Zaman ini, banyak kita temukan orang-orang yang dikalahkan hawa nafsunya. Kalau aturannya selaras dengan hawa nafsunya, ia akan mengambilnya. Sedangkan kalau aturannya berlawanan dengan hawa nafsunya (tidak ia sukai), ia akan meninggalkannya.
Sebut saja khilafah, jihad, poligami atau mencuri potong tangan, familiar dengan kata-kata semacam itu?
Apa yang terlintas pertama kali di benakmu saat mendengar kata-kata itu?
Kuharap kita mau lebih berusaha memahami semua itu dengan belajar pada orang yang tepat, pada sumber yang tepat.
Mau tidak mau, ketika secara sadar kita telah berislam, berarti kita menerima seluruh ketentuannya.
“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia merupakan musuh yang nyata bagimu.” (QS Al-Baqarah: 208)
Kita boleh tidak suka dengan hukumnya, namun jangan membuat kita berbuat tidak adil dengan menolaknya. Ambil contoh sederhana, meskipun saya merasa tidak siap dipoligami, bukan berarti saya menolak hukum yang sudah Allah tentukan. Saya yakin dengan sistem yang sudah Allah tentukan, meskipun pemahaman saya yang dangkal terkadang belum sampai untuk membuat saya memahaminya.
Kita perlu lebih dewasa berpikir, bahwa keseluruhan aturan itu ada untuk dijalankan, bukan diambil semau kita saja.
Maka, semoga kita bisa berislam secara utuh. Tidak berlebihan dengan menafikan segala unsur kemanusiaan, namun juga tidak berkekurangan dengan merasa diri sudah cukup baik.
Rabu, 12 Juli 2017
Hajah Sofyamarwa
In frame : terinspirasi dari kue kering yang dipreteli haidar bagian tengahnya saja. Kuenya ngga dia suka jadi ngga dimakan. Hehe. Kalau bocah ngelakuin kaya gini kan wajar ya. Hehe
#30dwc #30dwcjilid7 #30dwchajah #day6
No comments:
Post a Comment