Sebelum dunia maya (online) menjadi bagian dari kehidupan kita, teman ya teman. Berinteraksi seperti biasa, kumpul diusahakan kumpul, berbincang tatap muka, saling berkunjung, saling memberi salam, saling bekerjasama pada suatu hal, dan sebagainya.
Kini, perubahan jaman menjadi serba online. Dari berbagai grup online yang kita ikuti, kita merasa sudah memiliki banyak teman. Berbincang bebas, saling menimpali, saling berbicara satu sama lain dengan akrab seolah sudah mengenal lama. Padahal kalau akhirnya bertemu, tak jarang pula yang merasa "asing", kikuk. Ya tapi wajar, nama nama yang kita cap sebagai friend di media sosial kita seperti facebook, instagram, atau whatsapp misalnya memang banyak yang baru sekedar kita ingat namanya. Belum ada tatapan muka dan interaksi antar keduanya.
Di samping pemikiran ini, tetap saja masih ada orang orang yang terkoneksi meskipun justru lama tak jumpa di media sosial, atau di dunia nyata. Masih ada orang yang begitu tergerak saling membantu ketika sahabat lamanya itu mengalami suatu kesulitan dalam hidupnya. Masih ada yang begitu peduli dan mendatangi sahabatnya kala orangtuanya sedang ditimpa ujian sakit, misalnya. Masih ada orang yang begitu peduli dan mengajak kawan lainnya untuk turun peduli. Orang seperti ini, rasa kemanusiaannya baik, tapi rasa rasanya ada hal lain selain itu yang menggerakkan hatinya.
Ah iya, kusebut saja orang itu. Tidak semua orang kuketahui seperti itu, makanya kusebut saja dia orang itu.
Orang itu selain punya rasa kemanusiaan yang baik, punya dasar persahabatan yang baik. Walau sudah jarang bertatap muka, jarang bersapa di media sosial, masih menyimpan rasa peduli pada ssahabatnya di tengah kesibukan-kesibukan manusia lainnya.
Ah, apa yang membuatnya berbeda? Sejak dulu persahabatannya tulus, ikatannya dirajut dengan satu simpul tali yang bermuara pada hal yang benar. Bersama-sama dalam tali yang menuju tuhannya, maka meski harus terpisah jarak, tetap dapat dipersatukan oleh Sang Pemilik Hati.
Mari kita tengok sedikit tentang ikatan-ikatan pertemanan kita. Teman-teman offline kita yang dahulu pernah menjadi bagian dari hidup kita. Apa sekedar beraktivitas bersama, atau apa? Mungkin yang bisa kita lakukan adalah memperbaiki mindset kita tentang pertemanan, tentang tali-tali yang kita rajut.
25 April 2017
Hajah Sofyamarwa R
#30dwc #30dwcjilid5 #day14
No comments:
Post a Comment