Wednesday, April 5, 2017

Kesan Mengikuti Kuliah Matrikulasi IIP Batch 3


Aliran Rasa Usai Menyelesaikan Matrikulasi IIP Batch 3
By Hajah Sofyamarwa Rachmawati

Kalau boleh jujur, sebetulnya tidak banyak perubahan yang saya alami atau lakukan selama 9 Pekan mengikuti kelas matrikulasi. Aktivitas saya seputar membaca materi, mencoba memahami materi dengan menuliskan ulang materi pada buku, mengerjakan NHW yang seringnya diketik menjelang deadline, serta membaca review NHW kemudian memposting nya pada blog pribadi. Alasan kuat saya mengikuti Matrikulasi IIP di batch 3 ini adalah untuk mempelajari pondasi-pondasi penting yang harus diketahui seorang perempuan terkait perannya sebagai istri dan ibu. Kita semua tahu bahwa Jurusan Ilmu Per-Ibu-an belum ada di bangku perkuliahan kan?

Di awal pengerjaan NHW (1 dan 2) saya masih sempat “berjalan-jalan” cari inspirasi, membaca NHW para peserta lain. Terinspirasi sekaligus terintimidasi sebab seperti mencoba memakai sepatu yang terlihat menawan, namun belum pasti cocok dan nyaman. NHW berikutnya sudah menyadari bahwa jalan hidup setiap orang berbeda maka prosesnya pun akan berbeda. Fokus pada diri sendiri namun kekurangannya adalah belum yakin apakah tugasnya sudah memenuhi standar yang diharapkan dari masing-masing tugas. Saat mendengar bahwa ada peserta yang begitu berhasil mengerjakan NHW bersama suami, saya bahkan “iri” dan seolah malah tidak bersyukur dengan berbagai dukungan yang sudah suami saya lakukan, masih kurang terus rasanya. Padahal nyatanya, Matrikulasi ini memang utamanya untuk diri pribadi, dukungan suami sebagai pelengkap saja. Saat menuliskan aliran rasa ini pun ada rasa malu karena melihat berbagai aliran rasa para peserta lain rasanya begitu bermakna.

Namun entah kenapa, setelah proses Matrikulasi selesai, saya merasakan ada perubahan yang cukup nyata pada diri saya. Saya belum mengerjakan seluruh komitmen yang saya tulis pada NHW, tapi inputan, interaksi, suasana belajar bersama para sejawat (ibu-ibu), membuat saya menjadi memaklumkan diri saya atas apa yang saya jalani selama ini. Menikah dan mempunyai anak tak otomatis membuat diri kita punya sikap, pikiran, dan kebiasaan sebagai Ibu yang baik bukan? Semua perlu proses, dan mungkin perlu babak belur menjalani prosesnya, yang penting terlihat tujuan akhirnya.
Jujur selama ini saya masih sering uring-uringan karena punya pengharapan yang masih belum sepenuhnya didominasi dengan kesabaran menempuh proses, kesyukuran dalam menjalaninya dan qanaah dalam segalanya.

TENTANG TUGAS NICEHOMEWORK MIP Batch 3
Tugas-tugas NHW MIP membuat saya harus membuat keputusan penting mengenai diri sendiri, membuat capaiannya sesuai kemampuan dan kondisi diri, melihat potensi kebaikan dari pasangan dan anak, belajar membuat desain pembelajaran, belajar membuat diri lebih terorganisasi untuk bisa menjadi manajer keluarga, menggali lebih bakat dan minat diri, belajar merumuskan resolusi dan strategi nyata, serta memikirkan alasan kuat mengapa kita diciptakan disini yang berwujud proyek pribadi sederhana untuk masyarakat.

Beberapa hal menarik yang saya temukan paska Kelas Matrikulasi berlangsung :
1.      Proses Matrikulasi IIP sukses membuat saya berpikir bahwa memang ketika menikah, kita dan pasangan harus saling melengkapi, namun semua itu kurang kuat bila kita sendiri tidak menguatkan diri, menguatkan kesadaran peran sebagai istri dan ibu.
2.      Matrikulasi IIP merupakan inputan luarbiasa yang tak bisa sekali baca, sekali lewat. Inputan ini menjadi bekal bagi pikiran, dan mudah-mudahan bisa menarik magnet kebaikan lainnya ke depannya.
3.      Setelah menyadari bahwa pekerjaan utama kita adalah mengerjakan kewajiban dan bukan menuntut hak, saya merasa lebih ringan menjalani keseharian saya. Sebetulnya ini saya dapatkan dari cuilan ceramah, namun bagi saya sangat mencerahkan. Katanya kontrak kita sebetulnya dengan Allah, maka yang dipertanggungjawabkan ya sejauh mana kewajiban kita dilaksanakan, bukan justru menuntut hak macam-macam dari makhluk lain (suami atau anak kita).
Saya merasa lebih ringan menjalankan aktivitas, tanpa banyak dibumbui baper, pundung dan manyun. Hehe.
4.      Project Social Venture pada NHW 9 yang saya coba inisiasi, ternyata sudah Allah sematkan secara tiba-tiba pada saya. Tiba-tiba anak tetangga yang biasanya sekedar main ke rumah, kini ingin rutin belajar membaca iqra di rumah saya. Padahal saya belum benar-benar siap, tapi mungkin menurut Allah sudah saatnya untuk saya lebih bermanfaat bagi sekitar. Tinggal bagaimana saya harus mengorganisasikannya dengan lebih baik.

EVALUASI PRIBADI
1.  Dari 9 pekan pembelajaran, Alhamdulillah berhasil menyelesaikan 9 dari 9 NHW yang diberikan (100%).
2. Terhitung 2 buah ijin dispen minta penambahan waktu karena ingin bisa mengerjakan bersama suami, namun nyatanya kalau mengerjakan ‘bersama suami’ saat itu kondisinya belum memungkinkan, ujung-ujungnya tetap mengerjakan sendiri di waktu deadline.
3. Rencana yang dibuat masih sebatas rencana, belum diaplikasikan.
4. Perlu meninjau ulang kesinambungan antar NHW, karena masih ada yang tidak sesuai.
5. Manajemen waktu perlu diperbaiki, dan menjadi prioritas. Mengingat program selanjutnya Bunda Sayang membutuhkan komitmen yang lebih tinggi setiap harinya. (matrikulasi masih santai karena per pekan)

UCAPAN TERIMAKASIH
Kepada Founder IIP Ibu Septi Peni yang telah mewakafkan diri untuk mempersiapkan ibu-ibu tangguh, fasilitator MIP Bandung 1 (teh Ismi dan Bubu Wiwik) atas bimbingan dan kesabarannya, teman-teman satu grup Bandung 1 yang menginspirasi dengan segala keunikannya masing-masing, suami tercinta Hari Purnama yang udah merelakan waktu, pikiran dan hati ikut sesekali memantau tugas istrinya meski tak jarang dipundungin hehe, dan haidar anak kesayangan bunda yang malah pasang muka ketawa kalau bundanya ngambek, maaf selama ini belum jadi ibu yang baik, semoga masih dikasih kesempatan sama Allah buat terus perbaiki diri.

TIPS BAGI CALON PESERTA MIP BATCH BERIKUTNYA
Komitmen pada diri untuk dapat hadir hati sepenuhnya. Jadwal yang sudah dibuat teratur seharusnya bisa memudahkan. Ambil kesempatan mengikat makna dengan mengalirkan rasa saat kesempatan diberikan. Silent reader terkadang oke, tapi untuk benar-benar terlibat dalam kelas matrikulasi via whatsapp ini sebaiknya banyak terlibat. Kalau dapat kesempatan mengambil amanah lebih (sebagai ketua kelas atau korming) ambillah, semoga bisa terjadi percepatan pembelajar dibanding sebagai warga biasa. Hehe.

Sekian dulu aliran rasa dari saya paska mengikuti Matrikulasi IIP Batch 3 di tahun 2017 ini.
Mohon maaf karena aliran rasa nya mengalir terlalu deras hehe.
Semoga aku dan kamu bisa mengambil manfaat sebanyak-banyaknya :D

Salam!
Hajah Sofyamarwa R
Peserta MIP Batch 3 dari Grup Bandung 1

No comments:

Post a Comment