Ide tulisan ini
dilatarbelakangi oleh salah satu pekerjaan yang saya lakukan selama KP di Lab
Virologi, Balitsa. Suatu metode andalan (kojo,
istilah sundanya hehe) pengujian berbagai virus yang sering dilakukan di lab
virologi. Namanya Elisa, walau bukan Elisa Khoerunisa teman saya di kampus hehe. Eenzym-linked
Immunosorbent Assay.
Seluruh pekerjaan
dilakukan menggunakan plate microtiter yang memang khusus,
dan menggunakan mikropipet. Hasil akhirnya dapat dilihat di plat
microtiter itu, secara kualitatif dari konsentrasi warna yang muncul,
dan secara kuantitaif dari nilai absorbansinya.
Microtiter Plate. http://www.bio-world.com/productinfo/2_18_158/121097/Poly-Lysine-coated-microplates.html |
Ada dalam metodenya,
beberapa kali langkah pencucian plat dengan PBS-Tween. Pencucian plat disini
bukan bertujuan membersihkan plat sampe kinclong bersih, karena masih ada
"sesuatu" yang tetap menempel di dasar lubang. (Dan percayalah, di plat itu kau tidak bisa melihat apapun!).
Cara kerjanya plat
dibersihkan dibuang cairannya (buffer dll),
diketrok di semacam lipatan kertas saring beberapa kali, diisi full oleh
PBS-Tween, kemudian di shaker dengan speed 3 dalam
waktu 3 menit. 1 siklus prosesnya diulang 6 kali! (yeah)
Pencucian plate itu
memang dilakukan setiap akan diganti larutannya. Selama proses itu, karena saya
ngga tau ilmunya, dirundung rasa khawatir dan takut sampelnya akan ikut larut terbuang, dan
selama itu pula saya musti yakin bin percaya bahwa sampelnya tetap menempel.
(walaupun percayalah sama saya, di platnya ngga keliatan apa-apa! T_T)
Saya masih berpikir,
ini sampelnya masih ada atau ngga, apa kebuang ato enggak. Masalahnya ini bukan
sampel punya sendiri, tapi punya orang lain.
Tibalah tahap akhir,
dimana ditambahkan substrat buffer dan P-Nitrophenil (ngga usah tanya itu apa ya) sebagai
pemuncul warna indikator. 1 jam berlalu, dan ternyata, plate nya berubah warna,
pertanda memang ada sesuatu di dasar plate-yang-kelihatan-kosong-itu !
Alhamdulillah..
:D
****************
Jadi Metode Elisa
itu salah satu metode serologi untuk ngedeteksi virus yang sering banget
digunakan karena cukup sederhana, mudah, cepat, sensitif, akurat, dan bisa
digunakan untuk sampel yang jumlahnya besar. Metode tersebut berdasarkan pada
konjugasi antara VIRUS (antigen) dengan ANTIBODI dan enzim, dengan menambahkan
substrat pewarna maka ikatan konjugasi antibodi-enzim mengkatalisasi perubahan
substrat kromogenik menjadi produk yang berwarna (Dari Buku magang virus
sayuran balitsa, juli 2006).
kalau masih bingung, tanya mbah google aja ya, atau lihat video dari youtube
ini, bisa jadi ilustrasi tentang apa yang sebenarnya terjadi di plate
microtiter itu disini. walau masih belum terlalu ngerti semua tahap, tapi setidaknya ada bayangan.
Dulu kayanya sempat pake plat mikrotiter itu waktu praktikum Proyek Biselmol, tapi dasar saya katro (eh maksudnya belum belajar), jadi ngga tau prinsip plat itu hehe
:D
* * * * * * * * *
Sempat terpikirkan, pantas saja ada orang yang tak
percaya Tuhan. Mereka tak percaya tuhan karena salah satu alasannya adalah
mengandalkan hanya inderanya saja (baca di suatu sumber). Mungkin karena tidak
melihatnya, jadi tak percaya. Atau mungkin juga memang karena hatinya sudah
ditutup. Naudzubillah..
Hari keempat KP,
Balitsa, 7 Juni 2012
Sembari menunggu 3 menit fase pencucian plate di shaker :)
No comments:
Post a Comment