Sekarang ini banyak orang beramai-ramai mengajak kita untuk hijrah.
Sebetulnya apa yang dimaksud dengan hijrah? Apakah sekedar berpindah tempat?
Bagaimana manusia-manusia terdahulu berjuang dengan hijrahnya? Udah pernah
baca-baca tentang kisah hijrah dari Mekkah ke Madinah?
Setelah 10 Tahun periode kenabian
Rasulullah SAW berjuang di Mekkah, tibalah saatnya untuk hijrah ke Madinah. Proses
hijrah ini terjadi sampai 2 bulan lebih setelah bai’at aqabah kubra. Di bawah
ini ada contoh kisah beberapa orang yang berhijrah pada masa itu, dan
perhatikanlah baik-baik kondisinya.
1. Abu Salamah. Abu Salamah adalah orang
yang pertama hijrah, setahun sebelum masa bai’at aqabah yang kedua (kubra). Sudah
mempunyai istri dan anak, namun berhijrah sendiri. Saat istrinya mau menyusul,
keluarga sang istri protes. Bagi mereka hijrah adalah kepentingan Abu salamah
saja, Tidak merasa masuk di akal mereka, mengapa mereka harus hijrah dari
rumahnya di mekkah menuju tempat dimana mereka tak punya apa-apa (Madinah).
Akhirnya sang istri di bawa oleh keluarganya. Tahu kondisi begitu, sekarang
keluarga Abu salamah tersinggung, “kami
tidak akan meninggalkan anggota keluarga kami bersama wanita yang diambil
secara paksa”, maka setelah “berebut” akhirnya anak Abu Salamah dibawah
keluarganya. Jadi Abu salamah hijrah sendiri, Istri kembali pada keluarganya,
sedangkan anaknya di bawa keluarga suaminya.
Ummu salamah setama
kurang lebih setahun, sehari-harinya menangis, tentu saja, sendirian berpisah
dari suami dan anaknya. Pada akhirnya ada kerabat yang kasihan dan menyuruh
Ummu salamah untuk ikut hijrah.
2.
Shuhaib
bin Sinan Ar-Rumy. Menyerahkan seluruh hartanya pada kafir quraisy yang menahannya.
“Dulu engkau datang kepada kami dengan
keadaan hina dan sengsara. Pada saat bersama kami harta bendamu melimpah.
Engkau mendapatkan apa yang engkau inginkan. Sekarang engkau pergi begitu saja
dengan harta-hartamu itu?” begitu kata para kafir quraisy. Shuhaib menjawab
: “Bagaimana jika aku serahkan hartaku,
apakah kalian akan membiarkanku pergi?”. Dan kafir quraisy itu
meng-iya-kan.
Kalau mau
dipikir, harta benda kepemilikannya kan jelas, milik shuhaib. Hak shuhaib juga sebetulnya
kalau mau membawa seluruh harta bendanya. Tapi demi bisa berhijrah ia rela
meninggalkan harta nya, demi memperoleh keberuntungan yang dikatakan rasulullah.
3.
Umar
Bin Khattab, Iyasy bin Abu Rabi’ah, dan Hisyam bin Al-Ash bin Wa’il.
Hisyam nya di
tahan kafir quraisy. Iyasy dan Umar berhasil bertemu. Datang Abu jahal dan
Al-Harits untuk menakut-nakuti Iyasy perihal ibunya yang bernadzar tidak akan
menyisir rambut dan tidak akan berteduh dari sinar matahari selama tidak
melihat iyasy. Iyasy pilu, Umar menguatkan, “Wahai iyasy, Demi Allah, jika mereka ingin memperdayaimu agar mau
meninggalkan agamamu maka hindarilah. Demi Allah, jika ibumu telah tersiksa
oleh kutu, pasti dia akan menyisirnya dan bila dia sudah tidak tahan dengan
teriknya matahari, pasti dia akan berteduh.”. Tapi iyasy memilih kembali
bersama Abu Jahat dan Al-Harits.
Yang berkesan buat
aku adalah ketika umar menyuruh Iyasy untuk menunggangi unta Umar, padahal
ibaratnya Umar udah ngasi nasehat dan Iyasy ngga mendengar nasihatnya, tapi
tetep dikasi bantuan Unta. Semacam : “Bro,
bawa nih mobil gue, buat elo”, baik banget ga sih?
Setelah itu
ternyata Abu jahal memperdayai Iyasy dan mengikatnya. Saat sampai di Mekkah,
Iyasy di bully “Wahai penduduk Mekkah,
Beginilah seharusnya kalian memperlakukan orang-orang dungu itu”
Ckckck.. begitu 3 contoh orang
orang yang berhijrah. Rela berpisah dengan keluarga, dengan harta, ditakut-takuti
dan dipermalukan di depan umum. Maka hakikatnya hijrah bukan sekedar berpindah
tempat. Perjuangan merelakan segala kemudahan dunia menjadi salah satu
prasyaratnya.
Kalau kita coba mengingat, hijrah
yang pertama dilakukan pada tahun ke 5 periode kenabian rasulullah SAW. Bedanya
saat itu hijrah dilakukan ke Habsyah, dengan jumlah hanya sekitar 16 orang (12
laki-laki, 4 perempuan), dan yang melatarbelakangi adalah karena tekanan dan
siksaan dari kafir quraisy begitu kejam. Pada masa hijrah itu, dakwah Islam
masih sembunyi-sembunyi, hijrah untuk melindungi diri dan mencari ketenangan. Sedangkan pada
masa Hijrah di tahun ke 10, pemeluk Islam sudah jauh lebih kuat, sudah
mengancam keberadaan kau quraisy dan ingin melakukan penyebaran Islam dengan lebih
massif lagi.
Menarik ya? Mungkin kapan kapan kubahas
lagi ya tentang hijrah pertama ke habsyah dan bagaimana menariknya adegan
ketika Rasulullah yang akan pergi berhijrah.
Semoga bermanfaat!
Jumat, 14 April 2017
Hajah Sofyamarwa R.
#30DWC #30DWChajah #30DWCday4
#30DWCjilid5 #day4
_________________________________________________________________
Tulisan ini merupakan upaya pengikatan makna saya mempelajari sirah
nabawiyah. Apa yang saya baca, saya ceritakan dan bagikan. Merupakan bagian
dari postingan 30 Days Writing Challenge, jadi sangat menerima bila ada feedback
berupa masukan, saran, kritik tentang penulisan ini. Terimakasih ya ! J
Referensi : Buku Shahih Sirah
Nabawiyah (Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury)
No comments:
Post a Comment