Baso. Sumber : foods-recipe.com |
Selama seminggu
pertama kami masi belum tau makan dimana, tapi di dekat Jaslit (Jasa
Penelitian-semacam kantor penerimaan tamu) selalu ada tukang baso bertengger
di daerah sana.
Gerobaknya bertema
biru silver (seng), warna basonya putih, dan kita suka iseng ngomong itu baso
tikus (karena kelihatannyaputih banget), ato baso tepung. Penasaran, tapi kita belum jadi
juga nyobainnya. Seinget saya, saya pernah bilang "yaudah ayo cobain aja, sekali-sekali,
daripada selama disini kita ngga pernah nyoba baso itu!".
Saya inget juga
suatu kali sempat mau beli, tapi ngga jadi dan malah beli syomay yang ditraktir
Silat (5 Juni lagi milad hoho). Abis itu besok-besoknya kita ngga nyari-nyari
tu tukang baso lagi.
Minggu kedua saya
sama silat jadi nyariin terus mang baso itu. Setiap paginya berbincang dengan
penuh harap, "Hari ini ada baso tikus itu ga ya?"
Yah, itu terus kami
harapkan, setiap hari, setiap paginya, hingga saat ini. Namun batang gerobaknya
pun memang tak kunjung muncul. Mendadak juga Gerobak-gerobak lainnya ngga pada
ada.
Sebenarnya di
lingkungan dalam balitsa ada juga tukang batagor, tukang ketan bakar, tapi
tetep aja beda.
Wah ini mungkin
karena kantinnya udah mulai buka, jadi tukang-tukang yang biasa nongkrong depan
jaslitnya ngga jualan lagi disini.
Hiks.. Hiks..
Tuh kena batunya, di
awal gengsi-gengsi mau beli ngga jadi-jadi, pake dikatain segala lagi, sekarang
malah dicari kan? Hehe.
Semoga laris manis dan berkah ya 'mang jualan baso
nya, kami tau itu bukan baso tikus. Maaf atas kesalahan yang tidak 'mang
ketahui. semoga kelak bisa berjumpa lagi :D
Hari kesepuluh KP
Cikole, 13 Juni 2012
Masih berharap datangnya gerobak 'baso tikus' :)
No comments:
Post a Comment