Monday, May 26, 2014

Keputusan untuk Mencintai




Mencintai adalah sebuah keputusan besar. Begitu kita memutuskan untuk mencintai seseorang atau sebuah cita-cita, maka segera kita akan menumpahkan perhatian pikiran, waktu dan tenaga kepada objek yang kita cinta itu, sekaligus menanggung semua risiko dari keputusan itu. Risiko adalah kata yang melekat pada semua keputusan. Termasuk keputusan untuk mencintai. Tidak ada cinta yang akan menjadi legenda keagungan kalau ia tidak datang dari nyali besar.”
--Anis Matta, Karena Cinta Perlu Nyali dalam Serial Cinta


Aku baru tersadar bahwa aku memang tak pernah memutuskan untuk mencintai mereka, maka hakikat cinta yang saling memberi tidak terjadi.

Mungkin selama ini aku tak jujur, mengaku mencintai namun tidak melakukan kerja-kerja cinta. Cinta adalah sebuah kata kerja yang tidak bisa dilihat namun bisa dirasakan. Bila yang kita cinta tak merasakan cinta kita, lihat pada dirimu, mungkin memang tidak banyak yang kau kerjakan untuk sang tercinta. Cinta itu butuh bukti. Bukan menuntut hak untuk dicinta, tapi mengabaikan kemuliaan kewajiban yang menyertai.

Mungkin selama ini aku memang tak bernyali untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan cinta untuk yang dicintai. Takut pada resiko dari balasan kebaikan cinta mereka yang tak bisa kutanggapi atau kubalas kembali. Padahal, apa sih yang sebenarnya harus ditakuti? Bukankah itu wajar dan memang sudah seharusnya terjadi? Aku kan tak pernah tahu kapan habis waktuku, kapan habis waktu mereka. Buat kebahagiaan bersama sebelum datang penyesalan.

“Kini aku sadar, tanpa mengambil keputusan besar itu, tak ada keajaiban yang terjadi. Maka kumpulkanlah segala nyalimu dan putuskanlah untuk mencintai.”

Kamar, 26 Mei 2014
Hajah Sofyamarwa R.

Ternyata (Hanya Lagii) Perlu Curhat


Tak selamanya menulis di blog, di diary, akan membantumu –ya memang, tentu saja.

Ceritakanlah pada orang yang tepat, pada orang yang tidak memperkeruh suasana hatimu, membenarkan segala perasaanmu. Pada orang yang mengarahkanmu untuk berinstrospeksi dan mendekatkan diri pada Allah. Kau selalu butuh ‘tamparan halus’ yang mengingatkanmu.

Saat curhat, biarkan teman curhatmu untuk menceritakan sisi kehidupannya yang berkaitan dengan masalahmu. Karena keajaiban curhat yang pasti adalah, kamu akan merasa bahwa masalah kamu itu sebetulnya biasa saja, atau hanya kau yang membuatnya menjadi berlebihan. Kamu akan merasa bahwa hidup orang lain bisa jadi lebih auuuh lebih berat --daripada masalahmu.

Sebel? Selamat yaa!
Hadapi. Bersabar. Tetap Bersyukur.
Hehe :D

“Suatu masalah dapat teratasi berawal dari kacamata pikiran kita tentang masalah tersebut.”

Ruang Utama Masjid Salman ITB, 25 Mei 2014

Hajah Sofyamarwa 

 

Tukang Pulsa Alay



Akhir-akhir ini sering kesulitan dapat penjual pulsa. Sudah ada beberapa nama agen pulsa yang sering saya utangin (maaf dan terimakasih hehe). Mereka sangat membantu, karena, hari gini kan udah jarang beli pulsa lewat counter pulsa. Yang jadi masalah adalah kalau agen pulsanya lagi sibuk, kitanya lagi butuh banget, dan mager buat cari konter pulsa.

Akhirnya saya putuskan mulai deposit pulsa lagi. Dulu tingkat 1 udah pernah sih bisnis pulsa juga, hasilnya lumayan, jadi banyak interaksi sama temen-temen dan bahkan dikatain mafia pulsa sama si aip. Ahehe *padahal si gue kalo nagih baik-baik kok, ngga bawa-bawa preman*

Sampai di tempat deposit,

Saya : “Mas, saya mau deposit, dulu udah pernah daftar, masih bisa lanjut kan ya?”
Mas Ferry : “Bisa kok, berapa nomernya?”
Saya : “0856201****”
Mas Ferry : “Odong Odong Cell”
Saya : (dalam hati : WHAAAAT???) Errr mas, namanya boleh diganti aja gak?


Ngga tau apa yang ada di pikiran si mas-mas deposit ._.
Coba sebutkan apa yang lebih konyol dari brand pulsa ODONG-ODONG CELL? -_-‘’
Ternyata dulu awal masuk kuliah saya masih alay bawaan SMA. Hehe

*sepertinya jejak akun email juga masih menunjukkan sisa-sisa ke-alay-an : sii.odongodong@zzzzz.com

Berbahagialah karena (pernah) alay juga! :D

Kamar, 25 Mei 2014
Hajah Sofyamarwa R.

Sunday, May 25, 2014

facebook aja bilang kami mirip


"facebook aja bilang kami mirip.." hehe

yap, suka nolak-nolak kan ya dimirip-miripin sama siapapun. Kenyataannya saya sama mamah emang banyak kemiripan. yaiya dong namanya juga ibu-anak hehe harusnya bersyukur karena mirip :')

Klakson Tepat Sasaran

Klakson Tepat Sasaran (ilustrasi kondisional tergantung jenis orang hehe)



"Suatu siang yang terik di jalanan yang padat lalu lintas, Mrs. Kaget mengendarai motornya seperti biasa. Biasalah, jalan raya selalu menghadirkan berbagai peristiwa, sehebat-hebatnya Mrs Kaget berkendara, sangat mungkin melakukan manuver yang dirasa mengganggu orang lain. Tak lama klakson berbunyi dari mobil Mr. Klakson, beliau nampaknya kesal karena ada yang mengganggu jalannya. Mrs. Kaget yang mendengar bunyi klakson itu kemudian terkaget kaget sambil bertanya-tanya, “apakah tadi saya melakukan kesalahan?” Seingatnya tidak, tapi ya tidak tahu juga, jalanan terlalu sibuk untuk bisa menjelaskan semua. Sampai tujuannya Mrs Kaget tak pernah tau apa yang terjadi. Ternyata Mr. Klakson bermaksud membunyikan klakson pada Mrs. Tersangka, pengendara yang tdai memang berada di dekat Mrs. Kaget."

Klakson pada kendaraan menjadi salah satu media komunikasi antar-kendaraan. Menurut pasal 70 PP No. 44 (1993) tentang kendaraan bermotor dan pengemudi, klakson dikategorikan sebagai komponen pendukung yang merupakan bagian dari konstruksi kendaraan Biasanya dibunyikan untuk menyampaikan beberapa hal seperti : “Punten mas minta jalan..”, “Hei, awas aku mau lewat”, “kemudikan kendaraannya dengan benar”, “jangan sembarangan ambil jalan orang lain”, “ngagokin..”“Hei cepetlaaah, buru-buru niih!”, atau sekedar “gara-gara kau, aku diklakson mobil belakang”. Intinya orang membunyikan klakson untuk menyampaikan sebuah pesan/isyarat pada orang yang lainnya.

Sejujurnya saya agak merasa terganggu kalau mendengar klakson. Kau tahu kenapa? Mendengar klakson panjang membuat diri merasa bersalah dan berpikir mengenai banyak hal : “apa tadi ngeganggu jalan orang?”, “Eh, emang tadi salah aku apa ya?”

Jujur, saya sendiri jarang mengklakson orang, hanya kalau benar-benar perlu. Btw, tapi pas memang ada orang yang ‘ngaco’ dan perlu di klakson, puas banget rasanya. Excitednya kaya lagi maen game tembak-tembakan hehe
* * * * *
Dari kejadian sederhana itu, terlintas di benak saya, coba kalau suatu saat nanti, diciptakan Klakson Tepat Sasaran. Maksudnya, klakson itu hanya bisa “didengar” oleh orang yang dituju saja. Orang yang tidak ada kaitannya tidak bisa mendengar bunyi klakson yang tidak ditujukan padanya. Menurut saya itu efektif, karena pembunyi klakson bisa menyampaikan langsung pada ‘tersangka’, ‘tersangka’ menyadari kesalahannya, dan pastinya tidak ada orang lain yang terganggu. Efektif kan? hehe


* * * * *
Memencet klakson tidak sesederhana kelihatannya, ada etika dan peraturan resminya (ternyata ada bos! Hehe *yaiyalaah*). Klakson dapat digunakan hanya untuk 2 kondisi, yaitu apabila : (1) Diperlukan untuk keselamatan lalu lintas dan (2) Melewati kendaraan lain yang ada di depan (pasal 71 PP No. 43 tahun 1993 Tentang Prasarana dan Lalu lintan Jalan). Dan dari PP No 55 (2012)  : Pasal 39 : Klakson harus mengeluarkan bunyi dan dapat digunakan tanpa mengganggu konsentrasi pengemudi.
Yang mau baca-baca peraturan lalu lintas, sialakan googling aja hehe :D

Ruang Tengah,
24 Mei 2014

Tuesday, May 20, 2014

Cara Pelantikan Remaja Masjid

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah. Keluarga Remaja Islam Masjid Al-Muhajirin (KRIMA) telah melaksanakan pelantikan.  Semoga dengan adanya ini, memberi suasana berbeda dan dampak yang luar biasa bagi para pengurus :)

Rasa-rasanya belum banyak lagi Remaja Masjid yang aktif, kalau di lingkunganmu ada (atau bahkan kau menjadi salah satu anggotanya), selamat dan bersyukurlah! Berdayakanlah, optimalkan dan bina sebaik mungkin.

CARA PENYELENGGARAAN PELANTIKAN REMAJA MASJID?
1. Siapkan konsep acara
biasanya ada pembukaan dan doa, sambutan-sambutan (dari DKM setempat, dari pendahulu organisasi), pelantikan secara simbolis (ex: penyematan pin), sambutan Ketua Pengurus Terpilih, Pembacaan Ikrar Pelantikan Pengurus, Pesan-pesan dari Orangtua pengurus, lalu ditutup dengan do'a dan foto.
*berkreasi dengan suatu performance khusus yang simple juga boleh, misal puisi :) 

2. Undang seluruh elemen masyarakat yang ada
Merupakan hal yang sangat penting karena Remaja Masjid adalah juga bagian dari masyarakat. Minta doa restu, komunikasikan berbagai hal pada masyarakat setempat agar mendapat banyak dukungan dan doa. Undang dengan surat edaran resmi, toa masjid, dan ajakan personal. Dan ingat, kita hidup di dunia nyata jadi kalau ngundang warga sekitar ga bisa cuma pake medsos hehe, bikin publikasi (poster/pamflet) sebaiknya H-7 udah ditempel.

>> DKM, RW, RT, PKK, Majelis Ta'lim, Karang Taruna, Orangtua Pengurus, Ikatan Alumni Remaja Masjid, Remaja Masjid Lain, Remaja sekitar, Seluruh Warga. 
(ini contoh aja, di setiap tempat mungkin ada organisasi atau tokoh tertentu yang harus diundang) 

3. Hari H yang Luar Biasa
Bisa gunakan dresscode yang sama, pembagian tugas yang jelas, datang before time, berdoa bersama, setting layout tempat dengan detail, sound system, infokus & Laptop, penerima tamu, perhatikan hal detail (baki simbolis, taplak), konsumsi (snack, permen dan minuman), 

4. Pembacaan Ikrar Kepengurusan
Sebelum ini, di KRIMA setahu saya jarang ada ikrar untuk pelantikan. Saya sendiri awalnya bingung ikrar apa yang sesuai, maka saya memanfaatkan mbah google, berharap mendapat inspirasi :) Setelah dapat inspirasi, maka jadilah ikrar ini :

NASKAH IKRAR PELANTIKAN PENGURUS KRIMA
PERIODE 2014-2016

IKRAR KAMI
Asyhadu allaa ilaaha illallah /
Wa asyhadu anna muhammadarrrasulullah //
Aku bersaksi bahwa / tiada tuhan selain Allah /
dan aku bersaksi bahwa/  Nabi Muhammad adalah utusan Allah //

Dengan mengharap ridho Allah yang Maha Kuasa / kami / segenap pengurus Keluarga Remaja Islam Masjid Al-Muhajirin KRIMA periode 2014-2016 berjanji:
1. Siap menjunjung tinggi / dan mengamalkan nilai-nilai islam / dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah
2. Senantiasa belajar dan berupaya memperbaiki diri menjadi lebih baik / bersih aqidahnya / benar ibadahnya / kuat fisiknya / kokoh akhlaknya / luas wawasannya / mandiri dan disiplin / rapi segala urusannya / serta bermanfaat bagi orang lain
3. Siap senantiasa / menjunjung prinsip kekeluargaan  dan persaudaraan islam
4.  Siap menghormati / dan melaksanakan amanah serta tanggungjawab / sebagai Pengurus KRIMA
5.  Siap menerima konsekuensi / bila melakukan hal-hal yang bertentangan dengan yang telah disepakati

Allahu Akbar! 3x
Ahad, 18 Mei 2014

* * * * *

Insyaallah halal kalau mau dipergunakan, semoga bermanfaat, dan tetap semangat! :D

Pelantikan Keluarga Remaja Islam Masjid Al-Muhajriin, Jl Pluto Utara No 24. Ahad, 18 Mei 2014 :')

Pelantikan Pengurus KRIMA 2014/2016

ki-ka (atas) : Dani, Rihan, Fatih, Adam, Garda, Fahri, Kiky, Ipal. (bawah) : Ifa, Debi, Gendis, Keke, Diba, Hani. (belum ikut foto : Ari, Hafidz, Medina)

Bersama para orangtua, DKM, dan perwakilan remaja masjid lain :)
Pengurus dan pembina
ikatan alumni dan pembina yang kecee :D kalian kereen! Barakallah :)

Finally, Alhamdulillah, semoga dapat menjalankan amanah sebaik-baiknya! :'D

see also : Cara Pelantikan Remaja Masjid

Thursday, May 15, 2014

Tips Anak Membereskan Mainan Sendiri

Sudah hampir 2 bulan saya “belajar” di Sekolah Alam Bandung, banyak banget sebenernya yang ingin diceritakan, dicicil aja ya :D Nah, salah satu capaian untuk anak kelas SD 2 dalam lingkup interaksinya dengan alam adalah : “Tertib membereskan barang setelah digunakan”, alias “abis main, beresin lagi” 

Saya kepikiran share ini karena dua ponakan saya yang SD kelas 1 dan 3 kadang juga suka susah beresin bekas mainannya. Namanya juga anak-anak umur segitu segala dipake, tapi kadang ngga mau beresin. Paling oke kalo setelah make 1 barang, langsung dikembalikan. Yang repot adalah kalau mereka udah bikin rumah kaya kapal pecah, mereka juga males mau beresin karena merasa terlalu banyak.


Gampang gampang susah, asal tahu trik nya, setidaknya akan lebih mudah :)

1. Membersihkan Sampah berserakan.

Metode ini diadaptasi dari Bu arti (parner di kelas yang zzupperr), menggunakan cara-cara mengaitkan “suruhan” dengan matematika.

“Silakan ambil sampah minimal 3!”

Seketika anak-anak berhamburan mencari sampah sampai minimal 3, menunjukkan pada ibu guru, dan membuangnya.
Anak-anak jadi semangat karena ada targetan yang bisa dikejar, dan kelihatan mudah dicapai. Yang anaknya masih males banget? Ambil 1 sampah, sobek-sobek sampe 20 ._.


2. Membereskan Barang yang Sudah digunakan

Ini baru aja kepikiran tadi ketika icha sama sekali ngga mau beresin bekas mainannya, kakak caca lebih bisa kompromi. Marah-marah cuma ngabisin energi, ngga bagus buat anaknya dan anaknya juga malah nangis (tetep ngga beres). Langkah ke nol adalah minta maaf dulu kalo tadi sempet marah, tanyain alasannya, dengarkan.

Yang pertama, secara psikologis dia ngerasa berat kalo harus beresin semua, bilang kita akan bantu.
Kedua, walau kita bantu, dia harus tetap tau kalau barang yang kita bereskan adalah tetap tanggung jawab dia, jadi tetap tanamkan hal itu.
Ketiga, gunakan pengkaitan dengan hal lain missal matematika lagi (hehe).

“Ini baju yang tadi ica pake kan, bukan sama tante fya, tapi tante fya bantu. 1! Ini kain dipake kakak tadi, bukan tante fya yang pake, tapi tante fya bantu. Tante fya udah 2 niihh. (ambil barang lain) 3! 4! 5! Kakak udah berapa?? Dst.”

Setelah itu, anak-anak akan ikut menghitung dan ikut mengambil barang untuk dibereskan. :D
Dengan suasana kompetisi yang seru, hampir setiap orang akan suka (walaupun saya ngga ngejanjiin kado ._. hehe )

* * * * *
Belum banyak sih buku parenting yang saya baca, kalau ada yang kurang pas tolong dikabari ya. Saya share karena cara ini sudah saya buktikan berhasil.



Syang Anak, Sayang Anak!

:)

Kamar, 15 Mei 2014
Hajah Sofyamarwa R.