"Sebelum pelatihan itu saya berpikir bahwa kebiasaan baik itu adalah suatu PR bagi manusia yang beranjak dewasa. Ketika dia sudah mulai punya banyak amanah, mulai berpikir dan sadar bahwa setiap manusia itu butuh kebiasaan baik. Nyatanya, rasanya begitu berat memulainya dari nol. Dan kalau boleh sedikit memikirkan ulang, tampaknya di usia saya yang 29 tahun ini saya merasa tidak punya habit yang di latihkan oleh orang tua saya kepada saya. Semua berjalan sebagaimana yang saya mau saja. Bila tak suka, kalau bisa konfrontasi, bila tidak bisa sekedar terima saja."
Saya bicara seperti itu karena pada akhirnya dalam kehidupan pernikahan melihat bagaimana keluarga pasangan saya dibesarkan. Tanpa mengatakan mana yang lebih baik/tidak, saya hanya melihat sebuah referensi perbedaan. Ada bedanya, antara yang memang dilatihkan sejak kecil, dan yang tidak.
Saya merasa melatihkan kebiasaan baik ini sangat penting untuk diri sendiri dan anak utamanya,
Agar ia terbiasa dengan hal-hal baik sejak kecil, agar kelak di masa depan ia tak kerepotan dengan membentuk habit dari nol, dan bisa fokus pada pencapaian-pencapaian hidupnya yang akan bermanfaat bagi dirinya, masyarakat dan sesuai Kehendak Tuhan.
Tentunya, pribadi orangtuanya dululah yang perlu mengazamkan diri untuk melatihkan habit baik pada diri sendiri, kemudian pada anaknya.
Pada akhir training itu, sebetulnya goalsnya hanya 1 morning routine pada anak. Dan ajaibnya, saya merasa cukup berhasil menjalankannya. Memang konsepnya adalah goalnya yang ringan dulu saja namun konsisten.
Nah, Di bulan Ramadhan ini, sejatinya banyak hal yang ingin dibenahi, terutama terkait waktu. Kalau mau bicara kendala, udah aku tulis ya, (banyak! haha), tapi jangan sampai hanya tenggelam terlalu lama disana. Ada masanya diri perlu benar benar berusaha keluar dari kebiasaan yang tidak baik.
Anggap Ramadhan ini jadi batu pijakan pertama untuk kembali menstabilkan hidup ya.. 😆✌️
1. Perbaiki aktivitas rutin pagi
Awali hari dengan memenuhi dulu hak-hak Allah, hak diri, hak keluarga. Biasanya ini saagat memberikan efek positif pada keseluruhan hari itu. Bikin to do list sederhana yang ingin dikerjakan di pagi hari. Apresiasi pencapaian itu, rutinkan. CATET biar keliatan.
Kalau aku : Baca Quran 1 juz, Dzikir Pagi, Olahraga ringan (dulu lari sekarang belum kepikiran buat bumil apa yak), dengar kajian, bikin pict quotes motivasi, siapin masakan, ajak anak mandi (dulu, sekarang lagi dingin jadi kita jarang mandi 😆✌️)
Kalau buat anak : bangun ngobrol ringan/main sama bunda, ramadhan sahur, baca iqro, makan, mandi, bantu membereskan tempat tidur. No nagih jatah main hp sebelum jam 10 siang.
2. Perkuat Strong Why / Alasan
Semakin kita tahu manfaat, atau keutamaan dari suatu habit, kita akan lebih semangat menjalaninya. Contoh misal kenapa anak harus tidur pukul sekian dan bangun pukul sekian, karena kebutuhan fisiologis tubuh optimal anak sekian jam. Atau kenapa buibu perlu baca quran dulu sebelum baca whatsapp itu karena kalo dari hadits tuh dibilangnya waktu jadi habis ngga berkah, makjleb!
3. Perbanyak Wawasan
Luangkan waktu untuk dengerin kajian/bahasan yang terkait. Ini bikin semangat juga pastinya.
Sekian dulu ya bahasannya.
Semoga bermanfaat 🥰
Hajah Sofyamarwa R.
#day3 #30dwcJilid36 #pejuangRamadhan
No comments:
Post a Comment