Alhamdulillah, hari kemarin yang cukup menantang saat saya sedang diserang flu, sudah berlalu. Saya memulai pagi ini dengan mengajak haidar berjalan jalan ke luar rumah menghirup udara pagi.
Kondisi lebih fit, mood lebih bagus, tekad untuk memperbaiki komunikasi dengan haidar lebih terpatri. Semua berjalan lancar bahkan ketika haidar jatuh dan mendadak sedikit rewel.
Saya mencoba berusaha menunjukkan empati, dilanjutkan dengan mengalihkan perhatiannya pada hal lain. Berusaha mencari ulat, dan syukurnya ulatnya muncul juga hihi.
Terkadang di setiap lancarnya urusan, akan datang tantangan. Tantangannya muncul justru dari kami sendiri, ayah dan bundanya. Kami perlu memutuskan tentang siapa yang harus ke rumah mertua untuk mengambil baju-baju yang sudah kering. Berusaha sebaik mungkin berbicara dengan kaidah clear and clarify, tapi ketika salah satu sudah mengeluarkan emosi, energi nya terasa oleh yang lain, dan terasa ada sedikit kendala. Hal itu berujung pada emosi yang berlebihan pada haidar, yang mudah-mudahan terhitung sebagai bentuk pendidikan dari orangtuanya.
Karena setan sedang terbelenggu di bulan ramadhan, dan nafsu saya sedang bisa dikendalikan (he he), saya pun memilih untuk tidak terlarut. Saya mencoba melupakan yang terjadi, dan menggali-gali kebaikan pasangan dan kemudian saya tuangkan dalam sebuah puisi. Hehe. Efeknya menurut saya bagus. Setelah itu saya juga lebih bisa mengendalikan diri.
Siang harinya, saya ke Edu Global School di Jl Kalimantan untuk menghadiri acara penutupan mentoring. Haidar turut serta, dan bermain seru di kolam kura-kura. Memainkan bola yang saya bawa, haidar bermain bersama salah satu adik mentor saya (shabrina). Insyaallah fotonya nanti saya update ya. ;)
Sore harinya pulang dijemput suami, ada sedikit cerita tentang kami yang harus kembali ke Samsung Center untuk mengambil baterai yang tertinggal. Waktu sudah menunjukkan pukul 15.30 sementara saya ada jadwal mengisi acara kegiatan pesantren kilat di masjid rumah. Tapi saya tetap mensuggest suami untuk balik lagi saja, karena saya memprioritaskan kebutuhan beliau. Saya mampir sebentar membeli cokelat untuk dibagikan pada peserta. Qadarullah, singkat cerita jalanan macet, saya pun terlambat dan tidak bisa mengisi karena acara sudah selesai. Saya baru di pertengahan jalan memutuskan bilang "ayah kalau mau ngebut, gapapa ya, biar aku keburu ke mesjidnya". Ternyata dari situ saya baru tahu kalau ternyata suami saya lupa kalau saya ada agenda sore itu, dan salah mengira dikira acaranya malam.
Alhamdulillah tapi semua masih terkendali. Karena fokus tantangan ini ada di diri saya sebagai peserta kelas bunsay, saya berani menyatakan diri saya "under my control" pada hari ini.
Magrib setelah shalat, saya dan pasangan mulai mendiskusikan yang terjadi di hari itu, saya pikir ini waktu yang tepat. Sayangnya hanya sebentar dan tidak tuntas, kepotong iklan (haidar udah manggil. Hehe.)
Saya merasa perlu mengkomunikasikan apa yang saya rasakan, yang menurut saya perlu diperbaiki, perlu diklarifikasi, dan tentang bentuk pendidikan yang perlu disepakati.
Mudah mudahan kami mau meluangkan waktu untuk mendiskusikannya di lain waktu :)
Terjadi pada hari Jumat, 9 Juni 2017
Ditulis pada 12 Juni 2017
Hajah Sofyamarwa R
#30dwc #30dwcjilid6 #30dwchajah #day26
#Tantangan10Hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunSayIIP
#GameLevel1
#BunsayBatch2
No comments:
Post a Comment