Friday, August 24, 2012

Pagi Ini Aku Cantik Sekali


Pagi ini saya cantik sekali
Padahal sudah berhari-hari rasanya saya adalah The Beast, makhluk buruk rupa dari negeri antah berantah. Berkali-kali saya menengok ke cermin, namun apa yang terpampang di cermin memang bukan mimpi. Pantulan wajah yang terukir di sana sungguh menarik, bahkan dalam pandangan mata saya sendiri

Lihatlah mata saya, maka engkau akan mendapati apa yang dapat saya dapati di cermin pagi ini. Mata itu berbinar-binar bak bintang bercahaya meski tanpa softlens. Kelopaknya yang tanpa eyeshadow tampak segar, sehat dan penuh. Tak ada sembab maupun kantung lebam di sekitarnya. Sungguh, pagi ini saya cantik sekali

Lihatlah pipi saya dan engkau akan melihat apa yang saya lihat di kaca pagi ini. Pipi yang tanpa bedak dan blush on itu bersemu, lembut dan jernih. Urat-uratnya rileks dan santai. Permukaannya halus tanpa jerawat. Betul, pagi ini saya cantik sekali.

Lihatlah senyum di bibir saya! Pasti engkau akan menyaksikan apa yang saya saksikan di cermin pagi ini. Senyum di bibir yang tanpa lipstik itu sedemikian merekah. Benar, pagi ini saya cantik sekali.

Lihatlah dagu saya maka engkau akan melihat apa yang saya lihat pagi ini. Dagu yang mengilat itu terangkat lurus, sejajar dengan rahang yang kokoh namun lembut.

* * * * * *

Maka hal apakah gerangan yang menjadikan hari ini saya cantik sekali?

Tadi pagi saya bangun dengan badan segar, shalat shubuh, kemudian membaca wirid ma'tsurat sambil  gerak badan di halaman. Tak ada acara bergelung kembali pascasubuh. Saya mengisi rongga dada dengan udara pagi yang bersih penuh-penuh hingga kulit pun terasa ikut bernapas lewat segenap pori-porinya. Aha! Mungkin itu yang membangungkan seluruh pori-pori saya dan memberikan kesegaran pada permukaan kulitnya.  Seluruh urat syaraf pun rileks dan santai hingga menyebabkan pipi ini bersemi, halus, lembut, dan jernih, memancarkan gembira dan riang hati.

Mengapakah saya bisa bangun pagi dengan segar dan tidak tidur lagi sehabis shalat shubuh?

Tadi malam! Ya, semalam saya tidur nyenyak sekali tanpa mimpi. Padahal sebelumnya tidur saya hampir selalu dihinggapi mimpi yang melelahkan hingga saat saya bangun, seputar mata menyisakan kantong bewarna legam, dan akhirnya saya tidur lagi sehabis shalat shubuh yang menyebabkan mata menjadi sembab. Aha! Mungkin ini yang menyebabkan kelopak mata saya segar, sehat dan penuh, serta tidak sembab atau berkantung, menggambarkan pemiliknya tidur nyenyak tanpa beban.

Mengapa saya dapat tidur tanpa diganggu mimpi?

Hmm, tadi malam menjelang tidur saya tak lupa membaca doa, kemudian mengantar tidur dengan ayat kursi, wirid dan mengulang hafalan meskipun sedikit. Saya juga sempat mengingat kembali apa yang telah saya lakukan hari itu bagi diri saya dan orang lain, kemudian mengikhlaskan diri atas semua interaksi dengan segala makhluk. Saya menutup mata sambil mengisi nurani penuh-penuh dengan cinta sampai ruh melayang meninggalkan raga. Aha! Bisa jadi itu yang menyebabkan mata saya berbinar, memancarkan aura semangat dan cinta yang tulus dari hati.

Jauh sebelum subuh tiba, Allah membangunkan saya untuk beberapa rakaat shalat lail dan witir. Aha! Barangkali hal ini yang menyebabkan saya mempu mengangkat dagu sejajar dengan rahang. Penuh percaya diri, karena yakin Allah menyertai.

Dan akhirnya, saya dapat mengakhiri aktivitas domestik saya pagi ini dengan santai sebelum memulai aktivitas publik. Tak lagi dikejar-kejar waktu. Menyapa setiap tetangga kamar dan tetangga rumah dengan gembira dan senyum lebar, meluluskan keramahan yang tulus. Dari teman sebaya, ibu-ibu, nenek-nenek, bapak-bapak, teman kecil saya hingga kucing tak bertuan menumpang di sofa depan. Assalamu'alaikum! Apa akabar pagi ini? Ibu sehat? Hai, mau berangkat sekolah, Dik? Hai, kucing manis. Nyenyak tidurmu semalam?

Segala puji bagi Allah! Sungguh, saya cantik sekali pagi ini.

Dan tiba-tiba saya ingat, semua sikap jiwa akan berimbas kepada penampilan fisik. Semangat dan optimisme akan memancar den menjadikan mata berbinar-binar sebagaimana luka dan kesedihan meredupkan cahaya penglihatan. Kedamaian, kebersihan hati dan sikap positif akan terbayang pada senyum yang rekah penuh keramahan, sebagaimana kedengkian dan kemarahan akan mengeruhkan roman muka. Kepasrahan dan kepercayaan pada Allah akan memancarkan aura wajah yang jernih dan segar, sebagaimana keputusasaan akan menyebabkan kelesuan. Mahasuci Allah yang telah mengaruniakan  kecantikan pada saya pagi ini.

* * * * * *

Mungkin ada saat-saat di mana kita kehilangan kecantikan kita, tapi pastikan kita meraihnya kembali. Maka ayo, bangkit dan 'dandani' jiwa ada agar kecantikan itu segera kita miliki lagi, berapapun usia kita, apapun status kita. Kemudian tatap wajah anda di cermin. Insyaallah, engkau akan menjumpai wajah nan cantik dan menarik.

Azimah Rahayu, 29 Agustus 2002
Pagi Ini Aku Cantik Sekali

No comments:

Post a Comment