Thursday, June 14, 2012

Baso Tikus Pujaan Hati yang Senantiasa Dinanti

Baso. Sumber : foods-recipe.com
Sejak awal kedatangan kami KP di Balitsa, kantinnya belum buka, Ibu kantinnya (Ibu Tri) lagi bantu hajatan kakaknya, jadi masih capek katanya.

Selama seminggu pertama kami masi belum tau makan dimana, tapi di dekat Jaslit (Jasa Penelitian-semacam kantor penerimaan tamu) selalu ada tukang baso bertengger di daerah sana.

Gerobaknya bertema biru silver (seng), warna basonya putih, dan kita suka iseng ngomong itu baso tikus (karena kelihatannyaputih banget), ato baso tepung. Penasaran, tapi kita belum jadi juga nyobainnya. Seinget saya, saya pernah bilang "yaudah ayo cobain aja, sekali-sekali, daripada selama disini kita ngga pernah nyoba baso itu!".

Saya inget juga suatu kali sempat mau beli, tapi ngga jadi dan malah beli syomay yang ditraktir Silat (5 Juni lagi milad hoho). Abis itu besok-besoknya kita ngga nyari-nyari tu tukang baso lagi.

Minggu kedua saya sama silat jadi nyariin terus mang baso itu. Setiap paginya berbincang dengan penuh harap, "Hari ini ada baso tikus itu ga ya?"

Yah, itu terus kami harapkan, setiap hari, setiap paginya, hingga saat ini. Namun batang gerobaknya pun memang tak kunjung muncul. Mendadak juga Gerobak-gerobak lainnya ngga pada ada.
Sebenarnya di lingkungan dalam balitsa ada juga tukang batagor, tukang ketan bakar, tapi tetep aja beda.
Wah ini mungkin karena kantinnya udah mulai buka, jadi tukang-tukang yang biasa nongkrong depan jaslitnya ngga jualan lagi disini.
Hiks.. Hiks..

Tuh kena batunya, di awal gengsi-gengsi mau beli ngga jadi-jadi, pake dikatain segala lagi, sekarang malah dicari kan? Hehe.

Semoga laris manis dan berkah ya 'mang jualan baso nya, kami tau itu bukan baso tikus. Maaf atas kesalahan yang tidak 'mang ketahui. semoga kelak bisa berjumpa lagi :D


Hari kesepuluh KP
Cikole, 13 Juni 2012
Masih berharap datangnya gerobak 'baso tikus' :)

No comments:

Post a Comment