Monday, July 16, 2012

Kerupuk si Bubur dan Swing Fooders


Hari ini berangkat agak terlambat 30 menit, seharusnya pukul 6 sudah berangkat menumpang motor mbak ovie. Sarapan singkat jadi semakin singkat karena harus diakhirkan dengan mengembalikan kembali setumpuk nasi di piring ke dalam tempat nasi.

Sampai di jalanan sekitar lembang tempat yang biasa saya lalui untuk berganti angkot terdapat sekitar 6-7 penjual bubur ayam. Saya niatkan untuk mampir dan membeli semangkuk bubur dahulu, antara kangen bubur ayam dan kelaparan :)

Dari sekian banyak penjual bubur yang bisa saya pilih, akhirnya saya menjatuhkan pilihan pada kakek-kakek tukang bubur  yang lokasinya tak jauh dari perempatan.
Tidak ada alasan khusus, hanya memilih.

Bubur disajikan, hmmmm.. Yummy!
Ada yang sedikit berbeda dari bubur ayam biasanya. Kerupuknya bukan kerupuk yang biasa, warnanya pink dan kuning dengan bentuk mie dan lembaran. Agak unik.
saya sempat berpikir apakah mungkin kerupuk ini lebih ekonomis? Saya tidak tahu, mungkin saja.

Kemudian sedikit merenung lagi, dari sekian banyak tukang bubur, saya ditakdirkan untuk  membeli disana. Padahal gerobak tukang bubur yang lain lebih bagus dan lebih menarik.

Yah, emang rejeki udah ada yang ngatur ya.
Saat menjadi pengusaha kelak, mungkin pembeli kita juga akan punya beragam alasan memilih produk kita, terlepas dari bagaimanapun produk kita. Bahkan swing fooders* macam saya tadi juga termasuk jalan rizki loh hehe :)

*Swing fooders adalah pembeli makanan yang tidak banyak ambil pusing masalah apapun. Kemana kakinya melangkah ya itu makanan pilihannya.  Singkatnya, mana aja hayu. Istilah yang muncul dari otak saya ini memang agak maksa dan sepertinya dipengaruhi oleh ramainya suasana pilkada cawagub DKI Jakarta
Hehe :D

bubur ayam dan kerupuk pink-kuning

No comments:

Post a Comment