Saturday, October 29, 2016

Pentingkah Dianggap Penting

Kadangkala sangat penting untuk dianggap tidak penting. Dengan itu ada jarak untuk merenung dan melihat apa yang sungguh-sungguh penting untuk dipikirkan, untuk dikerjakan, untuk diperjuangkan. Dengan itu kita memiliki jarak untuk melakukan hentian sejenak agar tidak terhanyut oleh pusaran arus gegap-gempita yang mudah melamurkan kejernihan mata hati kita. 
Ini penting! Sebab ketika sudah tak terbiasa menjumpai kejernihan, kadang orang sulit membedakan antara berpikir jernih dengan tidak punya sikap yang jelas. 
Mohammad Fauzil Adhim

Ah.. Itu dia.
Mungkin kita memang perlu jarak untuk merenung dan benar benar melihat kembali apa apa saja yang sungguh penting untuk dipikirkan, dikerjakan dan diperjuangkan.

Pernahkah kamu secara sengaja atau tidak, menganggap orang lain tidak penting ? Rasanya saya pernah. Ada kalanya memang karena tidak memerhatikan, ada kalanya memang kotornya diri yang membuat diri menganggap orang lain tak penting. Astaghfirullah.

Dalam hidup kita mungkin ada orang orang yang menganggap diri kita begitu penting. Entah tingkah laku kita, pakaian kita, cara kita berbicara, tulisan tulisan kita, pemikiran kita, perasaan kita, kesehatan kita bahkan isi perut kita. Tapi kemudian dia tak menjadi siapa siapa kita.

Atau justru ada orang orang yang begitu cuek dengan apa apa yang sebetulnya kau rasa penting buatmu, tapi ia menjadi seseorang yang membersamaimu. Lalu apakah itu salah ?

Ah, bukankah justru kini kau seharusnya menjadi sadar bahwa kau adalah hamba Allah yang bukan siapa siapa ? Bahwa ternyata penilaian makhluk lain yang bersama atau tidak bersama denganmu tidak punya pengaruh apa apa pada kehidupanmu?

Bukankah yang penting adalah fokus menjadi dirimu yang terbaik HANYA DI MATA ALLAH?

Sudahlah. Kalau belum bisa menjadi api, jadilah kayu kayu kecil untuk bahan bakarnya. Kalau belum bisa juga, jadilah minyak tanahnya. Kalau belum bisa juga, jadi lah sebaik baik angin yang nantinya membesarkan riak apinya. Tak usah minta pengakuan apa apa dalam menjalani peranmu.

Nikmati saja dulu jarak yang ada.

Sabtu, 29 oktober 2016
00.01
Margahayu raya

Sunday, October 23, 2016

Sajak Kita, kataku

Kita belum banyak membuat apa apa. Mungkin kita baru mengerjakan tugas masing masing, dan sesekali saling membantu. Mungkin juga kita belum banyak tahu apa apa yang seharusnya kita kerjakan untuk bisa saling merasa terbantu.

Kita belum banyak membuat apa apa, tapi kita akan berusaha membuat banyak hal. Kita akan dengan sempurna mengerjakan pekerjaan masing masing, dan begitu bahagia dapat saling membantu. Kita akan segera tahu apa apa yang seharusnya kita kerjakan untuk saling merasa terbantu.

* * *
Sendiri akan lebih cepat.
Berdua mungkin akan jauh lebih lambat, Namun berdua seharusnya bisa lebih jauh. Dan aku tahu, kita akan sadar, kita bisa.

* * *

Mungkin kata kata kita masih sering teredam untuk saling melindungi, betapa manisnya.
Namun kuharap kata kata kita bisa tetap bergema dengan tetap saling melindungi.

* * *

Harapan selalu membuat manusia menjadi lebih hidup. Ketiadaan harapan membuat manusia berjalan meredup.

Ada harapan di setiap kita untuk terus kita hidupkan. Hidup hidupkan. Perjuangkan.

Dan hidup kita menjadi lebih hidup.