Jadi tulisan malam ini terinspirasi oleh seorang teman yang sering membanjiri grup line angkatan dengan berbagai sticker dan komen komen ajaib yang membuat kami tak kuasa menghentikannya. Seseorang yang pernah niat banget gali gali foto alay di fesbuk saya cuma buat ngebales komen dan ngegodain saya yang ikut-ikutan ngomong "cinq" disetiap postingannya yang murudul. Wkwkwk. Sebut saja namanya cacing (emang cacing). Saya yang ngga banyak kerjaan aja heran dia bisa komen murudul. Sakti.
* * *
Malam ini cacing ngingetin saya pada setidaknya 3 hal :
1. Belajarlah menjadi tulus (yang melihat semua dengan hati)
2. Belajar meresapi setiap kenikmatan yang hadir saat ini
3. Tidak hidup dalam ketergesaan
Mungkin sebelum ini saya belum dihadapkan pada kondisi yang membuat saya bisa memahami semua maksud-maksudnya. Bahkan mungkin, dulu saya termasuk orang sotoy yang melewatkan bab-bab semacam ini untuk segera beranjak ke bab selanjutnya.
Waktu yang kita punya, kadang rasanya "terlalu sedikit" untuk bisa benar-benar menikmati interaksi kita dengan yang lainnya. Terkadang terlalu sebentar karena hanya sekedar menyapa di saat perlu saja. Atau ahh, mungkin seringnya karena kita lupa membersihkan hati hati kita dari debu prasangka.
Kenikmatan yang dihadirkan allah pada kita sering lewat tanpa makna, tanpa rasa syukur yang sebenar-benarnya. Astaghfirullah. Padahal syukur itu menambah nikmat dan akan semakin nikmat karena Allah yang menambahkan.
Selain itu, kita sering ingin semua serba cepat. Padahal hidup bukan untuk dikejar kejar. Bukan untuk dikejar oleh masa lalu, ataupun cita-cita/target/impian yang akan datang. Kita tak bisa berlari di udara dengan kaki yang tak pernah menapak kan?
Diketik dengan relatif mudah,
Dijalankan dengan bersimbah darah
Hehe lebay
Semoga sabar dan syukur menjadi teman perjalanan
#ODOPfor99days #day15
No comments:
Post a Comment