Friday, April 14, 2017

Orang-orang yang Berhijrah (Dari Mekkah ke Madinah)


Sekarang ini banyak orang beramai-ramai mengajak kita untuk hijrah. Sebetulnya apa yang dimaksud dengan hijrah? Apakah sekedar berpindah tempat? Bagaimana manusia-manusia terdahulu berjuang dengan hijrahnya? Udah pernah baca-baca tentang kisah hijrah dari Mekkah ke Madinah?

Setelah 10 Tahun periode kenabian Rasulullah SAW berjuang di Mekkah, tibalah saatnya untuk hijrah ke Madinah. Proses hijrah ini terjadi sampai 2 bulan lebih setelah bai’at aqabah kubra. Di bawah ini ada contoh kisah beberapa orang yang berhijrah pada masa itu, dan perhatikanlah baik-baik kondisinya.

1.       Abu Salamah. Abu Salamah adalah orang yang pertama hijrah, setahun sebelum masa bai’at aqabah yang kedua (kubra). Sudah mempunyai istri dan anak, namun berhijrah sendiri. Saat istrinya mau menyusul, keluarga sang istri protes. Bagi mereka hijrah adalah kepentingan Abu salamah saja, Tidak merasa masuk di akal mereka, mengapa mereka harus hijrah dari rumahnya di mekkah menuju tempat dimana mereka tak punya apa-apa (Madinah). Akhirnya sang istri di bawa oleh keluarganya. Tahu kondisi begitu, sekarang keluarga Abu salamah tersinggung, “kami tidak akan meninggalkan anggota keluarga kami bersama wanita yang diambil secara paksa”, maka setelah “berebut” akhirnya anak Abu Salamah dibawah keluarganya. Jadi Abu salamah hijrah sendiri, Istri kembali pada keluarganya, sedangkan anaknya di bawa keluarga suaminya.
Ummu salamah setama kurang lebih setahun, sehari-harinya menangis, tentu saja, sendirian berpisah dari suami dan anaknya. Pada akhirnya ada kerabat yang kasihan dan menyuruh Ummu salamah untuk ikut hijrah.

2.       Shuhaib bin Sinan Ar-Rumy. Menyerahkan seluruh hartanya pada kafir quraisy yang menahannya. “Dulu engkau datang kepada kami dengan keadaan hina dan sengsara. Pada saat bersama kami harta bendamu melimpah. Engkau mendapatkan apa yang engkau inginkan. Sekarang engkau pergi begitu saja dengan harta-hartamu itu?” begitu kata para kafir quraisy. Shuhaib menjawab : “Bagaimana jika aku serahkan hartaku, apakah kalian akan membiarkanku pergi?”. Dan kafir quraisy itu meng-iya-kan.
Kalau mau dipikir, harta benda kepemilikannya kan jelas, milik shuhaib. Hak shuhaib juga sebetulnya kalau mau membawa seluruh harta bendanya. Tapi demi bisa berhijrah ia rela meninggalkan harta nya, demi memperoleh keberuntungan yang dikatakan rasulullah.

3.       Umar Bin Khattab, Iyasy bin Abu Rabi’ah, dan Hisyam bin Al-Ash bin Wa’il.
Hisyam nya di tahan kafir quraisy. Iyasy dan Umar berhasil bertemu. Datang Abu jahal dan Al-Harits untuk menakut-nakuti Iyasy perihal ibunya yang bernadzar tidak akan menyisir rambut dan tidak akan berteduh dari sinar matahari selama tidak melihat iyasy. Iyasy pilu, Umar menguatkan, “Wahai iyasy, Demi Allah, jika mereka ingin memperdayaimu agar mau meninggalkan agamamu maka hindarilah. Demi Allah, jika ibumu telah tersiksa oleh kutu, pasti dia akan menyisirnya dan bila dia sudah tidak tahan dengan teriknya matahari, pasti dia akan berteduh.”. Tapi iyasy memilih kembali bersama Abu Jahat dan Al-Harits.
Yang berkesan buat aku adalah ketika umar menyuruh Iyasy untuk menunggangi unta Umar, padahal ibaratnya Umar udah ngasi nasehat dan Iyasy ngga mendengar nasihatnya, tapi tetep dikasi bantuan Unta. Semacam : “Bro, bawa nih mobil gue, buat elo”, baik banget ga sih?
Setelah itu ternyata Abu jahal memperdayai Iyasy dan mengikatnya. Saat sampai di Mekkah, Iyasy di bully “Wahai penduduk Mekkah, Beginilah seharusnya kalian memperlakukan orang-orang dungu itu”

Ckckck.. begitu 3 contoh orang orang yang berhijrah. Rela berpisah dengan keluarga, dengan harta, ditakut-takuti dan dipermalukan di depan umum. Maka hakikatnya hijrah bukan sekedar berpindah tempat. Perjuangan merelakan segala kemudahan dunia menjadi salah satu prasyaratnya.

Kalau kita coba mengingat, hijrah yang pertama dilakukan pada tahun ke 5 periode kenabian rasulullah SAW. Bedanya saat itu hijrah dilakukan ke Habsyah, dengan jumlah hanya sekitar 16 orang (12 laki-laki, 4 perempuan), dan yang melatarbelakangi adalah karena tekanan dan siksaan dari kafir quraisy begitu kejam. Pada masa hijrah itu, dakwah Islam masih sembunyi-sembunyi, hijrah untuk melindungi  diri dan mencari ketenangan. Sedangkan pada masa Hijrah di tahun ke 10, pemeluk Islam sudah jauh lebih kuat, sudah mengancam keberadaan kau quraisy dan ingin melakukan penyebaran Islam dengan lebih massif lagi.

Menarik ya? Mungkin kapan kapan kubahas lagi ya tentang hijrah pertama ke habsyah dan bagaimana menariknya adegan ketika Rasulullah yang akan pergi berhijrah.
Semoga bermanfaat!

Jumat, 14 April 2017
Hajah Sofyamarwa R.
#30DWC #30DWChajah #30DWCday4
#30DWCjilid5 #day4

_________________________________________________________________
Tulisan ini merupakan upaya pengikatan makna saya mempelajari sirah nabawiyah. Apa yang saya baca, saya ceritakan dan bagikan. Merupakan bagian dari postingan 30 Days Writing Challenge, jadi sangat menerima bila ada feedback berupa masukan, saran, kritik tentang penulisan ini. Terimakasih ya ! J

Referensi : Buku Shahih Sirah Nabawiyah (Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury)





No comments:

Post a Comment