Hafidzh Al-Qur'an
Menjadi sebuah mimpi
/ cita-cita yang ditulis nomer 2 dalam daftar impian seorang hajah sofyamarwa
rachmawati. Sebuah impian yang dari dulu mungkin selalu diucapkan, tapi
sayangnya tanpa dilalui dengan kerja keras
/ usaha yang nyata dan konsisten.
Anis matta dalam
sebuah tulisannya pada bukunya Mencari Pahlawan Indonesia, mengatakan bahwa
kekuatan mimpi itu terletak pada kejelasannya. Semakin jelas visualisasi mimpi
kita, maka akan menimbulkan motivasi yang dahsyat hingga si tekad menemukan akarnya pada mimpi
kita dan menjadi energi penggerak bagi jiwa kita.
Syubhat mimpi yang
kita kenal adalah "angan-angan". Karena garis batas antara mimpi dan
angan-angan itu sangat tipis. Yang membedakan adalah kejelasan dalam setiap
rencana, dalam setiap langkah.
Keduanya memang
tampak sama, karena memang diawali dari khayalan dan imajinasi.
Di awal tulisan saya
mengungkapkan tentang mimpi menjadi seorang penghapal qur'an. Terkadang saya
sendiri masih ragu dan sangsi dengan mimpi saya itu, karena saya seringnya lupa akan sebab-sebab perwujudan mimpi itu.
Hal yang seharusnya saya lakukan setiap harinya sangat sering saya nomor dua
kan, bahkan diakhirkan hingga akhirnya lupa. Kurangnya motivasi yang kuat
seringnya membuat waktu-waktu saya tergilas oleh hal-hal lain.
Saya ingat pernah
menulis juga mengenai keikutsertaan saya di olimpiade quran 2 tahun lalu
(2009). Ketika itu saya mengungkapkan bahwa saya sangat malu pada diri sendiri
serta berharap dapat menjadi seorang penghapal quran seperti teman-teman
lainnya. Mungkin sejak saat itu ada perubahan, tapi, tidak signifikan. Ya,
mungkin saat itu saya hanya berangan -angan.
Alasan saya menulis
ini sebenarnya ingin sedikit berbagi. Sedikit tentang menjadi penghapal
al-qur'an (materi dari ustadz nya sih hehe)
Cekidot!
:D
:D
Menghapal qur'an itu bukan hanya tentang seberapa
cepat kita dapat menghapal, atau seberapa banyak kita dapat menghapal,
melainkan sangat membutuhkan modal keimanan. Tidak hanya
cepat, atau hapalan yang harus kuat, karena pada dasarnya adalah motivasi terus bersama al-quran. Saat menghapal, bila patokannya hanya 'kejar target
harus hapal', modal yang kita perlukan barangkali terkait hanya kecerdasan, atau kekuatan menghapal
seseorang.Padahal tidak semua orang mendapat karunia seperti itu dari Allah,
it's a gift.
Menjadi penghapal al-quran dengan proses yang benar
sama saja dengan pembentukan
karakter.Seperti akhlak, yang merupakan perbuatan spontan yang tanpa perlu
dipikir(sudah otomatis). Mengahapal quran harus dilakukan berulang kali, di
setiap waktu yang kita punya. Bukan hanya ketika saat kita harus setor hapalan
dan kita baru menghapalnya saat itu. Semua harus dilalui dengan proses yang
benar.
Lalu bagaimana
dengan yang sangat sulit menghapal?
akan terasa
sangat mudah bila kita sudah akrab dengan bacaannya.
Bagaimana caranya?
- Mendengar (mp3 murratal) daripada bengong mikirin yang aneh aneh di jalan, mungkin bisa sambil dengeri itu (kalo ada).
- Membaca diulang-ulang terus -> hingga bacaan kita benar-benar ringan, ngga
ada yang 'kagok'
Kalau sudah hapal:
- Dipake pas shalat
- Saling tukeran sama temen
- Dicoba sambil di keramaian atau sambil mengerjakan yang lain (kalo bisa berarti hapalan kita udah kaya surat al fatihah yang udah ngga perlu mikir lagi)
Mungkin awalnya
hapalan itu di kepala, lalu harus sampai
ke dada (udah sangat tenang, bisa
menikmati bacaan), dan sampai pada lisan
(secara luwes bisa dikeluarkan, tanpa perlu berpikir)
Karena Allah menilai
proses dan yang paling banyak berinteraksi dengan qurannya, bukan (hanya) yang
paling banyak hapalannya.
"menjadi penghapal quran hanya akan menjadi angan-angan kalau tidak dilakukan setiap hari."
Mudah mudahan
bermanfaat,
Maaf atas segala
kekurangan.
Masih ada harapan,
jah!
Saling ngingetin ya!
27 januari 2012
23:59
406
image source : http://mediaislamnet.com/2011/12/bolehkah-baca-al-quran-tanpa-menyentuh-saat-menstruasi/reciting-quran/ |
*mbak mbak mahasiswi itb yang mau ikutan tahfidz sama ustadz, monggo ikut aja, jumat sore di salman. Anggaplah ini program asrama putri salman itb. insyaallah tanpa ada pungutan biaya, siapin aja niat sama setorannya :) lebih pastinya, hubungi saya dulu boleh :)
No comments:
Post a Comment