Friday, October 25, 2013

suatu saat :')

Ada sebuah tembok yang kuat
Di sekelilingku yang melindungiku
Dibangun dari kata-kata yang kau ucapkan padaku

Jiwa yang terlindung akan cepat bertumbuh dan berbuah. Sederhana saja. Karena hakikat cinta selamanya hanya satu: memberi. Memberi semua kebaikan yang tersimpan dalam jiwa. Melalui tatapan mata, kata atau tindakan. Jika kita terus menerus memberi maka kita akan terus menerus menerima. Pemberian jiwa itu menghidupkan kekuatan kebajikan yang sering tertidur dalam jiwa manusia. Seperti pohon: pada mulanya ia menyerap matahari dan air, untuk kemudian mengeluarkan semua kebajikan yang ada dalam dirinya: buahnya keindahan.

Dalam rumah yang penuh cinta itu kita menemukan rasa aman, kenyamanan dan kekuatan untuk terus bertumbuh. Itu sebabnya rumah yang begitu seperti menghadirkan surga dalam kehidupan kita. Rumah itu pasti utuh. Dan Abadi. Adakah doa cinta yang lebih agung daripada apa yang diajarkan sang Rasul kepada kita di malam pertama saat kita meletakkan dasar bangunan hubungan jiwa yang abadi? Letakkan tangan kananmu di atas ubun-ubun istrimu, lalu ucapkan doa ini dengan lembut:

“Ya Allah, aku mohon pada-Mu kebaikan perempuan ini dan semua kebaikan yang tercipta bersama penciptanya.”

--Anis Matta –

Sujud dalam shalat : Bentuk Penyerahan Diri Ideal Manusia

"Titik balik terjadi ketika salah satu teman mengajak aku ke masjid. Ini pertama kalinya aku masuk masjid. Aku ikut pertemuan dengan belasan perempuan Pakistan. Mereka duduk mendengarkan khotbah. Seusai khotbah, teman mengajakku untuk tinggal sebentar karena ia hendak salat. Ini pertama kali aku melihat Muslim Salat.

Dan aku sangat terkejut. Aku melihat dia berdiri, lalu bungkuk, lalu berdiri, lalu tiba-tiba merendahkan diri. Meletakkan kepalanya di lantai untuk menyembah Tuhan. Aku bagai tersengat petir. Ini, aku pikir saat itu, penyerahan diri yang aku cari sepanjang hidup. Bagaimana seseorang bisa dengan pasrah meletakkan kepalanya di lantai untuk menyembah Tuhan! Kepala yang setiap hari kita junjung tinggi. Aku kira detik itu juga aku menemukan bentuk penyerahan diri yang ideal dari manusia. Sujud.

Tiga bulan sebelum ulangtahunku yang ke-17 aku akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat. Aku masuk Islam 4 september 1998. Aku bangga menjadi muslimah. Aku belajar puasa. Aku berhijab. Aku menyadari hidup ini singkat. Bagaimana singkatnya hidup? Gampang. Lihat saja batu nisan. Ada garis pendek di antara tanggal lahir kita dan tanggal kita meninggal dunia. Garis pendek itu menandakan betapa pendeknya umur manusia di dunia. Karena itu kita harus mengisi dengan penyerahan diri kepada tuhan. Kita diberi pilihan. Saya memilih islam dan menyerahkan diri ke Allah."

-- Sarah Joseph, Mualaf, Muslimah Inggris pendiri Majalah Emel (Muslim Life) bersama suaminya. Majalah populer islami, majalah gaya hidup Muslim dengan desain yang berani dan topik yang cerdas.
(Dikutip dari majalah Janna, Republic of Youth edisi februari 2013)

* * * *

Kita butuh inspirasi dari pandangan orang di luar kita, agar hal luar biasa yang biasa kita lakukan menjadi lebih bermakna.

Pelesiran
29 Mei 2013

buku tentang kematian

Menarik.

Saya seneng banget baca buku. 2 hari lalu saya merasa bosan dengan buku bacaan yang ada di kosan (padahal emang cuma dikit). Rasanya pengen beli buku tapi apa daya lagi harus berhemat.
Esok harinya, datang rini bawain buku buat saya pinjem. Waktunya pas.
Sebelumnya emang udah minta pinjeman sih, tapi ya itu, waktu dapet bukunya pas banget.

Hati kita bisa terbulak balik, bisa mengeras bisa melunak.
Wajar ketika sedang tidak lunak, saya mencoba berbagai upaya untuk melunakkan hati.
Percaya atau tidak, beberapa upaya yang saya lakukan adalah dengan menonton video-video kematian, video simulasi alam barzakh bahkan, dan berpikir untuk pergi ke bang irfan di gelap nyawang dan tanya "bang, mau beli buku tentang kematian."
Serem ga tuh? hehe
 
Eh tadi sore karena ga jadi mrivat, spontan aja dateng ke pengajian butterfly. Sama sekali ga direncanain, ternyata yang dikaji tentang kematian.
 
Btw dapet referensi buku bagus dari Ust asep : Memaknai Kematian (Jalaludin Rakhmat)
Belum tau isinya seperti apa, cari ah..

Pelesiran 20,
15 Mei 2013

nodong komputer operator warnet

Kalau kepepet, semua bisa dijabanin ya.

Ini kisah waktu saya masih nge-kost di pelesiran.
Saat itu saya harus ngirim file tugas lewat internet. Di kost lagi ga bisa, maka berjalanlah saya ke warnet terdekat (pelesiran). Warnet itu satu-satunya di sepanjang gang, dan komputernya emang terbatas.

Yang saya khawatirkan terjadi, semua penuh. Tapi saya harus ngirim.
Lalu..

"a, ada yang kosong?"
"penuh teh."
"hmmm… boleh ikut ngirim dulu ga? Aduh maap ya aa" #nodong

Dan si a'a penjaga warnet beranjak dari kursinya, mempersilakan saya duduk dan memakai komputer operator! -_-
"waah. Makasih a, maap ngerepotin.."

Sembari make komputer operator, saya disangka mbak-mbak operatornya hehe.

Ga lama setelah itu saya lebih ngerepotin lagi:
"eh a, ko mozilla nya ga bisa ya?"
"eh a, ini ada yang mau ngeprint"
"eh, LAN nya unplugged a, jadi ga bisa connect. Maap ya a. diapain ya?"

Itulah, The power of kepepet yang agak merepotkan orang.
Setidaknya jadi kenal sama si a'a. Kalau mampir ke warnet situ, nama penjaganya a'Lendra. (suka ganti-ganti sih)

Takdir Allah loh, ini cara saya kenalan sama beliau. Mungkin kalo ga nekat gini, seumur-umur tinggal di pelesiran ga kenal sama penjaga warnet sini. Hehe
:">

Pelesiran 20a
Ahad, 5 Mei 2013
#baru di post

buku rekomendasi tentang membaca

Sebenarnya saya sempat berpikir bahwa kegiatan membaca yang saya lakukan tidak banyak membuat perubahan pada diri saya. Ya itu benar, kalau berubah yang diharapkan adalah seperti berubahnya para personil power ranger yang begitu singkatnya.

Saat itu ekstremnya, saya memang terus menerus membaca buku yang ada. Pada waktu itu saya sedang bingung mau melakukan apa, tapi ingin waktu dapat terisi dengat manfaat. Jadi ya begitu, saya terus membaca.

Tapi akan beda, ketika kamu membaca buku-buku yang "bergizi", yang tulisannya bukan sekedar susunan huruf atau kata tapi pikiran. Pak hernowo mengistilahkannya dengan membaca pikiran pengarang, bukan sekedar huruf.

Saya tidak berlebihan dengan merekomendasikan buku-buku beliau sebagai bacaan yang bergizi. Buku yang sudah saya baca judulnya Mengikat makna dan Vitamin T. Serius deh, saya ngga berlebihan soal ini.

Salah satu yang saya pelajari adalah bahwa membaca itu bahkan punya seni tersendiri, yang memang butuh proses untuk mempelajarinya.

Sebelum baca buku-buku beliau, saya berpikir bahwa saya sudah bisa membaca. Ternyata, kegiatan membaca yang bermanfaat dan mampu mengubah adalah bukan hanya ketika kita bisa membaca rangkaian huruf-huruf, tapi dapat mengambil makna dari apa yang kita baca.
Hal simple saja. Sekarang saya jadi berpikir bahwa banyak kata-kata yang dulu saya pikir sudah saya pahami karena sudah dibaca, ternyata tidak saya pahami. Kata-kata yang membanjiri kita sejak kecil, ketika tidak benar-benar dipahami, tentu tidak akan banyak mengubah apa-apa.

Singkat saja.
Kalau ada kesempatan ikut pelatihannya beliau, mau bangett! :D

26 Maret 2013
#baru di post

thanks to Layla !


Just be yourself, me !
Don't you shy if you love hellokitty and also like pink color  at this age, no matter!

I know that I love to doing something new.
Everything that makes me fresh,
Go outside, looking for inspiration to get.
Yeah, I must feel and try!

After graduation, actually I don't know exactly what am I going to do
I want to be a teacher in Indonesia Mengajar at 2014
Who can inspiring them with discovering their dream.
Because of that, I must trying hard to discover my self and express everything that I want to express

About the job after graduated,
Tobe honest, I just want to feel much experiences!
I want to travel around!
Yeah, I must live it

*my random english shouting
We all doing mistake, and I didn't care if my english text was bad haha
I'll keep it try hard :D

*** thanks Allah, inspiration come. Hello Layla! You are so incredible!

Pelesiran 20
15 Februari 2013
#baru di post hehe

harga secuil celah gerbang

Ide tulisan yang terpikir karena di Kampus ITB, gerbang belakang sudah tidak dibuka. Kami harus lewat gerbang SBM atau Gerbang Batan.

Awalnya kerepotan,  karena suka lupa hehe. Kalau malam daerah gerbang ini sepi, penjaga satpamnya suka ngga ada, serem juga.
Sampai sekarang saya juga belum tahu pasti alasan ditutupnya gerbang utara. Beberapa waktu sebelumnya juga parkiran Utara ditutup, jadi dari sepanjang dayang sumbi untuk bisa masuk ITB harus jalan sampe gerbang SBM.

Hello, PKL Dayang Sumbi!
Setelah kejadian PKL dayang sumbi beberapa pekan lalu, disana sekarang sudah dibangun kembali saung-saung bambu yang telah rapi dan dinomori. Ada plang besar yang menunjukkan bahwa mereka adalah kumpulan PKL dayang sumbi. Pedagang yang memakai gerobak dorong pun tetap berjualan di depan gerbang walaupun kini akses keluar udah ga bisa lewat situ.

Sekarang kondisinya, Tunnel menuju sabuga semakin ramai, di Tunnel sekarang ada koperasi, ATM BNI, dan tempat fotokopian. Kantin-kantin nya juga semakin ramai, dan parkirannya juga sepertinya lebih ramai. Istilahnya segala kebutuhan disediakan disitu.  Lama-kelamaan sepertinya akan jadi pusat kegiatan.

Back to the topic,
Sekarang saya kepikiran, itu bangunan saung PKL dayang sumbi yang udah rapi itu gimana nasibnya ya?
Gerbang utara yang dulunya dibuka (sebagai celah sempit pejalan kaki mahasiswa,  tapi akses utama keluar) sekarang digembok, ga ada yang bisa lewat. Otomatis akses ke daerah PKL dayang sumbi juga semakin sulit, y a kan?

Sebuah celah sempit biasa, tapi kalau hal lainnya (tunnel mulai ramai, parkiran utara ditutup, gerbang utara ditutup dll) di desain sesuai yang diinginkan, mungkin lama kelamaan mahasiswa akan mulai terbiasa dan kemudian lupa dengan apa yang terjadi di daerah PKL dayang sumbi.


================================

Bandung, 13  Februari 2013
#baru di post

Sunday, October 13, 2013

it will inspire others who need it


Inspirasi tidak selalu datang dari orang yang inspiratif. Tak perlu berusaha mati-matian menjadi orang hebat yang menginspirasi. Lakukan saja yang kau sukai dengan hati. 
It will inspire others who need it."
 
* * *

Ya, terkadang kita silau pada orang-orang hebat di sekitar kita, sampai lupa pada diri kita sendiri. Kita tidak harus menjadi populer atau terkenal di mata manusia, kita diperintahkan Allah untuk melakukan yang terbaik dan menjadi yang bermanfaat, kan? Akan lelah dan tidak bernilai apa-apa bila yang dicarinya penilaian makhluk. Sekatro-katronya pemikiran kamu, kalau lagi ada yang butuh dan cocok sama pemikiran kamu, ya kamu inspiratif. Minimal bagi dia. hehe


catatan diary
3 mei 2012

Thursday, October 10, 2013

the more you give, the more you get



Mau berbuat baik aja kadang banyak banget hambatannya, jangan bosen buat saling ngingetin ya.. Gimanapun bentuk dan caramu :)

 ***

Berita pernikahan seorang teman menggiring saya untuk memberikannya sebuah kado kecil. Menurut saya, karakter kado yang akan saya berikan minimal memenuhi 1 dari 3 syarat ini : (1) bermanfaat, (2) dia suka, (3) unyu-unyu banget menurut guee :3 hehe
Karena menikah adalah bukan hal biasa, maka kali ini saya harus memberinya barang yang bermanfaat. Ilmu tentang rumah tangga sangat penting, maka buku menjadi opsi terbaik.

Setelah 'ngobrak-ngabrik' toko buku bang irfan, pilihan saya jatuh pada bukunya ust. Salim A. Fillah yang judulnya 'Barakallahu laka : Bahagianya Merayakan Cinta'. Saya tertarik, dan rasanya cukup lengkap secara konten, hanya bagian covernya memang seems 'jadul' (dasar orang visual). Teman saya yang menikah ini usianya 4 tahun lebih muda dibanding saya tapi sudah ditakdirkan menikah (kalah ya kite-kite). Sempat ragu, cocok ngga ya? Anak muda kan biasanya 'males' baca yang berat-berat. Singkat cerita, kami deal.

Sampai di kamar kost-an (pada waktu itu), tiba saatnya untuk membungkusnya. Sebelum dibungkus, boleh dong intip-intip baca bukunyaa? :) seketika saya malah lupa ngebungkus dan terhanyut (emang nyuci baju di sungai, hanyut) pada kontennya.

Saya berpikir, "Apa kadonya ganti yang lain aja ya? Mungkin dia ngga cocok kalo dikasih buku beginian. Hmm, sempet kali besok pagi beli kado yang lain aja. Ini buku mah buat persiapan saya aja hehe."
Gulau galau gulau galau

Nongol lah tulisan di plastik toko bang irfan nya :
THE MORE YOU GIVE, THE MORE YOU GET

Dhueerr!
Kemudian saya bungkus bukunya.
 
Kamar, 8 Oktober 2013
22 : 44

* * * *
 ”Katakanlah, ’Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya.’ Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi Rezeki yang terbaik.” (QS Saba, 34: 39)

  “Saling menghadiahilah kalian niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 594, dihasankan Al-Imam Al-Albani t dalam Irwa`ul Ghalil no. 1601)