Apalah gunanya terus
meratapi yang sudah berlalu
Yang sudah berlalu
tak mungkin kembali, bagaimanapun usaha mu melakukannya.
Kupikir mungkin ada
kenikmatan tersendiri ketika dalam kondisi buruk kau terus meratap, menangisi
kelemahan diri, mencari cari berbagai alasan.
Aku tahu bahwa ini
memang sedang terjadi, dan tak mudah untuk berpura-pura dalam keadaan yang
baik.
Namun kau tahu kan
dampaknya?
Ya, kau terus berada
dalam masa lampau, dan tak berani bermimpi untuk kehidupanmu hari esok, bahkan
hari ini.
Hari ini adalah
harimu
Sebuah ungkapan yang
kudapatkan dari buku Laa Tahzan yang berbicara mengenai waktu lampau, waktu
sekarang dan waktu yang akan datang.
Aku tidak akan
pernah menangisi masa lalu ku, biarlah ia tenggelam menjadi sebuah kenangan,
yang nanti nya akan menjadi pelajaran bagi siapa saja. Dan kau tak akan melihatku termenung
sedikitpun tentangmu.
Dan masa depan, Kau
adalah suatu kegaiban. Hal yang belum pasti ada!
Aku tak akan
menyiksa diriku dengan mengkhawatirkan masa depan secara berlebihan.
Karena esok belum
tentu ada! Dan mungkin saja besok tidak ada sesuatu.
Aku hidup hari ini,
Dengan segala
kenikmatan yang telah Allah berikan.
Dan karena aku hanya
hidup hari ini, maka aku akan melakukan segala hal dengan sebaik-baiknya,
melempar senyum kepada setiap orang, menolong yang jatuh, bersikap baik,
bersungguh sungguh, tidak berputus asa, merapikan kamarku, menyelesaikan
tugasku, menghubungi orangtuaku dan sahabat-sahabatku untuk bilang betapa aku
mencintai mereka.
4 Februari 2012
18:01
406
406
No comments:
Post a Comment