Saturday, April 12, 2014

auman jiwa


Hai, apa kabarmu hari ini? Ijinkan aku menyapamu pada pagi hari ini ya? :’)

Sampai pada beberapa saat lalu sebelum aku memutuskan untuk menulis, kusadar selama ini mungkin aku hanya meracau berbagai hal, yang entah kemana, dan entah pada siapa. Tidak ada kejadian khusus yang ingin kuceritakan di sini, aku hanya ingin mendengarkan jiwaku yang lama tidak kuhiraukan. Kuucapkan terimakasih pada salah seorang temanku —rasanya aku tak pantas mengakui diriku sebagai sahabatnya— yang tulisan dalam blognya membuatku menulis ini.

Disadari atau tidak, setiap manusia terlalu sibuk untuk bisa mendengarkan jiwanya sendiri. Maka bersyukurlah, bila suatu kejadian dapat menyalakan alarm diri. Berbagai aktivitas dunia yang menyibukkan dan melelahkan membuat kita lupa pada diri sendiri, ya, lupa pada jiwa yang nantinya akan dimintai pertanggungjawaban.

* * * 
Mari kita berhenti sejenak..

Kita memerlukan saat-saat itu, saat dimana kita melepaskan kepenatan yang mengurangi ketajaman hati, saat dimana kita membebaskan diri dari rutinitas yang mengurangi kepekaan spiritual; melepaskan sejenak beban dakwah yang selama ini kita pikul dan mungkin menguras stamina kita.  —Anis Matta



* * *


Ah.. dakwah?
Benarkah selama ini memikul beban dakwah,
Atau hanya berlagak memikulnya?
T_T 

12 April 2014

No comments:

Post a Comment