Membuat suatu desain
menggunakan software desain adalah salah satu kesukaan saya. Mungkin lebih
tepatnya, mengemas sesuatu hal untuk
menjadi konsumsi publik adalah salah satu passion
saya.
Tidak ada background
sekolah desain, marketing atau bisnis. Saya hanya menyukainya, itu saja.
berbekal pengalaman yang tak seberapa, saya mulai berpikir bahwa membuat publikasi (poster dll) itu ternyata tak bisa semudah yang dipikirkan. Yang jago desain akan sangat handal membuatnya, dan hasilnya mungkin sangat bagus. Namun sering juga dijumpai poster-poster yang meskipun sangat indah secara artistik, namun tidak punya 'ruh'.
berbekal pengalaman yang tak seberapa, saya mulai berpikir bahwa membuat publikasi (poster dll) itu ternyata tak bisa semudah yang dipikirkan. Yang jago desain akan sangat handal membuatnya, dan hasilnya mungkin sangat bagus. Namun sering juga dijumpai poster-poster yang meskipun sangat indah secara artistik, namun tidak punya 'ruh'.
Saya pernah
mengalaminya beberapa kali, membuat poster secepat kilat, tapi tidak ada kesan
yang menempel.
Mungkin itu juga yang membuat saya, setiap membuat pesanan atau suatu poster, selalu mengerjakan itu dengan lama. Bukan hanya keindahan yang diinginkan, tapi informasi mengenai acara, feel yang diinginkan dari pembaca poster dan pesan yang ingin disampaikan benar-benar sangat dipikirkan.
Mungkin itu juga yang membuat saya, setiap membuat pesanan atau suatu poster, selalu mengerjakan itu dengan lama. Bukan hanya keindahan yang diinginkan, tapi informasi mengenai acara, feel yang diinginkan dari pembaca poster dan pesan yang ingin disampaikan benar-benar sangat dipikirkan.
Sekali lagi saya
bukan ahli di bidang desain, dan bukan juga ahli di bidang psikologi atau
apapun itu, namun mungkin secuil pengalaman selama ini yang mengasah
perasaan-perasaan saya. Mungkin aneh ya, bikin poster aja pake perasaan? Tapi
ya itu, selain saya memang sense of feelingnya
dominan (kata hasil psikotest), menurut saya suatu publikasi itu emang harus
dibuat sepenuh hati, dan kita harus "masuk" ke dalam
nya.
Sungguh ternyata berat pekerjaan para pembuat iklan, harus memastikan bahwa seluruh konten sudah cukup, serta mencoba mengkomunikasikannya dalam iklan.
Satu lagi, pembuat publikasi (iklan dll) menurut saya bisa jadi indikator, sudah lengkap atau belum konten dari suatu hal yang ingin dipublikasikan
Sungguh ternyata berat pekerjaan para pembuat iklan, harus memastikan bahwa seluruh konten sudah cukup, serta mencoba mengkomunikasikannya dalam iklan.
Satu lagi, pembuat publikasi (iklan dll) menurut saya bisa jadi indikator, sudah lengkap atau belum konten dari suatu hal yang ingin dipublikasikan
just sharing
:)
:)
Kamar, 24 Juli 2012
Sehabis main ke SLB Bina Kasih, dan sedang membuat
poster kegiatan yang lain.
No comments:
Post a Comment