Halo! Saya kembali
hadir dengan tulisan yang terinspirasi dari 3 bocah super di rumah saya. Gimana
ngga pikiran saya tentang ini terus, orang mereka selalu hadir menghantui saya
hihi
Sebetulnya dari dulu
saya sering denger ungkapan :
"sama anak
kecil itu harus sabar."
Karena dulu saya
belum ngalamin, saya pikir ungkapan itu biasa-biasa aja, semua orang juga harus
dihadapin pake sabar.
Tapi hal yang
membuat saya menulis ini juga, mungkin salah satu makna "sabar" yang
saya rasakan saat menghadapi anak kecil.
Terkadang ketika
anak kecil (maap belum bisa ngomong "anak kita") lagi ngadat dan ngambek ngga jelas, banyak orangtua
yang kemudian membentak anaknya. Bukannya si anak jadi diem dan masalah
selesai, biasanya si anak malah makin ngambek dan keliatan stress tanpa ada
akhir yang menyenangkan.
Beberapa kali saya
mencoba hal ini pada keponakan saya. Saya yakin betul bahwa dengan marah,
membentak dan mengancam, masalah yang ada ngga akan beres. Dalam artian,
mungkin masalahnya selesai saat itu, tapi hubungan kita sama anak itu jadi ngga
bagus, mungkin semacam trauma dan "dendam". Saya masih percaya bahwa
anak kecil itu bisa diajak kompromi pada tingkat tertentu, sebagaimana orang
dewasa.
Yang dimaksud sabar
dalam makna saya, adalah benar-benar menanggapi anak dan mencoba mengerti
maunya tanpa menunjukkan rasa marah sedikit pun. Tanyakan keinginannya,
tanggapi dengan sabar, bujuk, pandangan mata sejajar (ilmu dari nonton nanny
911), beri penghargaan, diarahkan.
Ketika cara ini
berhasil, si anak akan jadi lebih respect terhadap kita, dan kita jadi
temennya. Lebih enak ko, jamin! Suasana rumah jadi nyenengin tanpa perlu ada
teriakan teriakan ancaman.
Yang pasti yang ada
dipikiran saya, saya ngga mau bikin itu anak punya trauma tertentu yang akan
membekas sampai dia besar.
Yah, disitulah saya
memaknai ungkapan "bersabar dengan anak kecil"
:)
Kamar, 28 Juli 2012
Kamar, 28 Juli 2012
02:14
No comments:
Post a Comment