Saturday, April 23, 2022

Agar Waktu Gering Tak Garing

Gering dalam KBBI diartikan sebagai sakit.
Allah memberikan berbagai rasa pada manusia agar kita bisa berpikir dan menjadi semakin mengenal diri Nya. 
Seperti masa sehat dan sakit, Allah berikan di waktu yang tak terduga, bahkan disaat diri kita terasa begitu kuat.

Saya bukan orang yang merasa sering sakit, atau mengeluhkan rasa sakit. Saya juga bukan tipe orang yang begitu rajin meminum obat dari dokter ketika berobat, kecuali sangat sakit dan ada yang mengingatkan. Maka terkadang saya kurang bisa merasakan apa yang orang lain rasakan saat mereka sedang sakit.

Tapi Allah punya cara untuk mendidik hamba Nya. Terkadang Allah berikan rasa sakit itu dalam kadar yang bagi diri kita cukup besar untuk kita jadi lebih mengingat Nya. Di waktu-waktu berharga itu, kita jadi lebih mudah mengingat bahwa manusia itu lemah dan tak berdaya untuk selalu bisa mengatur apa yang seharusnya terjadi ataupun yang tidak.

Dalam kondisi sakit, banyak hal yang kemudian jadi kita ingat sebagai keterbatasan : "Sakit begini, aku jadi tak bisa melakukan ini itu." Atau "Sakit begini, boleh lah aku tidak melakukan ini itu." Padahal di waktu sehat terkadang juga tak kita lakukan, sakit kadang menjadi kambing hitam.

Dalam kondisi sakit, ada kasus terkadang kita tak sepenuhnya benar-benar merasakan sakit yang berkelanjutan. Ada masa-masanya Allah redam rasa sakitnya, untuk memberi kita kesempatan "bernafas". Menurut hematku, disitulah lintasan-lintasan pikiran kita tadi diuji, apakah kita akan diam saja dan mengalah pada kondisi, atau beraksi untuk melakukan hal-hal yang tadi kita pikirkan.

Mungkin memang, sakit menjadi masa-masa untuk kita memberikan hak tubuh beristirahat. Tapi jangan sampai justru hal itu melalaikan diri hingga setelahnya.

Lalu Bagaimana Agar Kondisi Jiwa Tidak Garing Meskipun Sedang Gering (Sakit)?
Allah menciptakan manusia dengan kelengkapan fisik dan jiwa. Fisik boleh sakit, tapi jiwa tetap perlu diusahakan untuk fit. Maka sebisa mungkin kita berusaha tetap terpaut pada Sang Khaliq dalam kondisi sakit sekalipun.
Berikut adalah beberapa hal yang saya coba lakukan saat mengalami sakit di Bulan Ramadan kemarin :
1. Tetap mengusahakan Tilawah Quran Meski Sedikit
Kita tak pernah tahu, ridha Allah mudah-mudahan akan turun meski bacaan kita tak sebanyak biasanya. Kita hanya bisa berharap Allah ridha dengan usaha kecil yang kita lakukan. Ada jenis-jenis penyakit yang masih bisa melakukan hal ini, maka lakukanlah. 

2. Mendengarkan Tausiyah dan Murratal Qur'an
Ada kalanya bahkan tenggorokan kita begitu sulit dan tak nyaman dalam berbicara atau mengeluarkan suara. Kita bisa memanfaatkan teknologi untuk tetap mendengarkan tausiyah penguat jiwa, maupun mendengarkan murratal qur'an. Hayati, bahwa selama ini Allah telah memberikan nikmat besar berupa tenggorokan yang sehat untuk dapat berbicara namun sering kita lupakan. Kini kita bisa lebih mensyukuri nikmat pendengaran juga, dikala indera lainnya tak mampu berfungsi sebagaimana mestinya.

3. Bersikap Lemah Lembut Pada Orang di Sekitar Kita
Ada kecenderungan bagi orang yang sedang rasa sakit yang tak tertahankan, tak bisa menahan emosi. Bisa dipahami dan dimaklumi, namun diri perlu ingat bahwa tentunya kita tak ingin berakhir dalam kondisi sakit yang buruk ya? Maka usahakan justru menjadi orang yang paling lembut, yang mudah berterimakasih pada orang sekitar, yang ringan mengucapkan kata tolong untuk segala yang mereka lakukan pada kita. Lihat dengan lebih dalam dan penuh kasih sayang

#day23 #30dwcjilid36 #pejuangramadan

No comments:

Post a Comment