Friday, May 29, 2015

Cara Membuat SKCK Polsek Ternyata Mudah

Mau membuat SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian) / surat kelakuan baik ?

Ternyata mudah :)

SYARAT PEMBUATAN SKCK POLSEK :
1. Surat pengantar dari RT dan RW
2. Pas foto ukuran 4x6 sebanyak 4 lembar
3. Fotokopi KTP
4. Fotokopi KK

Nanti di polsek kita diminta isi 3 lembar formulir.
Lalu menunggu beberapa saat untuk dibuatkan draft nya.
Lalu, konfirmasi cetakan pertama udah betul atau belum, kalau sudah, langsung dicetakin deh.

Selesai.
Gampang kan ya?

Edisi skck polrestabes belum coba, katanya tinggal dtg ke polsek tersebut, minta dibuatkan pengantar, dan bisa langsung ke polrestabes.

Kalau nanti aku perlu, ku share lagi ya. Semoga bermanfaat :)

*Dibuat waktu bulan april 2015 di polsek buahbatu (ciwastra), sebagai persyaratan Wirausaha Baru Jabar 2015 :)

Wednesday, May 27, 2015

Pujian (2) : Belajar Percaya Pada yang Memuji

Lanjutan dari posting saya sebelumnya :)

Apa saya segitu curigaannya sama orang yang muji? Hehe

Latarbelakang penulisan #serialpujian ini karena saya dihadapkan pada sebuah kondisi dimana saya harus terbiasa disanjung, sedangkan saya tak terbiasa dan bingung menyikapinya (hehe._.)

Mungkin ini hanya dimengerti oleh yang sudah punya pasangan (suami/istri), karena saya pribadi memang baru merasakannya setelah menikah. Waktu masih single, ada juga sih yang muji dan bikin idung saya ngapung (halah), tapi tetep aja beda.

Coba deskripsikan bagaimana kondisi fisikmu sehari hari saat DI RUMAH!
*pikirin dulu, bayangin..
*deskripsiin!

Saat kita keluar rumah, hampir pasti sudah dalam keadaan terbaik, maksudnya sudah mandi, pakai baju pergi --yang pastinya lebih bagus dari baju rumah, dandan seminimalnya yang minimalis biar ga kucel. Betul?

Kalau di rumah?
Rambut jabrig acak acakan, baju rumah dasteran rombeng rombeng, muka berminyak kaya gorengan, kalo libur ga ada acara mandi, aroma semerbak mewangi abis dari dapur, dll dsb. Betul?
*ato cuma saya doang? Wkwkwk*

Dan dikondisi seperti itu, suami kita tetep bilang kita cantik. Bisa percaya gak tuh? Hehe
Pertama-tama saya harus bersyukur, diberi anugerah sama Allah berupa suami yang baik. Yang kedua, saya jadi kasian kalo tiap di rumah saya kucel mulu, ya ngga?

Oke sebenernya ga parah banget sih, tapi ya itu, ada kalanya ketika kita lagi males centil centilan di rumah, eh masih aja dibilang cantik.
Si akang jujur, bohong, atau apa sih?

* * * * *

Paling engga, dengan kutipan artikel dari konsultasi syariah ini saya lebih tenang :
Belum pernah aku dengar, kalimat (bohong) yang diberi keringanan untuk diucapkan manusia selain dalam 3 hal: Ketika perang, dalam rangka mendamaikan antar-sesama, dan suami berbohong kepada istrinya atau istri berbohong pada suaminya (jika untuk kebaikan).” (HR. Muslim)

Yang dimaksud berbohong antar-suami istri adalah berbohong dalam rangka menampakkan rasa cinta, menggombal, dengan tujuan untuk melestarikan kasih sayang dan ketenangan keluarga. Seperti memuji istrinya hingga tersanjung, atau menampakkan kesenangan bersamanya sampai pasangannya tersipu malu, dst

Ulama sepakat bahwa yang dimaksud bohong antar-suami istri adalah bohong yang tidak menggugurkan kewajiban atau mengambil sesuatu yang bukan haknya.”
(Fathul Bari, 5:300)

* * * * *

Kalo untuk hal ini, kayanya ngga perlu aku nanya "bener gitu aku cantik?" Hihihi terima aja lah ya. Syukuri. Berkata yang tak sesuai kondisi itu berat loh, jadi suami/istri kita itu udah berjuang dengan bilang hal hal yang baik-baik di depan kita.  Alhamdulillah. Percaya aja deh hehe :)

Jadi kasian kan kalo suami/istri kita harus berjuang muji yang ga sesuai dengan kondisi aslinya? Yuk, introspeksi :D

Pustaka : http://www.konsultasisyariah.com/bohong-yang-dibolehkan/

Tuesday, May 26, 2015

Nikmat Sehat

"Ya Allah, sehatkanlah badanku, sehatkan lah pendengaranku, sehatkanlah penglihatanku.."

Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. 
(HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)

Kesehatan adalah salah satu dari dua hal yang sering manusia lalaikan. Wajar, karena sehat sepertinya hanya terlihat seperti "default" dari kehidupan kita. Dan karena itulah, kadang manusia sering lupa mensyukurinya.

Setiap orang punya kadar ketahanan tersendiri perkara tubuhnya. Alhamdulillah saya termasuk yang ngga terlalu gampang sakit, tapi ya saking selebornya, tetap saja bila diabaikan suatu saat akan nge drop juga.

By the way, semua sepakat ya kesehatan menjadi hal yang penting?

Sekuat kuat nya diri kita, nantinya akan punya tanggungan tubuh makhluk lain yang harus dijaga (suami, anak, orangtua, keluarga kita). Mau tidak mau, kesehatan harus menjadi suatu hal yang diperhatikan.

Tubuh kita adalah amanah dari Allah yang harus kita jaga. Bukan untuk Allah, tapi sebagai bentuk rasa syukur kita pada Allah, dan utamanya sih karena tubuh menjadi kendaraan kita dalam menjalani hidup.

Tak perlu berlebihan pula menghadapinya. Kita yakini Allah membekali kita imunitas dan ketahanan yang baik, variasi kondisinya kita yang berusaha pahami dan siasati.

Usia saya 23 tahun, suka "garing" kalau liat list penyakit penyakit orang tua, berasa ga akan ngalamin. Padahal siapa yang tau masa depan ya? Bukan bermaksud mendoakan, tp lakukan yang bisa kita lakukan, jaga pola hidup yang sehat ya #ntms

Kadang juga kita diingatkan Allah dengan sakit-sakit yang berkategori "unpredictable" bagi diri kita. Namanya juga sakit ya, siapa yang bisa ngira atau ngatur.

Semoga bisa menjaga amanah tubuh dengan sebaik-baiknya. Sabar dan syukuri kondisi sehat dan sakitmu, karena itu yang utama.

Health is the real wealth, not pieces of gold and silver
--Mahatma Gandhi

Selasa, 26 Mei 2015
Di atas kasur Marrakesh,
Edisi sakit telinga karena pilek --sakit kategori unpredictable versi saya
Hehe
Semoga bisa bersabar dan sakitnya jadi penggugur dosa aamiin :")

Friday, May 22, 2015

Lucunya Ayah Waktu Belanja Susu Hamil

Dek,
Ayah lucu banget deh.

Ceritanya jadwal vaksin TT 2 bunda jatuh di tanggal 13 Mei. Karena cek ke spog nya kecepetan (11 mei), ayah sama bunda jadi cari vaksin TT 2 di luar, di tanggal 13 Mei. Ayah sama bunda ke bidan deket marrakesh aja, bidan Imas.

Setelah vaksin, bunda ditanya, mau sekalian di periksa kehamilan atau ngga. Bunda mau, soalnya yang bunda tau pemeriksaan bidan biasanya lebih detil nasihatnya hehe, intinya supaya dapat informasi yang lebih banyak. Setelah perut bunda diteken teken, katanya tinggi rahim bunda normal dek, alhamdulillah. Dan akhirnya bunda bisa denger detak jantung adek! 153 detak permenit. Range normalnya 120-160, lebih atau kurang dari itu bunda mesti waspada. Alhamdulillah masih normal, tapi hampir batas atas ya? Mungkin bunda ga boleh kcapean banget hehe.

Setelah periksa, ayah bunda tanya tanya sama bidannya, singkat cerita bidannya nyaranin bunda untuk terus minum susu ibu hamil, disamping makanan bergizi tentunya. Tau dek? abis itu, ayah langsung ngajak ke gri*a dan ngeborong susu ibu hamil. Segala merk di coba, segala rasa di cari. Alhamdulillah bunda mah suka semua susu hamil, jadi oke aja.

Prenagen, sgm bunda, anmum, dll, mau rasa stoberi, kacang ijo, coklat, sama aja deh hehe.

Sebetulnya ngga berlebihan sih, per 200 gr nya biasanya hanya untuk 5 kali minum, 400gr berarti 10 kali minum, itu cuma sekitar 5 hari doang. Kenapa bunda bilang lucu, soalnya selama ini, kalo bunda beli susu hamil, mikirnya lama banget, nyari sekotak aja lama banget. (Penen yang bagus tapi harga murah hwkwk) Hihi. Mungkin itu ya bedanya ayah sama bunda. Bunda kebanyakan mikir, kalo ayah mah "hajar hajar aja" hhe.

Bunda ngga geer, tapi bunda tau ayah penyayang banget, insyaallah sayang kita karena Allah. Aamiin. Alhamdulillah.
Jazakallahu khairan, yah :")

Wednesday, May 20, 2015

Sabar

"Apa yang kita rasa ada pada diri kita saat ini, belum tentu akan terus ada hingga nantinya. Begitu pula apa yang belum ada pada diri kita, suatu saat mungkin akan hadir dalam diri kita. Entah hal baik atau hal yang dirasa kurang baik."
--Hajah Sofyamarwa

Saya menisbatkan diri sebagai orang yang cukup sabar. Relatif sebenarnya, ukuran saya hanya membandingkan dengan orang orang di sekitar saya, dan tentu saja penilaiannya belum tentu bisa dipertanggungjawabkan.

Apa yang saya rasakan adalah hasil dari apa apa yang saya alami, faktor utama adalah dari keluarga dan lingkungan yang saya pilih (dipilihkan Allah tentunya). Perasaan tersebut mengalami perubahan setiap saat mengalami pengalaman baru, maka dari itu, tentu saja seiring waktu hidup berjalan, akan ada perubahan-perubahan lain yang entah menggiring hidup kita kemana.

Dari mana kita belajar sabar?
Menurut saya setidaknya ada 2 sumber utama :
1. Melihat sendiri contoh teladan orang yang sabar.
Dari tipe sumber semacam ini, kita melihat langsung bagaimana aplikasinya. Terinspirasi oleh teladan tersebut untuk menjadi orang yang sabar.
2. Berada di lingkungan yang mengharuskan kita terus bersabar.
Kalau tipe yang ini, awal belajar sabarnya biasanya "terpaksa". Belajar sabar dari tipe ini seringnya sakit dulu di awal, namun terasa sekali makna sabarnya. Karena memang begitulah sabar, butuh proses untuk menghayatinya.
Dari pemaparan di atas, bisa dirasakan mana sumber utama kita belajar sabar? Kalo penulis mah udah ketahuan kan yang mana? Hehe

Mana yang Terbaik?
Saya sedang pada suatu titik dimana semua hal (yang bahkan orang bilang berlawanan) itu benar, relatif tergantung sudut pandang dan kondisi. Tidak bermaksud membenarkan semua hal, tapi kita bisa lihat kondisi hidup setiap orang begitu beragam, apa yang terbaik bagi satu orang, belum tentu cocok untuk hidup orang lainnya. Maka kejernihan pikiran, kesadaran diri, kemampuan mengambil pelajaran dan kemauan mencari hal benar, menjadi faktor yang sangat penting.

* * *
Banyak latarbelakang topik yang membuat penulis ingin menuangkan rasa tentang sabar. Namun kali ini, karena pada topik ini muncul suatu kekhawatiran, maka akhirnya saya beranikan untuk mengungkapkannya.

Sabar Pada Anak Kecil
Hal ini sempat saya posting disini, namun sekarang muncul kekhawatiran.

Ketika saya merasa cukup sabar, apakah nantinya saya masih sabar?

Ketika saya sabar (dan senang) mengurus anak orang lain, apakah nanti ketika anak saya lahir dan cukup besar, saya masih bisa sabar?
Bukankah menjadi guru dan mengurus anak orang interaksinya hanya sebentar saja, sedangkan kalau dengan anak sendiri akan berinteraksi setiap waktu?
Ataukah justru kesabaran saya sudah habis pada saat masanya nanti? Naudzubillahi min dzalik.

Hal ini begitu terasa ketika Allah menakdirkan saya tinggal bersama ibu mertua, yang masih punya anak laki laki kecil usia 5 tahun. Bermain sebentar sebentar sangat asik, tapi kalau harus terus sepanjang hari, bukankah saya juga sempat mengacuhkannya? Bukankah seharian bersama penuh begitu melelahkan ketika kita sedang ada pekerjaan lain juga?
Astaghfirullah..

Entahlah, mungkin nanti akan beda ketika punya anak sendiri. Mungkin nanti akan ada rasa berbeda. Hanya bisa berdoa, semoga nanti siap dengan amanah yang tak lama lagi akan segera hadir di kehidupan.

Sunday, May 17, 2015

Ngidam Cake Pisang?

Entah kenapa sembari liat liat buku resep dan liat aplikasi masakan di hape siang ini, mendadak ngiler banget sama cake pisang. Ngga bisa bilang ini ngidam, ngga tau juga ini apa. Tapi emang kepingin yang manis manis, dan kepengen cake pisang itu. Ahehe
Ini dedek yang mau atau bunda nya ya ? Hehe

Rabu, 28 jan 2015
Baru posting :)

* * * *

Setelah itu bunda bilang ke ayah, dan ayah langsung nyariin cake pisang plus pisang ambonnya juga, malem malem di jalan habis pulang kerja. Terimakasih ayah :")

Tante ovie juga besoknya beliin cake pisang di tante 'oke' desi langganan. Terimakasih tante :")

Thursday, May 14, 2015

Kilas Balik Sebuah Mimpi Menjadi Pengajar Muda (2) Email Pengumuman

Ini email setahun silam, ketika saya diberitahu bahwa saya belum bisa bergabung dengan para pengajar muda lainnya. Tidak bermaksud apa-apa, untuk catatan pribadi bahwa ternyata saya punya sebuah mimpi, dan rasanya sampai sekarang belum kandas :)
Lagipula balasan email ini sangat bagus untuk dibaca :)

* * * *
Hasil penilaian aplikasi Pengajar Muda angkatan VIII

Kotak Masuk
anies.baswedan@indonesiamengajar.org

kepada saya
6 Jan 2014

Detail

Dear Hajah,

Semoga email ini menemui Hajah dalam keadaan sehat wal’afiat, penuh semangat dan selalu optimis. Kami menulis email ini untuk menyampaikan hasil seleksi tahap pertama Pengajar Muda.

Bangga kami membaca aplikasi yang Hajah tulis dan kirimkan. Setiap kalimat yang terpampang disana merupakan refleksi betapa solid potensi masa depan bangsa kita. Berderet anak-anak muda republik ini menyatakan siap berangkat menjadi guru di pelosok negeri.

Semangat untuk melunasi sebuah janji kemerdekaan hidup di anak-anak muda. Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah janji kita pada setiap anak bangsa. Kemauan Hajah untuk hadir dan melunasi janji itu yang membuat kita semua yakin bahwa kelak janji itu akan terlunasi.

Hajah yang saya banggakan, dalam proses review kemarin satu per satu aplikasi itu dibaca oleh tim seleksi. Disimak sangat mendalam. Kami yakin bahwa setiap formulir aplikasi itu mewakili sebuah semangat. Semangat itu terasa hidup dan harus selalu dijaga agar tetap hidup.

Kami ingin semangat tinggi itu Hajah pertahankan. Hidup-hidupilah semangat itu dengan keyakinan bahwa pengabdian itu memiliki banyak jalan dan jalur. Indonesia Mengajar hanyalah satu diantara sekian banyak jalur untuk turut memajukan bangsa tercinta.

Dengan kesadaran itu dan rasa berat hati melalui email ini kami harus menyampaikan kabar bahwa Hajah belum bisa bergabung menjadi Pengajar Muda. Tetapi kami juga yakin bahwa Hajah Sofyamarwa adalah anak muda tangguh, potensial dan siap mengabdi. Karena itu kami yakin, semangat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa itu akan selalu hidup pada diri Hajah.

Kami sadar kabar ini mungkin terasa berat, tapi yakinlah ada banyak cara untuk meraih cita-cita, untuk mengabdi dan untuk melunasi janji-janji kemerdekaan kita. Ada banyak peluang baru yang bisa terbuka saat ikhtiar dilakukan dengan optimal. Kami mendorong Hajah terus berkiprah, terus aktif mendorong kemajuan pendidikan kita lewat berbagai jalur.

Kami berharap kita jaga hubungan ini. Let's continue to keep in touch. Kami yakin akan ada banyak hal yang bisa kita kerjakan bersama-sama. Kami akan simpan alamat email Hajah, dan jika ada kegiatan Indonesia Mengajar yang mungkin Hajah bisa berkiprah saya akan mengabarkan. Begitu juga, jika Hajah ada ide dan gagasan mohon sampaikan via email ini. Kami akan senang menyambutnya dan mendiskusikannya.

Semoga Hajah tetap bersemangat, tetap optimis memandang masa depan dan semoga keberhasilan akan menjadi bagian dari Hajah.

Salam hangat,
Tim Indonesia Mengajar

Kilas Balik Sebuah Mimpi Menjadi Pengajar Muda (1)

Sebuah kabar bahagia lagi dari seorang temanku. Menjadi seorang pengajar di Halmahera Selatan.

Sedikit kilas balik, 2013 lalu setelah lulus kuliah, aku menyampaikan salah satu mimpiku pada salah seorang sahabatku (nisa) untuk menjadi seorang pengajar muda dalam Indonesia Mengajar. Saat itu nisa urung karena belum diperbolehkan oleh orangtuanya. Aku? Merasa akan diperboleh kan saja, padahal berencana ijin mendadak (jitak!). Tahukah? Alhamdulillah nisa justru direstui orangtua nya, dan diterima seleksi Indonesia Mengajar, ditempatkan di Halmahera Selatan. Ya Rabb, begitulah kekuatan sebuah restu orangtua? :"

Hidup masing masing orang sudah ada garisnya, kawan :)

Oh ya, kupikir aku adalah wanita tanpa sejumput mimpi. Ketika temanku diterima kerja di berbagai perusahaan, aku cukup ikut berbahagia. Tapi entah kenapa setiap saat temanku yang lain diterima sebagai pengajar, rasanya aku sangat bergejolak! :'

Bahrelway, good news is a good news!!
Alhamdulillah ikut seneeeeng banget!! :"D siapapun yang kesana, yang terpenting kontribusinya. Dimanapun kita berada, yang terpenting kontribusinya.

Barakallah, setahun mengajar, insyaallah menginspirasi mimpi mimpi mereka, ya :")))

Aamiin :)

Tuesday, May 12, 2015

A Book is a Perfect Gift...

A book is a perfect gift... FOR ME.

hehe.
Kalo udah ngepack in kado buat temen berupa buku, pasti akan cek ulang : "Ini bukunya buat aku aja gitu ya? kado nya diganti yang lain aja apa ya?"

Ckckck
Nyebut jah nyebut..

*image Source : http://bit.ly/1J5toMg

Kebiasaan Mencatat dalam Refleksi Keberjalanan Mentoring


Bukan berarti milyaran sel dalam otak kita tak mampu memproses berbagai hal yang terjadi. Tapi berbagai faktor akan mempengaruhi performa kemampuan otak kita masing - masing.

Saah satu kebiasaan baik yang harus dibangun bagi para pembelajar adalah kebiasaan mencatat. Mencatat segala hal yang dirasa penting, mendokumentasikannya minimal untuk diri pribadi. Apa apa yang masuk melalui telinga kita, tak selalu bisa kita ingat, tentu saja! Maka mencatat membantu kita untuk mengingat, dan dalam proses mencatatpun, kita seolah sedang memahat informasi di sel sel otak kita.

Sebetulnya tidak semua orang harua melakukan hal ini. Ya, semua kembali kepada diri masing-masing. Kamu yang lebih tahu dirimu sendiri, apa kurangnya, apa lebih nya, apa solusinya. Saya tahu kapasitas diri saya yang pelupa ini, beruntung saya termasuk orang yang suka mencatat, dan saya merasa itu cukup bermanfaat bagi kehidupan saya.

Ya, bahkan mencatat sudah saya jadikan indikator diri. Kalau catatan saya sepi, berarti hidup saya kacau *serem amat yak*. Maksudnya, berarti manajemen diri saya sedang tidak oke. *emang kapan oke nya?* hehe

Tulisan ini sebenarnya sebuah pengakuan, kalau boleh dibilang, ya semacam refleksi juga untuk diambil hikmahnya. 

Saat ini saya masih pegang amanah untuk mengordinasi mengenai mentoring saya di sma. Dan saat ini merupakan salah satu pucak dimana saya merasa kelabakan karena sama sekali belum merekap bahan untuk dilaporkan. Laporan mentoring kelompok pribadi, maupun kelompok-kelompok lainnya.
Astaghfirullah..

Ada rasa segan saat menagih laporan tiap kelompok, ada rasa maklum ada rasa lupa juga *bukan rasa, lalai itu mah* yang terakumulasi. 

Dampaknya? Ya ini,  
ketika ga konsisten melakukan yang rutin, bersiaplah 'kebakaran jenggot' di akhir. 

Untuk kelompok yang saya pegang, alhamdulillah sy masih terselamatkan oleh catatan kecil-secuil di buku saya. Sama sekali ga lengkap T.T, tapi alhamdulillah ada, sekarang tinggal harus mengandalkan daya ingat untuk detail yang terbatas.
Saya saja petugasnya begitu, bagaimana mentor yang lain?
Ah jadi miris, mungkin ini salah satu penyebab mengapa mentoring di DS/DK/dimanapun sering timbul tenggelam. 

Dokumentasi dalam mentoring adalah hal yang sangat penting. Bukan sekedar kita bisa laporan sama petugas, tapi, sejauh mana kita benar benar memantau perkembangan adik adik binaan kita. Dalam skala lebih luas, kita bisa tau seberapa efektif keberjalanan mentoring dalam sebuah organisasi, apa evaluasi untuk ke depannya.

Dalam tulisan ini, sekaligus saya maminta maaf kepada para mentor yang beberapa bulan ini saya dzalimi dengan tidak tegas dalam meminta laporan. Mudah mudahan belum terlambat ya, kita coba perbaiki bersama.

Apa kabar binaan-binaan mu hari ini?
semoga kita termasuk orang yang bersungguh - sungguh dalam mengerjakan setiap hal
T.T

Friday, May 8, 2015

Do'a Sederhana Seorang Istri dan Anak

Ya allah, mudahkan aku untuk dapat membantu suamiku semakin mencintai Allah dan Rasul Mu,
mudahkan aku untuk dapat membantu suami ku semakin baik dan taat kepada kedua orangtuanya.
Jadikan aku anak yang tetap dapat berbakti dan berbuat baik pada kedua orang tuaku.

Bingkai kamu selalu dalam ketaqwaan hanya kepadamu.
Jadikan kami sebagai jalan jalan kebaikan bagi seluruh alam.

Bismillah..

6 Mei 2015

Thursday, May 7, 2015

Menanamkan Rasa Cinta Anak Pada Al-Quran

"Mengajarkan Al Quran kepada anak-anak adalah salah satu pilar islam, sehingga mereka bisa tumbuh di atas fitrah..."
--As suyuthi

Resensi by Azizah Rohimah di acara parenting Quran sesi Ustadzah Dewi Rafikah

💗Menanamkan rasa cinta Anak pada Al Quran 👶 📖

💐Aisyah bisa menghafal, di awal nya ditanamkan... "Klo sayang sama Abi-umi, mau tidak ngasih mahkota 👑 ke abi-umi 👫 di syurga?"
💐klo mw bakti sm ortu, ngafalin Al Quran

1⃣ keteladanan
🍁keteladanan dari orang tua sngat penting. Orang tua jangan hanya nyuruh anak bwt hafal, tp dicontohkan caranya.
🍁Aisyah pertama kali belajar Al Quran tdk belajar iqra dulu atau qiraati. Ustadzah (umi nya) langsung mentalaqqikan Al Quran sambil melihat Al Quran nya.
🍁contoh : 'amma. Trus dibaca hingga 20 kli sambil dihitungin. Terus, ditutup Qurannya. Terus ditambah yatasaa aluun. Dst. Lama-kelamaan anak akan punya filling sendiri klo ada tasydid ditahan dst.
🍁teladan lingkungan sekitar jg diperlukan
🍁tontonan : pilih film edukasi dg berbahasa arab. Murattal Quran. Lagu b. Arab... Ajarkn anak menghafal seindah nyanyian

2⃣ bercerita kisah-kisah Al Quran. Agar ketika menghafal ayat tersebut. Ingat ceritanya.
Co/ ustadzah cerita tentang pembunuhan kakak beradik Qabil-habil 👬. Krna sang ummi pintar mendramatisir, anak2 nangis 😭😭. Terus aisyah peluk adik nya dn bilang kita g boleh kayak qabil-habil yaaa.. Ga boleh berantem

3⃣ sabar dalam menghadapi anak 👶

4⃣ pemberian penghargaan u/motivasi anak
🍁ustadzah pake buku mutabaah 📒dn dinilai setiap setoran. Kalo lancar 💯
🍁klo hafal 1 halaman: beli es krim 🍦🍦🍦
🍁 klo hafal 1 juz: ajak jalan2 kayak berenang

5⃣ menggunakan kata2 semangat untuk mengarahkan anak cinta Al Quran
""Saya Cinta Al Quran "

6⃣ menggunakan sarana menghafal yg inovatif
🍁rekam hafalan anak. Anak suka ngedengerin hafalannya terus ditunjukin ke nenek, paman dll
🍁videoin ketika anak menghafal

7⃣ memilih waktu yg tepat u/ menghafal Al Quran.
🕘 nambah
🕐murajaah

8⃣ membuat anak-anak sayang dengan kita. Tunjukan rasa sayang anak pd kita.
🍁ustadzah suka minta disimakin sm anak nya. Tp setiap umi nya salah satu, harus bayar 1000😅

🌻TIPS🌻
👶Pendidikan usia kandungan👶
1⃣ membacakan langsung ke perut. Baca lambat. Diulang-ulang
2⃣ kasih jadwal rutin. Sehari 2 kali
3⃣ memperdengarkan murattal
4⃣ berdoa

👶usia emas 👶
1⃣ golden age tdk bisa diulang
2⃣ kemampuan otak anak meningkat

⭐Caranya ⭐
👑 mengajarkan surat2 pendek
👑 jangan targetkan banyak hafalan, yg penting tajwid benar
👑 harus sering ditalqinkan. Seperti ketika Rasul menerima wahyu ditalqinkan oleh malaikat jibril
👑masukkan anak ke komunitas Al Quran
👑 merekam dn memvideo anak ketika menyetor hafalan

"Menjadi penghafal Al Quran dn mendidik buah hati menghafal Quran butuh kesabaran bsar, PLUS KARUNIA Allah. Bnyak doa agar dipermudah dl setiap ibadah.

"Orang tua tidak harus seorang hafizh ketika mengajarkan Anak menghafall Quran... Yg dibutuhkn adalah kecintaan orang tua terhadap Al Quran. Seperti musa yg 5th hafizh. Orang tua nya tdk hafal quran, tp punya kecintaaan yg sangat dalam pada Al Quran.

Semoga manfaat 😊😊😊

Wednesday, May 6, 2015

Gabung Komunitas Blogger BDG

Kamu doyan cuap cuap di blog tapi belum gabung dengan komunitas blogger?
Coba cari dan gabung deh!

Saya belum lama ikut komunitas Blogger BDG via group facebook. Ya belum lama, baru sekitar 11 jam yang lalu. Hihihi.
Udah hampir 5 tahun blog ini ikut membersamai, saya malah baru ikut join. Hehe katro nyaaa..

Pertama kali dikenalkan sama teh Nurlienda Hasanah, tapi belum langsung nyari grupnya. Kemarin kemarin baru aja diminta biodata untuk keanggotaan, jadi skrg udah bisa join deh.

Diantara milyaran komunitas dan seliweran informasi masa kini, grup facebook, atau bahkan grup di chat messenger kita, kita tetap harus menentukan, mana komunitas/group yang benar-benar kita fokuskan, mana yang sekedar lewat. Karena menulis adalah bagian dari separuh hidup saya *halah*, maka sudah seharusnya komunitas ini saya geluti dari awal.

Saya belum bisa cerita banyak tentang komunitas ini, tapi sekilas liat perjalanannya, saya merasa begitu banyak hal yang belum dipelajari tentang perbloggeran. "Oh ternyata begini ya, oh ternyata bisa begitu ya.." harapannya ilmu yang didapat nantinya, bisa bermanfaat, dipahami dan diamalkan.

3 orang pertama yang berkenalan Adalah Bang aswi sebagai adminnya, Ummi Bindya istri bang aswi, dan ida tahmidah (www.idatahmidah.com) emak emak blogger yang punya anak doyan nulis juga.

Makasih ya, semoga makin konsisten dan komitmen lagi baca-tulisnya. Semoga dengan ikut komunitas blogger BDG bisa semakin ningkatin ilmu dan skill dalam dunia persilatan blogger. Terutama, benar benar bermanfaat buat kehidupan nyata kita, bukan sebuah kesia siaan belaka yang nantinya akan hilang sekejap tak bersisa.

6 Mei 2015
Pagi yang cerah

Tuesday, May 5, 2015

Menantikan Tendangan Pertama

*Sedot debu lagi*

Alhamdulillah, akhirnya bunda udah bayar domainnya de', jadi blog ini udah bisa diakses lagi. Bunda mau minta maaf sama seluruh pembaca setia blog bunda karena blog bunda sempet suspended
*Pembaca setia nya diri bunda sendiri kayanya hihi*

Ga kerasa ya dek, udah masuk bulan ke 5 dari tanggal HPHT?
Bulan 4-5 ini alhamdulillah bunda udah ga terlalu suka mual muntah lagi, makan juga lebih enak.
Walau mual muntah nya bunda semakin dikit, tapi suka tiba tiba. Oh ya, bunda mau minta maaf ya kalo bunda makan yang aneh aneh, terus adek nya ngga mau. Bunda nyatet pernah mual gara gara bandel makan indomie sama snack keripik balado.
Insyaallah bunda makin ngusahain makan yang bener ya buat dede' :">

Yang bunda rasain, sekarang pinggang bunda kadang suka pegel pegel, mudah mudahan ga kenapa kenapa ya?
Terus bunda juga kadang suka beser, berasa ingin ke toilet terus, padahal kuantitas urine yg keluarnya dikit dikit. Bunda kira ini karena bunda makan kuah baso, karena beberapa kali kaya gitu, tapi hipotesis baru bunda, kayanya gara gara terlalu lama berdiri. Hehe yang pasti sih, semakin tua kehamilan, katanya beser emang biasa kok :)

Oh ya dek, lingkar perut bunda kemarin 83 cm, adek udah gemuk aja ya kayanya? Mulai keliatan loh dek perut bunda membesar *bukan karena buncit* yang sehat sehat ya :))

Oh iya, Bunda mau minta maaf 4-5 bulan ini bunda malah makin cari cari kesibukan, jadi sering kecapean rasanya.. bunda takut adek kenapa kenapa, karena kadang suka kerasa sakit atau nyut nyut an. insyaallah bunda mulai belajar atur waktu lagi yang bener ya de :))

Karena ada kerjaan baru, bunda sampai belum ngerasain tendangan adek loh, adek udah mulai nendang belum ya? 2 hari kemarin Bunda mulai panik, banyak bumil lain yang udah bisa ngerasain tendangan janin di rahimnya, sefangkan bunda belum. Huhu. Maafin bunda ya kurang sensitiff. Tapi bunda nungguin adek kok, mungkin skrg masih malu ya? Hehe

Bismillah.. sehat sehat ya dek :">