Thursday, October 18, 2012

lihat kakimu

Hanya berbeda waktu sedikit dengan yang sebelumnya. Kini sudah berganti angkot dengan kursi yang lebih empuk.

Ngapain ini ya si Hajah nyeritain sepanjang perjalanan di angkot, kaya ngga ada bahan lain aja yang lebih pantes buat ditulis?

Aku menulis apapun. Pengalaman sadarku. Perjalanan 1 jam lebih menuju kampus adalah waktu yang tak sebentar bukan? Mendapat ide untuk menulis adalah sebuah anugrah yang harus disyukuri. Langsung kucatat. Karena aku adalah orang yang sangat mudah sekali lupa, bahkan lupa perasaanku sendiri. Setidaknya menulis akan memperkuat ingatanku akan pengalamanku, syukur-syukur kalau bisa bermanfaat buat yang baca.


* * * *
Lambaian tanganku mengisyaratkan sebuah angkot panghegar-DU untuk berhenti. Di pintu masuk disambut uluran kaki yang tak kunjung melipat barang sedikit untuk mempersilakan penumpang baru. Posisi dudukku sudah enak, sampai tak lama kemudian angkot berhenti setelah sebuah suara mengatakan "kiri, kiri."

Oh bapak yang di depan pintu tadi.
Ia menyerahkan uangnya kemudian bersiap bebenah diri.
Meletakkan tangan di dasar angkot dan mulai merangkak untuk dapat turun.
Perlahan berjalan menjauh.. Bukan, merangkak menyeret kakinya.

Ya, kakinya ada. Tapi mungkin tak seperti kakimu yang membuat dirimu dapat berdiri tegak.

...

Selasa, 16 Oktober 2012

No comments:

Post a Comment