Sunday, October 7, 2012

yang bisa diambil dari nonton film Ummi Aminah

image source : addyn.web.id


Habis kumpul krima, ngga sengaja saya nonton film Ummi Aminah di salah satu chanel TV swasta. Awalnya biasa aja, tapi nyata nya saya nonton sampai habis dengan (lagi-lagi) berurai air mata.

Ngga akan terlalu banyak cerita tentang sinopsis filmnya, intinya tentang hikmah di balik musibah yang dialami keluarga seorang Ummi Aminah (Nany Wijaya). Seorang ustadzah berakhlak baik yang biasa menyebarkan dan mengajarkan ajaran islam. Namun dibalik itu semua, dia juga tetap manusia yang ga bisa lepas dari permasalahan. Musibah juga bisa mendatanginya kapan saja.

Sutradara dari film ini Aditya Gumay. FILM INI RECOMENDED BANGET BUAT LANGSUNG DITONTON AJA SENDIRI. Dipikir-pikir kita tuh butuh sesuatu yang bisa bikin kita rada tobat.

Poin penting yang bikin saya pingin bikin tulisan ini adalah kesan yang saya dapat dari cuplikan beberapa adegan dalam film itu.

Diperlihatkan bahwa dari bertubi-tubinya masalah yang menghadang Ummi Aminah (tokoh utama) ada satu bagian yang disebutkan bahwa "walopun kena musibah, tapi masih punya keluarga."
Ya, secara garis besar masalah datang dari anggota-anggota keluarganya (anak), tapi dengan keluarga pula, masalah bisa selesai. Fungsi keluarga  berjalan dengan sangat baik. Punya aqidah kuat, dan saling memahami.

Bicara tentang membangun keluarga seperti itu, tentu saya belum tau apa-apa, tapi dari film itu bisa dilihat bahwa keluarga yang baik, yang bisa memberikan rasa nyaman bagi kita, adalah keluarga yang kebaikan kebaikannya kita tanam sendiri.

Saya yakin kalo ummi aminahnya (sebut saja) jahat, ditengah derasnya masalah, keluarga nya ngga akan jadi penentram hati. 

* * * * *

Permasalahan yang timbul sepintas memang dari anak-anaknya, tapi keluarga yang sejak awal dengan baik terpelihara, nantinya akan tetap dalam koridor yang baik. Contoh adegan saat anak perempuannya digosipkan merebut suami orang, ummi aminah muarah besar sampai bilang "Ngga akan ridha dunia akhirat!"
Kita kadang kalau ngga ada masalah apa-apa, liat kata-kata begitu bebal aja, ngga ada efek apa-apa. Tapi di situ diperlihatkan bahwa sang anak langsung meronta-ronta minta pada Ummi Aminah agar menarik kembali ucapannya. Ikhtiarnya adalah dengan segera pergi dan mendatangi istri laki-laki yang menjalin hubungan sama dia. Udah tertanam gitu rasa cinta dan bener-bener takut sama Allah nya.

* * * * *

Jadi lebih dapet feel nya pas liat di salah satu adegan ada wartawan yang ngedatengin rumah Ummi aminah. Ceritanya mau dapet kabar teraptudet tentang gosip anaknya masuk penjara yang beredar. Disitu saya cuma kebawa kesel aja ( ceritanyaudah menghayati), maksudnya orang lagi kena masalah gitu, malah dibuat rungsing. Ngerti sih, itu memang kerjaan mereka, mencari berita. Tapi yang jadi masalah adalah "masalah pribadi orang bukan buat dibuka-buka juga". Coba kalo kita memposisikan diri jadi orang yang kena masalah, berat bung!

* * * * *

Di endingnya, adegannya lumayan jleb.
Akhirnya sang abah mau mendatangi anaknya (disitu pemerannya Ruben Onsu) yang ceritanya punya sedikit kelainan (laki-laki yang kewanita-wanitaan). Si abah udah mau dicium tangannya, dan minta dipotong rambutnya.
Saya pikir akan happy ending dong. Paling ngga terharu dan kocak gitu.
Ternyata dalam proses pengeramasan si Abah, ruben yang terus berbicara menyadari bahwa Sang Abah tertidur pulas.
Tau? Ternyata sang abah meninggal T_T

Setidaknya sebelum meninggal, hubungannya sudah baik, sudah tidak ada lagi rasa marah diantara keduanya.


"Bersama kesulitan ada kemudahan"

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala dari kebajikan yang dikerjakannya dan dia mendapat siksa dari kejahatan yang diperbuatnya.
"Ya Tuhan kami, janganlah engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya.
Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. 
Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."
(diketik dengan nyontek dari al-qur'an surat 2:286)


Bandung, 7 Oktober 2012
Pukul 00:02

No comments:

Post a Comment