By Hajah Sofyamarwa Rachmawati
Kalau
boleh jujur, sebetulnya tidak banyak perubahan yang saya alami atau lakukan
selama 9 Pekan mengikuti kelas matrikulasi. Aktivitas saya seputar membaca
materi, mencoba memahami materi dengan menuliskan ulang materi pada buku,
mengerjakan NHW yang seringnya diketik menjelang deadline, serta membaca review
NHW kemudian memposting nya pada blog pribadi. Alasan kuat saya mengikuti
Matrikulasi IIP di batch 3 ini adalah untuk mempelajari pondasi-pondasi penting yang harus diketahui seorang
perempuan terkait perannya sebagai istri dan ibu. Kita semua tahu bahwa
Jurusan Ilmu Per-Ibu-an belum ada di bangku perkuliahan kan?
Di
awal pengerjaan NHW (1 dan 2) saya masih sempat “berjalan-jalan” cari
inspirasi, membaca NHW para peserta lain. Terinspirasi sekaligus terintimidasi
sebab seperti mencoba memakai sepatu yang terlihat menawan, namun belum pasti
cocok dan nyaman. NHW berikutnya sudah menyadari bahwa jalan hidup setiap orang
berbeda maka prosesnya pun akan berbeda. Fokus pada diri sendiri namun
kekurangannya adalah belum yakin apakah tugasnya sudah memenuhi standar yang
diharapkan dari masing-masing tugas. Saat mendengar bahwa ada peserta yang
begitu berhasil mengerjakan NHW bersama suami, saya bahkan “iri” dan seolah
malah tidak bersyukur dengan berbagai dukungan yang sudah suami saya lakukan,
masih kurang terus rasanya. Padahal nyatanya, Matrikulasi ini memang utamanya
untuk diri pribadi, dukungan suami sebagai pelengkap saja. Saat menuliskan
aliran rasa ini pun ada rasa malu karena melihat berbagai aliran rasa para
peserta lain rasanya begitu bermakna.
Namun
entah kenapa, setelah proses Matrikulasi selesai, saya merasakan ada perubahan
yang cukup nyata pada diri saya. Saya belum mengerjakan seluruh komitmen yang
saya tulis pada NHW, tapi inputan, interaksi, suasana belajar bersama para
sejawat (ibu-ibu), membuat saya menjadi memaklumkan diri saya atas apa yang
saya jalani selama ini. Menikah dan mempunyai anak tak otomatis membuat diri
kita punya sikap, pikiran, dan kebiasaan sebagai Ibu yang baik bukan? Semua
perlu proses, dan mungkin perlu babak belur menjalani prosesnya, yang penting
terlihat tujuan akhirnya.
Jujur
selama ini saya masih sering uring-uringan karena punya pengharapan yang masih
belum sepenuhnya didominasi dengan kesabaran
menempuh proses, kesyukuran dalam menjalaninya
dan qanaah dalam segalanya.
TENTANG TUGAS NICEHOMEWORK MIP Batch
3
Tugas-tugas NHW MIP membuat saya harus membuat keputusan
penting mengenai diri sendiri, membuat capaiannya sesuai kemampuan dan kondisi
diri, melihat potensi kebaikan dari pasangan dan anak, belajar membuat desain
pembelajaran, belajar membuat diri lebih terorganisasi untuk bisa menjadi
manajer keluarga, menggali lebih bakat dan minat diri, belajar merumuskan
resolusi dan strategi nyata, serta memikirkan alasan kuat mengapa kita
diciptakan disini yang berwujud proyek pribadi sederhana untuk masyarakat.
Beberapa hal menarik yang saya
temukan paska Kelas Matrikulasi berlangsung :
1.
Proses
Matrikulasi IIP sukses membuat saya berpikir bahwa memang ketika menikah, kita
dan pasangan harus saling melengkapi, namun semua itu kurang kuat bila kita sendiri tidak menguatkan diri,
menguatkan kesadaran peran sebagai istri dan ibu.
2.
Matrikulasi
IIP merupakan inputan luarbiasa yang
tak bisa sekali baca, sekali lewat. Inputan ini menjadi bekal bagi pikiran, dan
mudah-mudahan bisa menarik magnet kebaikan lainnya ke depannya.
3.
Setelah
menyadari bahwa pekerjaan utama kita adalah mengerjakan kewajiban dan bukan menuntut hak, saya merasa lebih
ringan menjalani keseharian saya. Sebetulnya ini saya dapatkan dari cuilan
ceramah, namun bagi saya sangat mencerahkan. Katanya kontrak kita sebetulnya
dengan Allah, maka yang dipertanggungjawabkan ya sejauh mana kewajiban kita
dilaksanakan, bukan justru menuntut hak macam-macam dari makhluk lain (suami atau
anak kita).
Saya merasa lebih ringan menjalankan
aktivitas, tanpa banyak dibumbui baper, pundung dan manyun. Hehe.
4.
Project
Social Venture pada NHW 9 yang saya coba inisiasi, ternyata sudah Allah sematkan
secara tiba-tiba pada saya. Tiba-tiba anak tetangga yang biasanya sekedar main
ke rumah, kini ingin rutin belajar membaca iqra di rumah saya. Padahal saya
belum benar-benar siap, tapi mungkin menurut Allah sudah saatnya untuk saya
lebih bermanfaat bagi sekitar. Tinggal bagaimana saya harus
mengorganisasikannya dengan lebih baik.
EVALUASI PRIBADI
1. Dari 9 pekan pembelajaran, Alhamdulillah
berhasil menyelesaikan 9 dari 9 NHW yang diberikan (100%).
2. Terhitung 2 buah ijin dispen minta
penambahan waktu karena ingin bisa mengerjakan bersama suami, namun nyatanya
kalau mengerjakan ‘bersama suami’ saat itu kondisinya belum memungkinkan,
ujung-ujungnya tetap mengerjakan sendiri di waktu deadline.
3. Rencana yang dibuat masih sebatas
rencana, belum diaplikasikan.
4. Perlu meninjau ulang kesinambungan
antar NHW, karena masih ada yang tidak sesuai.
5. Manajemen waktu perlu diperbaiki, dan
menjadi prioritas. Mengingat program selanjutnya Bunda Sayang membutuhkan
komitmen yang lebih tinggi setiap harinya. (matrikulasi masih santai karena per
pekan)
UCAPAN TERIMAKASIH
Kepada
Founder IIP Ibu Septi Peni yang telah mewakafkan diri untuk mempersiapkan
ibu-ibu tangguh, fasilitator MIP Bandung 1 (teh Ismi dan Bubu Wiwik) atas
bimbingan dan kesabarannya, teman-teman satu grup Bandung 1 yang menginspirasi
dengan segala keunikannya masing-masing, suami tercinta Hari Purnama yang udah
merelakan waktu, pikiran dan hati ikut sesekali memantau tugas istrinya meski
tak jarang dipundungin hehe, dan haidar anak kesayangan bunda yang malah pasang
muka ketawa kalau bundanya ngambek, maaf selama ini belum jadi ibu yang baik,
semoga masih dikasih kesempatan sama Allah buat terus perbaiki diri.
TIPS BAGI CALON PESERTA MIP BATCH
BERIKUTNYA
Komitmen
pada diri untuk dapat hadir hati sepenuhnya. Jadwal yang sudah dibuat teratur
seharusnya bisa memudahkan. Ambil kesempatan mengikat makna dengan mengalirkan
rasa saat kesempatan diberikan. Silent reader terkadang oke, tapi untuk
benar-benar terlibat dalam kelas matrikulasi via whatsapp ini sebaiknya banyak
terlibat. Kalau dapat kesempatan mengambil amanah lebih (sebagai ketua kelas
atau korming) ambillah, semoga bisa terjadi percepatan pembelajar dibanding sebagai
warga biasa. Hehe.
Sekian
dulu aliran rasa dari saya paska mengikuti Matrikulasi IIP Batch 3 di tahun
2017 ini.
Mohon
maaf karena aliran rasa nya mengalir terlalu deras hehe.
Semoga
aku dan kamu bisa mengambil manfaat sebanyak-banyaknya :D
Salam!
Hajah Sofyamarwa R
Peserta MIP Batch 3 dari Grup Bandung 1
No comments:
Post a Comment