Tak terasa sudah menginjak waktu sepuluh hari terakhir ramadhan. Pasca covid kami belum banyak berinteraksi secara ramai dengan teman-teman lainnya, baik saat ibadah shalat jumat maupun shalat tarawih di masjid.
Sebetulnya sudah tidak apa-apa dan memang sudah diselenggarakan kembali, tapi memang salah satunya faktor jarak yang membuat kami tidak berangkat tarawih di masjid, dan hanya berjamaah di rumah saja.
Beberapa hari lalu salah seorang kawan suami mengajak untuk mengadakan tarawih berjamaah bersama, beliau meminta suami untuk menjadi imamnya, dan menjadikan lokasi rumah kami sebagai tempat berjamaah.
Awalnya saya juga masih deg-deg an, khawatir jadi menimbulkan problem baru, tapi karena banyak yang bersepakat akhirnya di jalankan juga.
Apato kami sebetulnya cukup luas, namun layout nya memang tidak seperti masjid yang lebar dan luas. Di hari itu kami langsung membereskan seluruh ruangan agar waktu shalat lebih nyaman. Alhamdulillah kasur springbed sudah di hibahkan pada yang perlu, dan kami hanya tidur menggunakan kasur lipat dan alas tidur yang bisa disimpan di lemari.
Bagian ruang bermain iday saya rapikan dengan menambah karpet empuk evamat sebagai alas. Berjaga-jaga kalau-kalau jamaahnya banyak dan 1 ruang tidak cukup. Selain itu saya juga mengorganisir mainan iday agar mudah mencari dan mudah merapikan kembali. Memang ini hal yang diperlukan namun baru sempat dilakukan.
Alhamdulillah ternyata totalnya hanya sekitar 7 orang bapak-bapak, dan cukup di satu ruangan. Saya dan iday di ruangan bermain.
Alhamdulillah kami dapat 1 juz di malam itu, kira-kira mulai pukul 20.30 dan berakhir pukul 22.00. Setelah itu kami makan bala-bala sambil ngeteh dan minum kopi
#Day26 #30dwcjilid36 #Pejuangramadan
No comments:
Post a Comment