Hai, apa kabarmu hari ini? Ijinkan aku
menyapamu pada pagi hari ini ya? :’)
Sampai pada beberapa saat lalu sebelum aku memutuskan untuk menulis, kusadar selama ini mungkin aku hanya meracau berbagai hal, yang entah kemana, dan entah pada siapa. Tidak ada kejadian khusus yang ingin kuceritakan di sini, aku hanya ingin mendengarkan jiwaku yang lama tidak kuhiraukan. Kuucapkan terimakasih pada salah seorang temanku —rasanya aku tak pantas mengakui diriku sebagai sahabatnya— yang tulisan dalam blognya membuatku menulis ini.
Disadari atau tidak, setiap manusia terlalu sibuk untuk bisa mendengarkan jiwanya sendiri. Maka bersyukurlah, bila suatu kejadian dapat menyalakan alarm diri. Berbagai aktivitas dunia yang menyibukkan dan melelahkan membuat kita lupa pada diri sendiri, ya, lupa pada jiwa yang nantinya akan dimintai pertanggungjawaban.
* * *
Mari kita berhenti sejenak..
Kita memerlukan saat-saat itu, saat
dimana kita melepaskan kepenatan yang mengurangi ketajaman hati, saat dimana
kita membebaskan diri dari rutinitas yang mengurangi kepekaan spiritual;
melepaskan sejenak beban dakwah yang selama ini kita pikul dan mungkin menguras
stamina kita. —Anis
Matta
* * *
Ah..
dakwah?
Benarkah selama ini memikul beban dakwah,
Atau hanya berlagak memikulnya?
T_T
12 April 2014
Benarkah selama ini memikul beban dakwah,
Atau hanya berlagak memikulnya?
T_T
12 April 2014
No comments:
Post a Comment