“I feel that people are basically trying to do their best in the world. Even when you see people making mistakes, you understand why they’re making a mistake. Everybody has flaws, everybody has demons, everybody has ghosts, but I think you watch people and you see everybody trying to do their best.”
-- Jason Katims
Hari ini saya menlihat sebuah video wawancara singkat dari seorang wanita yang menderita systic fibrosis. Puluhan operasi sudah menjadi makanan sehari-hari nya sejak kecil, dan rumah sakit sudah menjadi rumah keduanya.
Dokter mengatakan usianya tak kan lama. Kau tahu apa yang biasa terjadi bagi orang semacam itu? Ada yang menjadi benar-benar kehilangan smenagat hidup, namun ada pula yang justru menjadi lebih semangat. Orang jenis kedua inilah yang melekat pada wanita itu.
Harapan hidupnya meningkat. Sepuluh, limabelas, bahkan sudah 20 tahun ia berhasil melewatinya. Ia menjadi sebegitu "biasa" menggunakan berbagai alat bantu kesehatan setiap harinya. Ia menjadi sebegitu "santai" mengetahui bahwa nyawanya bisa tiba-tiba terangkat dari jasadnya.
Ia hanya tahu bahwa, kebanyakan orang takut mati adalah karena tak banyak yang secara sadar melakukan hal-hal terbaik selama hidupnya. Maka, ia mengganggap kehidupannya ini adalah sebuah kesempatan berharga. Ia mendirikan sebuah yayasan bagi para penderita systic fibrosis juga. Ia merasakan betul bahwa orang-orang itu memang perlu dukungan, sama seperti dirinya. Persahabatan, bantuan keuangan, keluarga, dan dukungan sosial.
Saya belajar banyak dari sikap hidupnya yang terekam dalam video singkat itu. Betapa ia begitu menghargai kesempatan hidupnya yang hanya sekali, untuk dapat berbuat lebih, dan berbuat yang terbaik.
Sementara itu, tak sedikit saya dengar bermacam-macam kasus bunuh diri yang terjadi di dalam maupun luar negeri belakangan ini. Mengakhiri hidup mungkin seolah menjadi jalan keluar dari segala permasalahannya di dunia. Tapi mungkin ia lupa, atau tak tahu, bahwa setelah itu ia akan diadili seadil-adilnya tanpa punya kesempatan untuk mengulangnya kembali.
Ah, semoga kita menjadi orang yang dapat menghargai kehidupan kita. Kesalahan ataupun kebaikan, besar atau kecil, semoga membuat proses hidup kita jadi lebih baik. Berprasangka baik pada masa depan dan tidak berputus asa dari rahmat Allah. Hidup adalah kesempatan, bersemangatlah dalam hidup srbelum datang kematian.
Senin, 31 Juli 2017
Hajah Sofyamarwa Rachmawati
#30dwc #30dwcjilid7 #30dwchajah #day25
No comments:
Post a Comment