akhlak, yang merupakan perbuatan spontan yang tanpa perlu dipikir(sudah otomatis). Mengahapal quran harus dilakukan berulang kali, di setiap waktu yang kita punya. Bukan hanya ketika saat kita harus setor hapalan dan kita baru menghapalnya saat itu. Semua harus dilalui dengan proses yang benar.

Lalu bagaimana dengan yang sangat sulit menghapal?
 akan terasa sangat mudah bila kita sudah akrab dengan bacaannya. Bagaimana caranya?
  1. Mendengar (mp3 murratal) daripada bengong mikirin yang aneh aneh di jalan, mungkin bisa sambil dengeri itu (kalo ada).
  2. Membaca diulang-ulang terus -> hingga bacaan kita benar-benar ringan, ngga
ada yang 'kagok'

Kalau sudah hapal:
  1. Dipake pas shalat
  1. Saling tukeran sama temen
  1. Dicoba sambil di keramaian atau sambil mengerjakan yang lain (kalo bisa berarti hapalan kita udah kaya surat al fatihah yang udah ngga perlu mikir lagi)

Mungkin awalnya hapalan itu di kepala, lalu harus sampai ke dada (udah sangat tenang, bisa menikmati bacaan), dan sampai pada lisan (secara luwes bisa dikeluarkan, tanpa perlu berpikir) 

Karena Allah menilai proses dan yang paling banyak berinteraksi dengan qurannya, bukan (hanya) yang paling banyak hapalannya.
 "menjadi penghapal quran hanya akan menjadi angan-angan kalau tidak dilakukan setiap hari."


Mudah mudahan bermanfaat,
Maaf atas segala kekurangan.

Masih ada harapan, jah!
Saling ngingetin ya!



27 januari 2012
23:59
406

image source : http://mediaislamnet.com/2011/12/bolehkah-baca-al-quran-tanpa-menyentuh-saat-menstruasi/reciting-quran/
*mbak mbak mahasiswi itb yang mau ikutan tahfidz sama ustadz, monggo ikut aja, jumat sore di salman. Anggaplah ini program asrama putri salman itb. insyaallah tanpa ada pungutan biaya, siapin aja niat sama setorannya :) lebih pastinya, hubungi saya dulu boleh :)

Wednesday, January 25, 2012

Psikologi hewan a.k.a biologi perilaku (1st day at new semester)


Bismillahirrahmanirrahim
Hari pertama kuliah di semester 6 di tahun 2012!
Mata kuliah pagi ini adalah Biologi Perilaku (Biper) dengan dosen Ibu Lulu.
And you know what?
asik banget! ayey! :D
RULES
Pertama tama seperti biasa, kami sama-sama membuat perjanjian, semacam kontrak belajar. Toleransi waktu hanya 10 menit dengan kehadiran total min 80 % di perkuliahan dan praktikum.
Pada dasarnya tidak ada aturan yang aneh-aneh, kami diminta untuk proaktif agar proses kbm berjalan dengan baik. Oh ya, Zakky dan syifa sebagai orang yang beruntung menjadi Ketua kelas dan Sekretaris, hehe.

WHAT WE CAN LEARN TODAY
Ibu Lulu merupakan orang yang berkecimpung dalam bidang pengembangan mahasiswa ITB. Asik banget orangnya! Beliau punya data kondisi psikologis anak-anak ITB. Kalau disidik sidik, memang mata kuliah ini nampak seperti "PSIKOLOGI HEWAN", jadi cocok dah hoho. Beliau juga nampaknya salah satu trainer 7 Habbits (sayang sekalai saya me-cancel training ini..) dan salah satu nilai yang beliau terapkan adalah 3S (Senyum Sapa Salam). Kata beliau etika sederhana ini harus mulai dilakukan lagi, karena mencerminkan perilaku yang baik :)
  • Beliau juga memasukkan nilai nilai islam dalam pelajarannya. Seperti "Luasnya ilmu seperti lautan, dan yang kita pelajari mungkin hanya seujung jari".  Ilmu yang didapat jangan sampai sia-sia hanya karena niat mendapat indeks yang bagus semata.
  • Kenapa kita belajar? Pada hakikatnya untuk bertahan hidup, untuk survive! Karena kita perlu beradaptasi untuk keberlangsungan hidup kita.

BIPER INTRODUCTION
Studi Biologi Perilaku dikenal juga dengan sebutan Ethology. Definisi dari ilmu Biologi Perilaku adalah:
"Studi dari proses strategi adaptasi bagi keberlangsungan hidup hewan yang meliputi semua gerakan motorik dan semua sensasi yang dialami oleh hewan sebagai respons atas perubahan lingkungan internal milieu dan lingkungan eksternal (fisik, biotik, sosial)."
Ilmu ini mencakup berbagai hal, karena perilaku manusia/ makhluk hidup bergantung pada internal milieu (kondisi faal nya) dan lingkup eksternal juga. Jadi mata kuliah mata kuliah anatomi dan fisiologi akan keluar lagi disini namun diintegrasikan dengan  perilaku makhluk hidup tersebut.
Akan berbicara banyak mengenai sistem hormon dan (saat ini sudah sampai taraf) genetika.

MY THOUGHT
Ini jalan ku!
haha
Saya berpikir untuk mengambil S2 di psikologi. Cukup aneh bagi beberapa orang. Saya pun sempat bimbang dan ragu sama keinginan saya sendiri. Tapi saya juga belum tau rencana Allah buat saya apa, jadi bercita-cita sajalah! :D
biopsikologi mungkin?
*galau subjur: tetap tumbuhan atau disini?

jalani saja dulu, bismillah :)

image source : http://enchienuchuy.blogspot.com/
25 januari 2011
00:59
Warnet asrama putri

Monday, January 23, 2012

terimakasih di 19 januari :')

http://sketcheart.tumblr.com/post/16094568695/you-know-what-hari-ini-tanggal-19-januari-2012#notes

menjadi 20 tahun dan 'berkepala' dua akhirnya kualami. ya, tepat 19 januari kemarin. Hal yang ingin kuceritakan disini adalah salah satu 'surprise' dari salah satu sahabat terbaik saya, Destry. Mungkin saya berlebihan, tapi saya terharu, hehe. Lihat langsung di tumblr nya ya, klik disini.
Ini yang dia tulis :D



dan satu lagi, dari salah satu sahabat saya juga, Sarah:

satu lagi, dari temen-temen asrama putri, hadiah jilbab ungu muda.
*gambarnya belum bisa di posting hehe :)

Sedikit cerita, alhamdulillah saya masih dipercaya Allah untuk memiliki teman-teman yang baik, dan rasa syukur saya nampaknya juga tidak akan cukup untuk mensyukuri semua nikmat dan karunia yang Allah sudah berikan.

Semakin bersyukur, semakin ditambah pula nikmat yang Allah berikan. Jadikan lah kami termasuk orang-orang yang senantiasa bersyukur :')



23 januari 2012
10:12
'warnet' asrama putri

pseudoaloneizm syndrome


Ada kalanya di jalan yang mendaki lagi sukar ini, kau merasa berjalan sendirian
Kau merasa  bahwa semua orang sibuk dengan amanahnya masing-masing, 
hingga melupakan dirimu seorang diri.
Kau yang tak berdaya itu jadi semakin tak berdaya karena terlalu lelah mencari celah dimana kau bisa melakukan yang bisa kau lakukan.

Akhirnya kau pun sadar, bahwa, ketika kau merasa sendirian di jalan ini, periksa kembali, barangkali dirimulah yang sesungguhnya meninggalkan mereka.
--terlepas dari apa yang sebenarnya terjadi--, coba tanyakan pada dirimu sendiri,
apa yang sudah kau lakukan pada mereka? Usaha apa yang sudah kau lakukan?
Sekeras apa usahamu? Bukankah kita saudara?

Jangan biarkan satupun merasa tertinggal!
periksa lagi apakah kau sudah mengajak serta semuanya?
Atau kau hanya menutup diri dan menafikan bahwa sebetulnya banyak orang di sekelilingmu?
Gerbongnya sudah berjalan

Lihat lebih dekat
Lebih dalam..

22 januari 19
00:55
at the new room, 406

________________________________________
pseudoaloneizm syndrome adalah penyakit yang bisa muncul dan menggerogoti beberapa orang. Istilah ini mungkin tidak pernah ada di kamus mana pun karena ini saya yang bikin barusan! hehe.
Cara menyembuhkannya ya dengan berpikir sebaliknya dan melihat dari sudut pandang berbeda. Bukan terus menyalahkan diri sendiri, tapi membuatnya seimbang, pada kondisi stabil.
Mungkin setelah itu, akan lebih mudah tersenyum :))

Tuesday, January 17, 2012

happy 19th my sist ! :D

Sekitar 2 hari yang lalu (15 Januari 2012) adik saya berulang tahun. Saat itu saya sedang dalam sebuah acara daurah (semacam mabit atau training lah ya) dan pada normalnya saya tidak dapat mengucapkannya lewat internet atau facebook. Saat itu ada tugas hafalan beberapa ayat al-quran yang seharusnya sudah saya hafal. tapi malam sebelum 15, saya malah ngedit foto untuk dikirimi ke adik saya. hehe. Dauroh kali ini saya bawa netbook, sambil meminjam modemnya temenku yang alhamdulillah bawa. Rasanya sih tepat jam 12 malam saya sms dia. PERTAMAX gitu niatnya hehe. hari ulang taun biasanya juga saya biasa biasa aja ke dia, tapi sekarang entah rasanya beda, walau agak sulit mengakuinya, yah, kangen wooy :')
ini yang saya kirimin ke facebooknya:

bikinan singkat, dengan foto keluarga satu satunya yang lengkap personilnya (hehe)

BARAKALLAH, ADIIIK :'D
tribute to Raudhah Asy Syarifah <3

17 januari 2012
21:46
warnet asrama

Monday, January 16, 2012

di lantai 8 Gedung PAU


Suatu siang yang cerah berawan di balik jendela di lantai 8 Gedung PAU. Di ketinggian ini, kita dapat melihat burung walet dari jarak terdekat, sepantaran mata. Bentuk bentangan sayapnya lebih jelas, dan arah geraknya pun bebas, tidak beraturan.
Seketika saya berpikir betapa bahagianya menjadi seekor burung yang dapat terbang bebas semaunya tanpa menghawatirkan apapun, akan jadi burung seperti apa, akan sukses jadi burung apa, atau hal lainnya.
Kelihatannya mereka hanya terbang, ya, bebas sebebasnya tanpa rasa khawatir akan hal apapun.
Tapi jelas, memang yang membedakan manusia dengan burung adalah kemerdekaan manusia untuk berpikir, untuk merencanakan kehidupannya.
Mungkin manusia harus sedikit belajar 'rileks' dari burung yang terbang bebas itu.
Bahwa manusia hanya bisa berencana, toh ada Allah yang menjadi penentunya.
"justru kita akan bertambah semangat bukan, ketika kita tidak tahu hal menarik apa saja yang kita temui seminggu, sebulan atau setahun setelah ini?"
 
Jangan terlalu keras pada diri sendiri!
Rileks! :D


ah ya, satu hal lagi, ternyata dari ketinggian ini aja, manusia keliatan kecil. ngga gitu jelas apa yang dilakuin kalo diliat dari atas. jadi kalo ada orang lagi jumud sama masalah pribadinya terus, sungguh dia ngga ada apa apa nya ya..  gimana mau negara maju kalo yang dipikirin cuma masalah diri pribadi.
wallahu 'alam.
16 januari 2012
18:53
404

___________________________________________________________
Ditulis sehabis perwalian menuju smester 6 sama pak wardono,.
Perwalian yang selalu mengharukan hehe
dan ngga semua yang kutulis tercantum disini

:)*diedit ulang pada 17 januari

Wednesday, January 11, 2012

menemukan aku


Sudah beberapa lama ia hilang
Tenggelam atau tertelan bumi
Dicari setapak demi setapak
Dari berbagai peta, di berbagai tempat

Kutahu sebetulnya ia sedang bingung
Ketika mencarinya, rupanya ia sedang mencari yang lain

Kadangkala mungkin ia ditemukan
Namun kemudian hilang tak berbekas


Oh betapa sukarnya ia ditemukan! 
_____________________________________________
Sebuah tulisan yang dibuat di pagi hari ketika sedang blogwalking menemukan puisi/syair syair yang diungkapkan. Sedikit merupakan 'jeritan hati' yang mungkin lazim dialami remaja beranjak dewasa yang 'galau', sedang terus menggali hakikat hidup dan kehidupannya. Ini lazim dan wajar terjadi, namun percayalah, setiap orang yang sedang merasakan hal ini tidak menyukai kalau ini disebut lazim. Ya, yang ia inginkan orang lain tahu, adalah bahwa dirinya sedang kesulitan, butuh bantuan, dan tidak butuh disepelekan. Betapa sulitnya untuk menemukan dan mengenali diri. Namun merupakan kesenangan tersendiri ketika berhasil menemukan secercah 'ke-aku-an'. 

10 Januari 2012
10:03
404

Monday, January 9, 2012

mengapa spidol itu jatuh ke bawah?

image source : http://www.justschoolfurniture.co.nz/shop/whiteboards/accessories/whiteboard-markers

Bismillahirrahmanirrahim..

4 januari lalu abis nonton video bang imad (Imaduddin Abdulrahim, dosen agama itb)dalam 'hikmah fajar' (acara rohani islam di RCTI jaman dulu). Kajian mengenai Islam sebagai sistem nilai Terpadu.
Saya kagum sama beliau karena selain pengetahuan dan pemahaman islamnya luar biasa, beliau dapat menjabarkannya secara saintifik sehingga dapat dengan mudah masuk akal manusia, apalagi buat orang orang yang sering banget membenturkan sains dengan agama.

Dalam tayangan itu, ada satu ungkapan dari bang Imad yang menarik dan menggelitik sehingga menyebabkan saya menulis ini, yaitu:
"mengapa spidol itu jatuh ke bawah?
Saat itu saya pikir jawabannya
"karena gaya gravitasi, apa lagi?"

Mungkin beberapa dari anda juga berpikiran itu (atau mungkin tidak?)

Nah kita lihat jawabannya dari Al-quran surat Ali 'Imran ayat 83:
"Maka mengapa mereka mencari agama yang lain selain agama Allah, padahal apa yang di langit dan di bumi berserah diri kepada-Nya, (baik) dengan suka maupun terpaksa, dan hanya kepada-Nya mereka dikembalikan?"
(QS Ali 'Imran 3:83)
Apa coba jawabannya?
"karena dia islam."

Jadi dari ayat itu ada kata aslama = berserah diri. Sedang kita tau salah satu arti islam adalah berserah diri yang asal katanya dari aslama.

Jadi sluruh yang ada di alam semesta ini sudah 'islam' pada allah dengan mengikuti segala aturan Allah. Teori gravitasi yang nemuin emang Isaac Newton, tapi toh itu hanya temuan teori, sedang yang menciptakannya tetep Allah kan? Lah kalau kita yang manusia diberi akal untuk berpikir, kalo masih ngga 'islam', ya kalah sama spidol  :)


Jawabannya bener kan?
:)

Senin, 9 Januari 2012
19:25
404

Thursday, January 5, 2012

Ikhlas dalam memberi, sebuah analogi dari (maaf) buang air

image source
Bismillahirrahmanirrahim..

Hey, maaf saya ngga bermaksud untuk ngga sopan, belajar bisa dari mana saja kan?
:)

Bicara ikhlas bukan sesuatu yang mudah dilakukan, tapi setiap manusia tentu saja berupaya untuk itu. Kenapa? Karena kebaikan apa-apa yang kita lakuin kalo  ngga ikhlas karena Allah atau terbersit suatu keinginan terselubung, musti di cek tuh diterima ato ngga nya sama Allah. (Karena masalah niat itu sulit dideteksi, keserempet dikit bisa belok ke riya')

biar lebih nyambung, Ikhlas kalo secara bahasa, maknanya: 
bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih tidak kotor. Maka orang yang ikhlas adalah orang yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah saja dengan menyembah-Nya dan tidak menyekutukan dengan yang lain dan tidak riya dalam beramal.
Sedangkan secara istilah :
ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Memurnikan niatnya dari kotoran yang merusak.


Sering kita dengar, ikhlas itu dianalogikan seperti (maaf) buang air. Hal ini baru saja diingatkan lagi oleh seorang ustadz, dalam suatu pengajian yang saya hadiri.
Kita ngga pernah --dengan sepenuh hati-- nginget-nginget kapan terakhir kita ngelakuin itu, atau hapal bentuknya gimana, atau akan berhilir kemana, dsb (ini tadi kata ustadznyaa hehe). Ya setelah kita melakukan itu, yang muncul adalah perasaan lega dan ngga berusaha mengingat-ngingat atau mengungkitnya lagi.

Nah, tadi pas di angkot, itu saya pikirin lagi, sampe ngotot mau ngejadiin ini bahan tulisan hehe, semacam upaya mengikat makna tea :)

Filosofi ikhlas memberi seperti analogi dari (maaf lagi) buang air,
Bener banget! Saya ingin mengupasnya secara lebih mendalam hehe
Sekarang temen-temen membayangkannya jangan hanya ketika kegiatan buang air itu SUDAH selesai dilakukan, tapi proses ketika bahkan PERASAAN INGIN buang air belum ada, jadi jauuh sebelum itu. (ini yang membuat analogi proses ikhlas lebih ngena).

Ini ilustrasi kalo orang sakit perut (kebelet) gitu ya :
Perut kosong -> makan banyak -> kenyang -> secara alamiah tubuh memproses (mengambil hanya zat yang diperlukan tubuh, membuang yang tidak diperlukan) dan HARUS dikeluarkan -> buang air -> lega dan lupa

Bandingkan dengan proses ikhlas dalam memberi (contohnya mau ngasi uang ke pengamen):
Hidup biasa -> dapat banyak rezeki uang (sadar atau engga) -> berlebih ->  secara alamiah memenuhi kebutuhan, namun masi menyisakan rezeki yg belum dimanfaatkan ->  memberi pengamen -> lega dan lupa

Mudah mudahan bisa dimengerti ya hehe
Yang ingin saya tekankan adalah
  1. ikhlas memberi sama orang lain itu pada dasarnya fitrah manusia, pada dasarnya fitrah kita itu baik dan ingin meringankan orang lain.
  2. Ikhlas memberi sama orang lain itu (krn itu fitrah kita) bikin kita jadi 'kebelet' untuk ngebuangnya alias buru-buru ngasiin ke orang lain
  1. Setelah itu kita lakukan, kita lega karena perut kita udah ngga sakit (sedekah sudah dilakukan, jadi ngga ada 'hutang'), timbul perasaan lega dan kemudian mudah kita lupakan bila proses ini dilakukan secara rutin.

Satu lagi, persiapkan diri selalu dalam keadaan 'kebelet'. Kebelet ngasi orang, kebelet  berbuat baik sama orang, dan kebelet lainnya :)

wah maaf ya kalau tulisan ini agak aneh
Hikmah bisa didapat dari mana saja bukan?
Sama sama belajar ikhlas lah ya,
Mudah mudahan maknanya sampe :D

Amal tanpa keikhlasan seperti musafir yang mengisi kantong dengan kerikil pasir. Memberatkannya tapi tidak bermanfaat.”
-perumpamaan dari ibnul Qoyyim-


sumber pustaka lain yang pastinya lebih bergizi:
Bugi, Mochamad. 2008.


Kamis, 5 Januari 2012
22:37
kamar

Sunday, January 1, 2012

kebiasaan bertanya

Hand up for ask (http://www.bbc.co.uk/wales/audiencecouncil/sites/contact-us/)

"A person who asks a question might be a fool for five minutes. But a person who doesn't ask, is a fool forever."
Seseorang yang mengajukan pertanyaan mungkin bodoh selama lima menit. Tapi orang yang tidak bertanya, adalah orang bodoh selamanya..

ungkapan di atas saya dapatkan dari sebuah postingan Shadeed Abdulmateen dalam sebuah group di facebook : Youth Empowerment Congress.

Ada benarnya kan? Dalam keseharian saya cukup sering bertanya. Kadangkala itu saya lakukan berulang lantaran memang saya tidak mengerti, dan si penjawab mungkin hingga kesal menjelaskannya.Namun terkadang dalam sebuah kesempatan bertanya, saya sendiri tidak memanfaatkan itu, dengan alasan (yang saya munculkan sendiri dalam pikiran) bahwa pertanyaan saya itu adalah pertanyaan yang tidak penting untuk ditanyakan. Atau "pertanyaan saya ngga keren, terlalu dangkal, malah merusak flow". Atau bagian otak saya lainnya bahkan sudah mencoba menjawabnya sehingga saya tak perlu menanyakannya lagi.
Padahal bertanya setelah mendapatkan suatu materi itu salah satu cara untuk memperdalam pemahaman kita ya? Juga sebagai indikator apakah materi yang kita dapat itu benar-benar kita serap atau tidak?

Ya, ngga usah takut terlihat bodoh, berbahagia lah menjadi seorang yang mau belajar :)
I'll try :D

Ibunda Hajar (Resume Buku) #1


Perjuangan Siti Hajar pantas menjadi inspirasi bagi perempuan dan laki-laki muslim. Siti Hajar telah memanifestasikan semangat perjuangan, ketegaran, dan keteguhan hati perempuan dalam menghadapi cobaan Tuhan.
Saparinah Sadli, Pendiri Komnas Perempuan

Siti Hajar tidak pernah putus asa untuk terus berharap
akan datangnya pertolongan Allah. Upaya tak kenal lelah inilah yang
akhirnya mengundang barakah Allah.
Ir H Adiwarman A Karim, MBA, MAEP

Kekuatan akidah, kesabaran jiwa, ketawakalan hati, kekuatan mental, dan segala keutamaan yang tersemat pada sosok Siti Hajar adalah teladan bagi kita.
REPUBLIKA

Perpaduan iman-ilmu-amal yang terpatri kuat mengantarkannya sebagai wanita bermanajerial tinggi dalam menghadapi problem kehidupan.
KOMPAS

Tulisan ini merupakan upaya pengikatan makna yang dilakukan setelah membaca buku Ibunda Hajar: Kisah kekuatan Cinta, Iman dan Pengorbanan. Saat membelinya (dengan harga diskon tentu saja) beberapa hari lalu langsung saya ikhtiarkan untuk membacanya habis. Salah satu hal yang melatarbelakangi saya adalah sebetulnya saya ingin menggali filosofi dari nama saya! Hehe. Mungkin ide tulisan ini akan terbagi menjadi beberapa bagian: (1) resume : konten buku, opini mengenai buku, dan (2) filosofi nama ;)
Mari memulainya! Bismillah..



Buku Ibunda Hajar ini ditulis oleh Dedi Ahimsa. Saya suka cover bukunya karena nampak menarik dan misterius. Hehe. Buku setebal kurang lebih 177 halaman ini ditulis dengan gaya menceritakan kisah sejarah namun kita pembaca dapat menikmatinya sebagai untaian cerita. Isi bukunya terdiri dari 8 chapter bisa dibilang, dan tiap chapternya memfokuskan pada suatu kisah yang berbeda. Sebetulnya, pada awalnya saya pikir, buku ini benar-benar mengupas tentang Siti Hajar selengkap-lengkapnya, ternyata dalam penceritaannya memang mungkin tak bisa lepas dari Putri Sarah dan Nabi Ibrahim. Alur ceritanya agak flashback, bahasanya cukup enak, membuat kita mudah berimajinasi dengan gaya bahasa yang 'romantik', namun terkadang memang terasa agak kurang to the point (mungkin karena saya nya yang ngga sabaran hehe). Cerita yang ditulisnya berdasar, diberikan catatan kaki yang dapat dibaca oleh pembaca di halaman akhir sebagai rujukan. Sip!

Saya sangat tertarik sejak membaca di awal chapter: 
            1. Benih Untuk Tanah yang Mati. Di awal bacaan langsung disuguhkan kisah saat Siti Hajar ditinggalkan Nabi Ibrahim di Padang pasir Mekkah yang sedang musim kering,  tanpa sumber makanan dan minuman tersisa, tanpa adanya kafilah yang lewat,  suhu hingga 47 derajat, membawa ismail dalam dekapannya, dengan kondisi yang nyaris tanpa alas kaki. Diceritakan bagaimana perasaannya saat ditinggal Nabi Ibrahim, yang nyaris tak pernah menoleh ketika dipanggil. Menjauh.. Semakin menjauh.. Hingga terlihat hanya bayangan hitam saja yang semakin menjauh.

Wajahnya yang tampan tampak lelah lusuh bermandi keringat.. Tetes peluh jatuh satu-satu melewati ujung janggutnya yang memutih. Di tengah sahara yang memanggang, pandangan matanya itu menyejukkan. Bibirnya yang kering rapat terkatup. Tak terdengar sepatah kata pun. Ia hanya memandang wanita di hadapannya yang berdiri limbung dengan tatapan yang lembut.
Wanita itu mematung tak bersuara.. Ia hanya dapat berbisik dalam hati, sejatinya, aku takkan memintamu berkata-kata. Pandangan matamu cukup menyatakan apa yang tersimpan dalam hatimu. Aku dapat merasakan cinta dan kelembutan kasihmu. Aku tahu, dan aku yakin, cintamu tak pernah berubah sedikit juga. Luasnya padang pasir ini takkan kuasa menampung seluruh cintamu kepadaku, juga kepada putra terkasihmu..

Saya semakin penasaran, bukankah Siti Hajar adalah istrinya? Lantas mengapa tega meninggalkannya sendirian? Pertanyaannya akan terjawab di chapter-chapter berikutnya.
Disini dapat tergambar bahwa nabi ibrahim sangat mencintai istrinya, Siti Hajar, karena Allah tentunya. Tapi ingatkah dengan Sarah?

  1. Terdampar di Mata Air Cinta
Chapter ini menceritakan Siti Hajar. Dalam catatan kakinya dari Qishash al-Anbiya'  dikisahkan Hajar adalah putri seorang raja Maroko, keturunan nabi Shaleh a.s. Ayahnya terbunuh oleh Fir'aun Dzu Al-Arsy. Sementara riwayat lain menyebutkan Hajar adalah putri seorang raja Mesir. Pada intinya, saat Fir'aun di zamannya berkuasa, masyarakat dijadikan budak istana. Hajar yang latarbelakangnya bisa manajerial ditempatkan sebagai pemimpin budak budak wanita di istana.
Disini dikisahkan ketika Ibrahim datang bersama Sarah yang cantik jelita. Diakui ibrahim sarah adalah adiknya. Fir'aun yang menyukai wanita mencoba mendekati sarah, namun tidak tahu apa yang terjadi, Fir'aun terlihat ketakutan dan mengusir mereka berdua, kemudian menghadiahkan mereka seorang budak. Hajar lah orang nya, dan dia merasa menjadi orang  paling beruntung sedunia.

  1. Abu Rahim, Mata Air Cinta
Chapter ini mengisahkan sosok ibrahim yang meyakini keesaan Tuhan, Allah. Lahir di Ur, menentang adat dan kepercayaan kaum sekitarnya, bahkan ayahnya sendiri, Azar, Sang pembuat patung sembahan. Kecerdasan dan keyakinannya membuat raja Namrudz murka. Raja itu sebetulnya meyakini Tuhan Ibrahim, namun ketakutan akan hilangnya kekuasaan membuatnya gelap mata. Itulah yang membuat Ibrahim dibakar hidup-hidup di tengah lapangan besar dan disaksikan masyarakat luas. Sudah tahukan, mu'jizat api yang menjadi dingin? Allah yang memerintahkan api itu menjadi dingin dan melindunginya. Ibrahim kemudian pergi dan hijrah menuju Palestina untuk menyeru yang lainnya. Di persinggahan di daerah Haran, Ibrahim menikahi Sarah, Putri raja Haran. Punya keyakinan yang sama, menentang kepercayaan kaumnya yang menyembah berhala dan bintang-bintang.

  1. Cinta Tanpa Jeda
Di chapter ini Sarah dikenalkan sebagai putri raja Haran yang sepaham dengan Ibrahim mengenai kesalahan penyembahan berhala. Setelah menikah, berjuang bersama-sama menyebarkan ketauhidan kepada Allah. Di kan'an (Palestina) Ibrahim membangun sistem kemasyarakatan yang baik dengan mengenalkan berbagai teknik bercocok tanam dan pengolahan hasil bercocok tanamnya pada para penduduk. Keahlian menggembala dan kepiawaiannya dalam berdagang juga membuat Ibrahim dan Sarah mudah diterima masyarakat dan membuat daerah itu berkecukupan secara materi. Ibrahim yang disegani lama-lama timbul kedengkian dari sekitar, yang kemudian membawa-bawa ajaran yang dibawanya, dan mengatakan mereka adalah tukang sihir. Akhirnya mereka memutuskan untuk hijrah ke Qibthi (mesir). Di mesir sudah lebih maju, dikenal juga sebagai negeri yang kaya raya. Sistem pertanian dan olahannya baik, sistem irigasi dan bendungan dari sungai Nil baik, Tanahnya subur dan sitem budidaya perikanan juga baik. Ke negeri itulah ibrahim dan Sarah memutuskan berhijrah dan mengembangkan fikrah keislaman.
Ternyata mereka mendapati Mesir juga masih menganut kepercayaannya menyembah matahari, bintang, dewa dan aspek alam lainnya. Ternyata penduduknya lebih sulit menerima ajaran Ibrahim, ditambah lagi kuatnya pengaruh fir'aun di jaman itu (lihat lagi chapter 2 dimana Ibrahim mengakui sarah sebagai adiknya). Hal tersebut dilakukan ternyata semata-mata untuk pengambangan dakwah islam. Bila Ibrahim mengakui sarah sebagai istrinya, Ibrahim akan dibunuh, dan pengikutnya belum cukup kuat, sedangkan mereka belum juga memiliki keturunan. Awalnya sarah menolak, namun dengan kuatnya kecintaan pada Allah, mereka siap dengan segala resikonya.

  1. Suamimu Bukanlah matahari
Disinilah fase yang paling berat bagi seorang istri -menurut saya. Ketika akhirnya mereka hijrah ke Palestina, Sarah didera kehampaan. Sudah bertahun-tahun lamanya tidak juga dikaruniai keturunan. Hubungan Ibrahim-Sarah-Hajar sangat baik, layaknya keluarga yang saling mengasihi. Kondisinya hajar memang budak hadiah, namun sejatinya dia putri raja yang merdeka dan punya keyakinan bahwa Allah Tuhan Ibrahim lah yang patut disembah. Sampai pada suatu ketika, Sarah memnita Ibrahim menikahi Hajar agar didapatkan keturunan, Anak yang lahir menjadi anak Sarah dan Ibrahim. Berbagai penolakan dilakukan krn cintanya pada Sarah. Berbagai kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi telah Ibrahim sampaikan, namun Sarah berkeras. Sebagai wanita ia merasa gagal, ditambah dorongan dari omongan masyarakat sekitar yang terus menghantuin pikirannya. Singkat cerita Ibrahim dan Hajar menikah dan memiliki anak, Ismail. Kelahirannya disambut sukacita. Namun ternyata Sarah tetap merasa hampa. Tentu saja membayangkan Suaminya harus bersama yang lain dalam satu atap. Sarah cemburu sebagai wanita, namun kecintaan nya pada Allah, Ibrahim dan Hajar yang membuatnya lebih bersabar.
Suamimu Bukanlah matahari, jangan pernah membagi cahayanya dengan siapapun. Ia adalah jantungmu sendiri. Kau akan mati jika membagi nya dengan orang lain.. Suamimu adalah jantung yang mengalirkan darahmu. Kau tak pernah bisa membagi  jantungmu dengan orang lain..
Sarah menggantikan tugas hajar dalam membereskan rumah dan mencuci ketika hajar tidak bisa. Dalam persalinanpun Sarah yang mengerjakan semua, membantu hajar dengan sukacita. Hingga tiba pada suatu masa, Sarah menginginkan hajar untuk pergi menjauh dari hadapannya. Sarah meminta Ibrahim membawanya ke tempat yang paling jauh hingga hilang dari pandangannya, kemanapun, ke negeri manapun. Sangat berat bagi Ibrahim. Kini Hajar telah menjadi ibu dari anaknya, mereka sudah tak terpisahkan, di satu sisi, sarah juga merupakan istri pertamanya yang setia , dan senantiasa berjuang bersamanya sejak dulu.
Ya, dengan memohon petunjuk Allah, Ibrahim membawa Hajar dan Ismail kecil melintasi perjalanan berbulan-bulan agar jaraknya jauh dari Sarah.

Semoga Allah melindungi kalian, bisik Sarah dengan suara yang lirih.


  1. Ismail, Tuhan Mendengar Pintaku
Arti nama Ismail adalah "Tuhan Mendengar". Pada chapter ini kita akan melihat perjuangan Siti Hajar bertahan dalam padang pasir yang panas tanpa sisa perbekalan lagi. Seperti pada chapter 1, dengan kondisi seperti itu, Siti Hajar tetap menggantungkan dirinya pada keyakinannya akan dibantu Allah. Bahwa harapan bahwa pertolongan Allah akan segera datang lewat manapun.
Ya Allah aku yakin Engkau tidak akan membiarkan kami menderita dan mati di lembah ini. Tapi apa yang harus kulakukan, sedangkan putraku semakin lemah dan kering.

Ilustrasi: Gurun Sahara (http://konnoyuki.blogspot.com/2010_11_01_archive.html)

Perjuangan yang dilakukan Hajar dapat kita lihat hingga kini terabadikan pada salah satu rangkaian ibadah haji, Sa'i, yaitu berlarian kecil antara bukit shafa dan Marwa. Keberaniannya meninggalkan ismail di pasir dan berikhtiar mendaki bukit shafa dan Marwa sebanyak 7 kali hingga kembali lagi ke anaknya merupakan hal yang luar biasa. Ismail yang semakin kehausan sudah tak memiliki air liur bahkan untuk membasahi mulutnya, hingga Hajar harus memeras keringatnya untuk menjadi sumber air bagi Ismail.
Maafkan bundamu Ismail, jika Allah menghendaki kematian kita disini, biarlah. Sia pasti akan mengambil kita ke sisi-Nya, dan melimpahi kita dengan kasih-Nya. Tapi bunda tak kan berputus asa. Tunggulah disini, bunda akan mendaki bukit itu lagi..
Hingga di akhir perjuangannya mencari kafilah dan sumber mata air, dari kaki Ismail terpancar sebuah sumber mata air.
Zami, zami, berkumpullah, berkumpullah..

  1. Makkah, Lembah yang Diberkahi
Peradaban baru segera lahir. Sumur air zamzam itu berada di bawah manajemen Hajar. Kafilah yang singgah diperbolehkan mengambil manfaatnya namun sebagai gantinya menukarkannya dengan hewan ternaknya. Bani Jurhum kemudian memutuskan menetap di sana dan bermasyarakat. Secara otomatis hajar mendapat keluarga baru, komunitas baru, yang menyayanginya dan menyayangi ismail. Kebijaksanaan, keberkahan, dan karakter hajar yang begitu tabah, kuat dan sabar membuatnya menjadi pemimpin. Latar belakangnya sebagai putri dari seorang raja membuatnya lebih mudah dalam mengelola masyarakat.  Pengalamannya bersama ibrahim juga semakin memperkayanya. Pondasi sosial dan ekonomi berhasil terbentuk, semakin hari makkah menjadi pusat aktivitas perdagangan. Dakwah islampun semakin mudah dilakukannya. Dan terjawab sudah alasan Hajar ditempatkan Allah di tempat itu.
Terimakasih ya Allah, Engkau tak Pernah menyalahi janjiMu..

  1. Ujian Terakhir
Hajar kini sangat bahagia, namun tampaknya ujian Allah belum juga usai. Ketika dulu kebahagiaan meliputinya kala bersama keluarga Ibrahim,  hingga harus menerima kepahitan berpisah, hingga berbahagia lagi di Makkah ini, kini ujian kembali menerpa keimanannya.
Dikisahkan ada seorang laki-laki datang ke hadapan Hajar dan memberitahukan bahwa Ibrahim datang untuk menyembelih Putranya. Hajar tidak percaya begitu saja, namun laki-laki itu terus mengatakan hal yang negatif. Hajar lalu melemparinya dengan batu. Dia percaya bahwa apapun yang dilakukan Ibrahim adalah kehendak Allah. Dia hanya sedikit menyesal mengapa tak sempat berlama-lama dengan ismail.
Kemudian Ibrahim datang bersama ismail. Ternyata Ibrahim memang mendapat perintah dari Allah untuk menyembelih Ibrahim, namun karena keimanan dan keikhlasannya, Malaikat diperintah allah untuk mengganti Ismail menjadi seekor hewan. Ismail tidak takut, dia percaya dan pasrah bahwa kalau itu perintah Allah, maka harus dilaksanakan. Laki-laki yang tadi mendatangi hajar juga mendatangi Ibrahim, itu iblis yang ingin mengganggu. Ibrahim pun melemparinya dengan batu. Hal yang sama dilakukan Ismail juga.
Ya, Ismail tumbuh dibawah naungan kasih sayang Hajar, hingga besar memiliki kecintaan yang besar kepada Allah.
Ibrahim harus kembali ke Palestina, cintaya pada hajar berlandas cintanya yang sangat besar kepada Allah.
Laki-laki itu masih seperti dulu, seperti saat kami pertama bertemu. Hanya warna rambut, warna kulit, dan bentuk tubuh yang berubah. Selain itu, semuanya abadi, seabadi cintaku padanya..

TAMAT
:D
nampaknya bukan untuk dijadikan sumber sejarah, tapi ini buku yang bagus untuk merasakan dan menyelami langsung perjuangan kisah hidup seorang Siti Hajar .
Mohon maaf atas segala kesalahan. Mudah-mudahan bermanfaat atau bisa diambil ibrahnya :)

Ahad, 1 Januari 2012
18:53
kamar


Identitas buku:
Ahimsa, Dedi. 2009. Ibunda Hajar: kisah kekuatan cinta, iman, dan pengorbanan. Jakarta: Penerbit Zaman.