Tuesday, April 29, 2014

hello nama domain baru ! :D


Bismillah.. 

Yuhuuu! Tak terasa sudah 3 tahun 7 bulan blog ini berjuang mengarungi dunia persilatan online. Berdiri sedjak 15 September 2010, blog ini selalu setia membersamai empunya blog. Belum lama memang, tapi asam garam, manis asem asin kehidupan sudah dilalui bersama. Andaikan blog itu manusia,  kuharap kini dia sehat-sehat saja dan dalam kondisi terbaik untuk dapat terus menjadi penyalur manfaat :)

Kalau kalian memperhatikan, *enggak sih kayaknya hehe* blog ini semula beralamat di www.hajahsofya.blogspot.com, namun sudah sekitar 1 bulan, nama domainnya menjadi www.hajahsofya.com :D

Memang kenapa kalau pake domain sendiri?

Jawaban dari pertanyaan itu bisa kamu dapetin langsung dari mbah google hehe. Kalau yang saya rasakan, url blog kita jadi lebih simple (pendek), dan bikin blog kamu lebih personal tanpa embel-embel dari penyedia layanan hostingan blog gratis kita. Katanya juga, yourname.com itu bikin blog kita lebih professional, nunjukkin kalau kita ngga main-main.

Harus bayar dong?

Haha, dari dulu ngga pernah jadi bikin domain sendiri juga karena itu. Hihi. Tapi kalau dipikir-pikir, beli domain gitu juga rata-rata 100-120rb pertahun, jadi perbulannya kira-kira cuma 10 ribu perak. Jaman sekarang 10 ribu perak untuk sekali makan kali ya? (saya mah ngga, da ngirit jadi nyari warteg yang paling murah)

Gimana cara saya beli domain?

Harus terimakasih keprok–prok-prok-prok dulu buat temen saya yang udah menjebak menawarkan jasa beli domain dari dia. Awalnya saya ngga yakin, kok kayanya belum perlu-perlu amat. Tapi setelah dipertimbangin sendiri mateng-mateng, maka saya pikir mungkin inilah saatnya. Saya senang menulis, maka blog menjadi salah satu wadah saya. Kalau sebelumnya menulis belum menjadi sesuatu yang ditekuni, mungkin sekaranglah saatnya untuk mulai lebih professional. Ngga cuma perusahaan yang boleh punya website namaperusahaan.com, sebagai pribadi manusia kita juga boleh banget punya website namakita.com
Penyedia layanan domain dan hosting gitu buanyak banget, tapi segalanya akan lebih enak kalau kenal sama yang punya nya kan? Hehe. Namanya Wide Host Media *promosi hihi*. Aktivasinya cepet, googling caranya, baca-ikutin-jadi. Gaptek? Hehe tenang aja, empunya Wide Host Media ngerti banget sama manusia-manusia gaptek kaya saya ini kok. Hihi. Soalnya waktu itu aktivasinya dibantuin juga akhirnya hehe.

Btw, walaupun sebenernya saya emang diwajibin kisanak eka buat nulis tentang Wide Host Media, tapi saya itu tipikal orang yang ngga bisa ngiklanin kalau ngga bener-bener nge-klik di hati, jadi untuk hal ini insyaallah aku rekomendasiin. Sok, mangga yang ngerasa ingin blognya jadi namakamu.com dan butuh bantuan, insyaallah siap bantu :D

Domain baru, so what’s next?

Sekali lagi ingin saya ucapkan terimakasih buat si kisanak eka yang udah maksa saya bikin domain sendiri. Setelah aktivasi domain baru, saya jadi mulai kepo-kepo buat ngoprek-ngoprek pengaturan blog. Saya juga mulai ngelirik-lirik keyword “SEO” di google *kalo dulu kan ngga peduli pisann*. Hehe. Setelah punya nama domain sendiri, ada beberapa hal sederhana yang udah kulakuin supaya blognya jadi rada beda saeutik, yah lumayan lah.. next post ya!

Terimakasih klinik tong fang.. eh.. thanks ka!

*kalau ada salah istilah tolong dikoreksi ya hehe :D*

Monday, April 28, 2014

Bagaimana Mengatakan “Tidak”



Banyak diantara kita termasuk orang yang sulit mengatakan “tidak” pada oranglain, yap, ngga bisa nolak. Latarbelakangnya juga beragam, ada yang sifatnya memang ngga enakan sama orang, ada yang terlalu penurut, ada yang emang lagi ngga ada kerjaan, dan ada yang manajemen dirinya sudah baik sehingga memang sanggup melakukannya. 

Saya ingat dulu semasa kuliah pernah kelimpungan-tapi-seneng, karena dalam satu waktu mengambil peran yang terlalu banyak. Sini iya, sana iya, dimana-mana maruk. Ada yang minta bantuan lagi terus ngga tega nolak, di-iya-in juga. Banyak hal yang di mata saya begitu menarik juga kalau sampai terlewatkan. Tipikal orang yang ngga bisa kalau ngga ada kerjaan. Saya menyukainya, ya, saya menyukai kondisi tersebut. Hanya saja, sejak saat itu saya sadar bahwa saya belum bisa menentukan prioritas, juga mungkin terlalu semangat untuk aktif di berbagai kegiatan #mudamembara *ahaha

Saya menyukainya, dan saya mensyukurinya. 

Hanya saja, tentu tidak selamanya kita bisa seperti itu. Setelah merasakan dunia paska kampus –yang katanya penuh turbulensi ini (halah)--, saya baru meyadari bahwa hidup memang penuh ketidakpastian. Hidup yang penuh ketidakpastian itu memang mengkondisikan diri kita untuk tegas pada diri, tegas untuk segera menentukan arah dan tujuan. 

Ketika tujuan kita sudah jelas, kita akan lebih mudah memilih hal apa saja yang bisa menunjang pencapaian tujuan kita, sehingga tak perlu tergiur dengan berbagai hal yang ditawarkan pada kita. Kita jadi punya prioritas.


“…akan tetapi anda harus memutuskan apa prioritas anda yang tertinggi dan mempunyai keberanian – dengan menyenangkan, sambil tersenyum tanpa minta maaf – untuk menyatakan “tidak” kepada hal-hal lain. Dan cara anda melakukan itu adalah dengan memiliki “ya” yang lebih besar membara di dalam diri anda..” 
--Stephen R. Covey, 7 Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif h. 148


Jadi,  cara efektif mengatakan “tidak” kepada tawaran oranglain adalah dengan memiliki “ya” pada hal lain, yang lebih besar membara di dalam diri kita.


original image source :  dari sini (lalu saya edit)

Cita-cita Besar Dimulai dari Kamar yang Rapi



ilustrasi : celebrategreatermound.com (bukan kamar saya hehe)
Beberapa pekan ke belakang ini kamar saya superduper berantakan. Sebenarnya ini aib kan hihi, tapi akan saya beritahukan juga padamu semoga saja ada manfaat yang bisa diambil.

Pada kondisi seperti itu, herannya saya tetap dapat tidur di atas kasur yang penuh barang. Kalau kasur single-bed diibaratkan 4 kotak, saya tetap bisa tidur di wilayah 1 kotak saja #dasarkebluk. Sesekali saya mencari mangsa kasur kosong di kamar yang lain, dan menginvasinya sampai pagi menjelang.
Mama saya mungkin sudah bosan terus mengingatkan saya untuk segera membereskan kamar. Plis lah umur udah 22 tahun jah wkwkw. Saya sendiri sebetulnya bukan orang yang males beberes, hanya saat itu saya makin males kalau harus beresin kamar karena disuruh-suruh. #alasan

Pernah (seringnya deng), setelah saya membereskan kamar, kerapihan hanya dapat bertahan tidak lebih dari 3 hari. Dan setelah itu akan kembali menjadi berantakan. Saya sendiri mulai memahami diri sendiri bahwa memang cara kerja saya selama ini memang begitu, tapi saya sadar bahwa memang ada yang harus diperbaiki dari cara saya mengerjakan sesuatu. Bukan pembenaran, tapi kalau lagi ada yang dikerjakan, tidak bisa rapi. Hehe. Kalau lagi error, saya cuma berdalih, ngga mau beresin kamar adalah alasan psikologis #naoon jah -_-

Dalam interval 3 bulanan, biasanya saya ada MEGA-CLEANING, a.k.a “beresin kamar bener-bener”, saya paling suka karena beresin kamarnya pake niat yang lebih gede dari yang sebelumnya. Karena bosenan, posisi perabotan juga diubah-ubah. Memang effortnya pasti lebih besar, waktu yang dihabiskan juga ga sedikit, tapi efek rapinya lebih tahan lama.

* * * * *

NASIHAT UNTUK YANG KAMARNYA BELUM RAPI

Saya kemudian “dibanjur” dengan sebuah pesan cinta yang ditulis oleh teh Melly Raharjo dalam bukunya Ajari Anakmu CInta 2 (2014). Dalam tulisannya yang berjudul rumah tangga cita-citamu, beliau menunjukkan bahwa urusan rumah tangga merupakan proses internal yang memang dilakukan di balik layar, yang menunjang  untuk mencapai cita-cita.

Kebanyakan dari kita, kalau hanya melihat aktivitas fisik  dari membereskan rumah mungkin terlihat sangat sepele, sampai dapat dilakukan oleh asisten rumah tangga. Tapi yang dilakukan bukan sekedar membuat rumah menjadi rapi, tapi proses penyadaran setiap anggota keluarga lah yang membuatnya menjadi berbeda.

“Percayalah di balik rapinya rumah akan membangun semangat untuk berkarya…

Percayalah bahwa meletakkan barang pada tempatnya bukanlah hal sepele dalam sebuah ‘rumah tangga’ yang bervisi besar tentang cita-cita besar, karena kerapihan akan membantu seseorang merasa selalu baik setiap harinya. Bayangkan kelak jika rumahmu kelak sangat berantakan, semua anggota keluargamu tak peduli tentang hidup rapi. Apakah ide bisa muncul dengan melihat lantai kotor, buku-buku yang berserakan, makanan yang lupa dibersihkan di meja atau bahkan tempat tidur yang menjadi sarang nyamuk? Anakku, kelak kan akan mengerti bahwa  amalan membersihkan dan merapikan rumah adalah amalah harian terbaik seorang ibu…

Dan percayalah, bahwa kebaikan-kebaikan kecil yang dipelihara secara berkesinambungan akan membawamu pada karakter yang baik, karakter yang baik akan membawa keberuntungan dimanapun kau berada…” –Melly Raharjo

Sabtu pagi yang cerah pada kamar yang sedang direhabilitasi (hehe)
26 April 2014

image source : dari sini

Tuesday, April 22, 2014

yang terjadi dan tak terkatakan

Suatu saat nanti
Ketika tak ada lagi perjumpaan antara kita, 
atau kita cukup disibukkan dengan berbagai aktivitas 
dalam ruang dan waktu yang berbeda.

Maka, 

aku tak kan sedih karna hal itu, 
aku tak kan sedih karna tak pernah lagi terima sms dari mu, atau 
aku pun tak akan sedih jika curhatan-curhatan itu tak lagi tertuju padaku..

karna pastinya akan ada banyak orang baik di sekitarmu 
yang bisa jadi orang yang tepat 
tuk bisa mendengarkan curhatan-curhatanmu

Cukup bagiku, mengetahui engkau sehat dan masih istiqomah di jalan-Nya,
karna mengetahui itu menjadi charger sendiri bagi diriku


>,<

Sumber : dari zae, dari tumblr seseorang yang ku-tak-tahu-siapa

Monday, April 21, 2014

Kucing Sekolah : Lexon dan Foru

Saya ngga pernah nyangka bahwa suatu ketika saya akan menulis sesuatu tentang kucing. Pada dasarnya, sebelum ini, di mata saya tidak ada yang sebegitu spesial di diri kucing. Ngga suka-suka banget, juga ngga benci, biasa aja datar.

Pengalaman dengan kucing yang saya masih inget dari dulu sampe sekarang adalah, waktu masih balita tanganku pernah dicakar kucing pas lagi mandi. Setelah itu ngga ada kenangan manis apapun sama kucing manapun. #pundung hehe.

Llatarbelakang saya nulis ini karena terkenang sejarah perkucingan dalam hidup *halah*. Saat ini saya berada di lingkungan sekolah yang anak-anaknya doyan banget sama kucing. Rada flashback dulu pas jaman kuliah yaa hehe :D

* * * *

KUCING SITH ITB

Anehnya, semasa kuliah (khususnya di akhir-akhir), Allah menakdirkan saya bertemu dan dekat dengan teman-teman yang gila kucing --sebut saja Chamar dan Ira-- hehe. Saya ngga paham lagi, mereka kalo lagi ngomongin kucing itu udah kaya ngomongin manusia, pake perasaan. Saya yang gapcing *gagap kucing* ini cuma bisa ngedengerin sambil mencoba memahami sisi psikologi kekucingan kucing yang mereka bahas (?). 

Chamar melihara kucing di rumahnya, saya sampe lupa namanya siapa aja (mbul, igo?) karena suka ketuker sama nama adeknya dia hehe. Bahkan chamar pernah cerita kalo ibunya sendiri pernah ketuker manggil nama anak laki-lakinya sama kucing *gubrag hihi*. Seingetku sih chamar yang paling suka nyeritain psikologi kucing. Dan tau kan kalian gimana perasaan saya yang menganggap semua kucing itu sama saja? Hihi..

Ira yang gila kucing juga paham banget sosiologi per-kucing-an di SITH. Bahas sissy (nama kucing), kelakuan sissy, anaknya sissy yang baru lahir, anaknya sissy yang badannya kecil (teteh), anaknya sissy yang ganteng (gigan), pacarnya sissy yang baru, dll. Maap-maap ya kalo salah, jangankan silsilah dinasti kucing, selama 4 tahun kuliah di SITH, saya baru bisa bedain kucing-kuicng yang ada di tingkat akhir #thanks ra, cham :") hehe.

Di masa-masa TA, justru kami dipersatukan dalam bahtera kosan bersama (plus syifa, aku belum tau gimana perasaannya dia sama kucing). Jadi coba bayangkan, orang tiis kucing macem saya ini harus bisa memahami dengan baik, kisah-kisah perkucingan yang mereka ceritakan.

Saya percaya semua sudah ditakdirkan sama Allah, ngga ada yang sia sia. Yang selanjutnya dibahas adalah kucing di sekolah alam tempat saat ini saya ngajar :)

* * * *

KUCING SEKOLAH ALAM

Tadaa!

\

Yap, yang menarik dari anak-anak adalah tingkat kuriositas dan antusiasme mereka terhadap berbagai macam hal yang ada di sekitar mereka. Rasanya hampir semua anak di SD 2 (kelas lain juga) sayang sama kucing di atas. Perkenalkan, namanya Lexon, anak-anak memanggilnya Leksen. Katanya sih mereka yang ngasih namanya, entahlah inspirasi dari mana nama itu hehe.  

Karena sistem belajar kami lesehan (makan di lantai), lucunya setiap Leksen mendekat, petugas piket hari itu harus mengusirnya, rariweuh weh hehe. Kadang pake sapu lah disodok-sodok, atau di dorong-dorong (kasian juga ._.). Kalau ada kucing pas lagi buka kelas, repot deh. Gurunya dicuekin, kucingnya dioper-operin -_-, smuanya lebih perhatian sama si kucing. hihi. 

Leksen ini baru aja melahirkan. aduh, walaupun saya gapcing, akhirnya seneng juga ngeliatin suasana ini :')

Lexon dan 2 anaknya kyaa kyaa :')

Nah kalo yang ini, namanya Foru. asal-usul namanya saya juga belum tau. Beda karakter sama lexon, foru ini rada mager-an kucingnya. Tiis-tiis ngantuk gitu hehe. Karena saya belum ngerti psikologi kucing, mungkin kapan-kapan mesti ngajak ira dan chamar buat observasi *yaelaah*


Sebenarnya masih ada 2 kucing kecil lagi, namanya Lucy dan Alexandria (alexa) *buset dahh kece buanget namanyaa*, tapi belum sempet moto dan kayanya udah ada kakak kelas mereka yang ngambil buat dipiara di rumah.

Ada 1 anak yang seriiing banget nanyain keberadaan kucing-kucing itu pas lagi ngga ada, karena saya bingung jawabnya apa, saya sering banget bilang "iya ya, kemana ya, kayanya lagi jalan-jalan deehh :D" (hehe abis bingung -_-)

* * * *

DIbalik semua pengalaman saya sama kucing dan anak-anak, malah saya yang jadi belajar buat sayang sama binatang. Anak-anak itu pada dasarnya sayang sama binatang, hanya kadang kurang tepat pengekspresiannya, yang menyebabkan si binatang malah tersakiti. Kalau mau ngajarin anak-anak buat sayang binatang, kita harus nyontohin dong ya, ngga cuma ngomong teori aja? :)


Kamar, 
21 April 2014
Selamat Hari Kartini !

Sunday, April 20, 2014

Food combining itu gampang – Book Review



Food combining itu gampang : Tubuh sehat ideal walau makan kenyang
Erikar Lebang
Penerbit Qanita
Buku ‘Food combining itu gampang’ ini saya dapatkan secara tidak sengaja dari sebuah acara seminar, karena sisa doorprize ngga habis, jadi dibagikan ke panitia hehe. Sebetulnya ada judul buku lain yang menarik tapi udah di tag yang lain hihi *curcol*. Ngga ada yang kebetulan, pasti Allah tau banget apa yang lagi saya butuhkan. Beberapa saat lalu sempet denger murid saya di SD-2 SAB juga bilang sama temennya kalo dia udah food combining *what?* Setelah kurang dari sehari baca habis buku ini, insyaallah mau mulai (berusaha) menerapkan food combining :)


SAYA DAN FOOD COMBINING

Frase Food Combining ngga asing di telinga saya sejak kecil. Ya, bapak pernah punya buku yang membahas hal itu. Seingat saya dulu saya pernah iseng membaca, tapi karena saat itu (masih bocah) ngga ngerasa penting-penting amat ngatur makanan, jadi mau baca sampe jungkir balik juga ngga ada apapun yang nempel di otak saya. Hihi. Pola makan saya biasa aja, ngga segitunya diperhatiin. Kalau digolongkan saya termasuk omnivora alias pemakan segala. Bagi saya dan beberapa orang segolongan saya *golongan apa*, makanan hanya didominasi oleh 2 kategori : enak, dan enak banget, karena yang ngga enak ngga saya makan atau dienak-enakin hehe.

Menariknya, ternyata penulis buku ini adalah Erikar Lebang *saha cing*, suami dari Nina Tamam, yang background pendidikannya komunikasi visual, pekerja kreatif yang kadang jam kerjanya gila-gilaan. Sampai akhirnya badan ngga fit, jadi mulai konsern ke ranah kesehatan. Makanya ngga heran kalau penyajian buku ini lebih ringan dan mantep diserap otak karena ada bumbu-bumbu tampilan visual yang ngga bikin bosen. Bukunya juga cuma 100 halaman, jadi bisa dibaca cepet :D


FOOD COMBINING MENUJU KONDISI HOMEOSTASIS

Udah lama ngga bahas beginian sejak lulus, hihi. Food Combining adalah tentang keseimbangan yang dibutuhkan tubuh kita. Bisa dibilang food combining itu tentang pola makan kita. Pola makan ini lebih mengacu ke mekanisme pencernaan alamiah tubuh dalam menerima jenis makanan yang serasi sehingga tubuh akan memproses semua itu dengan baik dan dapat hasil yang maksimal.

Homeostasis sendiri maksudnya suatu kondisi yang ideal seimbang di saat seluruh fungsi tubuh kita bekerja dengan optimal. Itu kondisi terbaik, dan itulah tujuan kita. Tau pH kan ya? Apa-apa yang terlalu ekstrem itu tidak baik, begitu juga sama pH tubuh kita. Terlalu basa tidak baik, terlalu asam narik penyakit, maka netral (7,35-7,45) lah kondisi terideal.

Sederhananya, sekarang kita perlu makan untuk apa? Kita makan untuk ngedapetin nutrisi yang bisa diproses di tubuh kita jadi sumber energi kita.
Makanya, hal pentingnya adalah kita tau : (RINGKASAN INTI, dari tadi si gue muter-muter hehe)


1. Waktu-waktu makannya
Kita mesti tau apa aja yang terjadi dalam tubuh kita selama seharian

- SIANG 12.00 – 20.00 Waktu Cerna : Yap, inilah saatnya boleh makan muacem muacem :D

- MALEM 20.00 – 04.00 Waktu Penyerapan : Istirahat dari makan, tidur

- PAGI 04.00 – 12.00 Waktu Pembersihan : sisa metabolisme saatnya dibuang

2. Apa yang kita makan


Yap, penting banget buat paham apa aja yang kita makan. Secara garis besar:

- Karbohidrat : Beras, jagung, kentang n the gank
- Protein : daging-dagingan (hewani) (‘ngeasamin’) + kacang dan polong-polongan (nabati)
- Sayur & buah : kandungan gula dan sifat asam rendah (‘ngebasain’), netral, mudah dikombinasikan.
- Air
 
3. Gimana cara makannya 
kombinasi dan aturan praktis :

- Karbohidrat – Sayuran (V) : Makan Nasi pake Sayur-sayuran segar.

- Karbohidrat – Daging (X) : Makan Nasi jangan pake daging-dagingan

- Daging – Sayuran (V) : Kalo mau makan daging, sama sayuran segar.

- Dalam satu waktu, usahakan jangan makan terlalu banyak variasi. Tiap nutrisi biasanya dicerna enzim spesifik, kalau semua zat numplek, enzim-enzimnya pada bingung

- Sarapan Buah buahan (V) nahloh

- Buah dimakan saat perut kosong

- Air minum 1,5 L (8 Gelas sehari), Beri jeda waktu antara minum dan makan.



INTINYA : MENERAPKAN POLA HIDUP YANG SESUAI FITRAH TUBUH

Food Combining membuat sehat degan bonus langsing –Titi DJ

“Tubuh yang telah sehat akan memiliki kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri atau mempertahankan diri dari beragam penyakit”

NGGA RIBET, NGGA MAHAL
Cukup tau pengetahuan-pengetahuan semacam itu (baca-baca lagi), diniatin, disiplin.

Lebih jelas dan lebih lengkap, silakan cari bukunya di toko buku terdekat atau rumah teman terdekat! :D (HS!)

* * *
Twitter penulis buku @erikarlebang | Tips Kesehatan #KibulanSehat

* * *
20 April 2014