Thursday, May 25, 2017

Ketika Abdullah Mencandai Ibunda Asma

Urwah menceritakan, pernah aku dan 'Abdullah saudaraku, datang menemui ibunda kami, yaitu sepuluh hari menjelang gugurnya Abdullah. Ketika itu ibu sedang sakit, maka Abdullah menyapanya, bagaimana keadaanmu, Bu..?

"Sakit.." jawabnya,
"Sesungguhnya dalam kematian itu ada ketenangan.." kata 'Abdullah sambil bercanda.
"Nampaknya kau ingin agar aku segera mati ya? Jangan begitu dong.." kata Asma sambil tersenyum.
'Demi Allah, aku belum ingin mati sebelum engkau mengalami satu dari dua hal; kamu terbunuh kemudian aku sabar dan mengharap pahalanya dari Allah, atau kamu menang sehingga aku pun senang. Ingatlah, jangan sampai kamu dihadapkan pada suatu taktik yang tak kau setujui, kemudian kau terima karena kau takut mati." pesan Asma kepada Abdullah.

* * * 

Cerita di atas saya ambil dari buku Ibunda Para Ulama yang disusun oleh Sufyan bin Fuad Baswedan MA. Saya tergelitik untuk mengutipnya, karena melihat suatu bentuk candaan yang diungkapkan seorang anak pada ibunya. Mungkin kalau jaman sekarang terjadi, entah apa tanggapannya. 

Candaan yang dilontarkan sang anak, menurut saya, bukan sembarang candaan. Meskipun kalau kelak anak saya tetiba bilang seperti itu, saya juga belum tahu akan beraksi apa. hihi. Dapat dilihat sekilas bahwa hubungan mereka juga tidak sebatas perkara spiritual, namun juga ada canda-canda yang manusiawi Yang menarik juga adalah respon santai dari sang Ibunda, tidak ada kata-kata tersinggung atau marah. Bisa kita lihat bahwa setelah itu sang Ibunda malah memberikan pesan/harapan pada anaknya terkait kematian itu sendiri. 

Apa-apa yang terjadi pada jaman dahulu, selama bukan syariat, tak serta merta harus kita contoh sepenuhnya. Pengalaman pribadi para orang shaleh terdahulu bisa kita ambil pelajarannya. Mungkin kita bisa memotivasi anak-anak kita untuk terus berkarya mencapai kesuksesan prestasinya di dunia dengan tetap mengingatkan nya pada kehidupan yang sesungguhnya. 

Semoga para ibunda di seluruh dunia ini (khususnya saya) dapat memberikan nasihat terbaik untuk anak-anaknya dengan bimbingan Allah. Karena sungguh, tak mudah memberikan sesuatu yang tak kita punyai dari dalam diri. Semoga Allah mudahkan kita untuk perbaiki diri.
"Wahai Puteraku, hiduplah sebagai orang mulia, dan gugurlah sebagai orang mulia pula. Janganlah kamu sampai jatuh dalam tawanan mereka." 
--Nasihat Bunda Asma pada puteranya, Abdullah bin Zubeir

Kamis, 25 Maret 2017
Hajah Sofyamarwa R.

#30DWC #30DWCjilid6 #30DWChajah #day9 

No comments:

Post a Comment