image source : addyn.web.id |
Habis kumpul krima,
ngga sengaja saya nonton film Ummi Aminah di salah satu chanel TV swasta.
Awalnya biasa aja, tapi nyata nya saya nonton sampai habis dengan (lagi-lagi)
berurai air mata.
Ngga akan terlalu
banyak cerita tentang sinopsis filmnya, intinya tentang hikmah di balik musibah
yang dialami keluarga seorang Ummi Aminah (Nany Wijaya). Seorang ustadzah berakhlak baik yang biasa menyebarkan dan mengajarkan ajaran islam. Namun dibalik itu semua, dia juga
tetap manusia yang ga bisa lepas dari permasalahan. Musibah juga bisa mendatanginya kapan saja.
Sutradara dari film ini Aditya
Gumay. FILM INI RECOMENDED BANGET BUAT LANGSUNG DITONTON AJA SENDIRI. Dipikir-pikir kita
tuh butuh sesuatu yang bisa bikin kita rada tobat.
Poin penting yang
bikin saya pingin bikin tulisan ini adalah kesan yang saya dapat dari cuplikan
beberapa adegan dalam film itu.
Diperlihatkan bahwa
dari bertubi-tubinya masalah yang menghadang Ummi Aminah (tokoh utama) ada satu
bagian yang disebutkan bahwa "walopun kena musibah, tapi masih punya
keluarga."
Ya, secara garis
besar masalah datang dari anggota-anggota keluarganya (anak), tapi dengan
keluarga pula, masalah bisa selesai. Fungsi keluarga berjalan dengan sangat baik. Punya aqidah
kuat, dan saling memahami.
Bicara tentang
membangun keluarga seperti itu, tentu saya belum tau apa-apa, tapi dari film
itu bisa dilihat bahwa keluarga yang baik, yang bisa memberikan rasa nyaman
bagi kita, adalah keluarga yang kebaikan kebaikannya kita tanam sendiri.
Saya yakin kalo ummi
aminahnya (sebut saja) jahat, ditengah derasnya masalah, keluarga nya ngga akan
jadi penentram hati.
* * * * *
Permasalahan yang
timbul sepintas memang dari anak-anaknya, tapi keluarga yang sejak awal dengan
baik terpelihara, nantinya akan tetap dalam koridor yang baik. Contoh adegan
saat anak perempuannya digosipkan merebut suami orang, ummi aminah muarah besar
sampai bilang "Ngga akan ridha dunia akhirat!"
Kita kadang kalau
ngga ada masalah apa-apa, liat kata-kata begitu bebal aja, ngga ada efek
apa-apa. Tapi di situ diperlihatkan bahwa sang anak langsung meronta-ronta
minta pada Ummi Aminah agar menarik kembali ucapannya. Ikhtiarnya adalah dengan
segera pergi dan mendatangi istri laki-laki yang menjalin hubungan sama dia.
Udah tertanam gitu rasa cinta dan bener-bener takut sama Allah nya.
* * * * *
Jadi lebih dapet
feel nya pas liat di salah satu adegan ada wartawan yang ngedatengin rumah Ummi
aminah. Ceritanya mau dapet kabar teraptudet tentang gosip anaknya masuk
penjara yang beredar. Disitu saya cuma kebawa kesel aja ( ceritanyaudah
menghayati), maksudnya orang lagi kena masalah gitu, malah dibuat rungsing.
Ngerti sih, itu memang kerjaan mereka, mencari berita. Tapi yang jadi masalah
adalah "masalah pribadi orang bukan buat dibuka-buka juga". Coba kalo
kita memposisikan diri jadi orang yang kena masalah, berat bung!
* * * * *
Di endingnya,
adegannya lumayan jleb.
Akhirnya sang abah
mau mendatangi anaknya (disitu pemerannya Ruben Onsu) yang ceritanya punya
sedikit kelainan (laki-laki yang kewanita-wanitaan). Si abah udah mau dicium
tangannya, dan minta dipotong rambutnya.
Saya pikir akan happy ending dong. Paling ngga terharu dan
kocak gitu.
Ternyata dalam
proses pengeramasan si Abah, ruben yang terus berbicara menyadari bahwa Sang
Abah tertidur pulas.
Tau? Ternyata sang
abah meninggal T_T
Setidaknya sebelum
meninggal, hubungannya sudah baik, sudah tidak ada lagi rasa marah diantara
keduanya.
"Bersama kesulitan ada kemudahan"
Allah tidak
membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala
dari kebajikan yang dikerjakannya dan dia mendapat siksa dari kejahatan yang
diperbuatnya.
"Ya Tuhan kami,
janganlah engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan.
Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana engkau
bebankan kepada orang-orang sebelum kami.
Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya.
Maafkanlah kami,
ampunilah kami, dan rahmatilah kami.
Engkaulah pelindung
kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."
(diketik dengan
nyontek dari al-qur'an surat 2:286)
Bandung, 7 Oktober
2012
Pukul 00:02
No comments:
Post a Comment