Pagi ini saya cantik
sekali
Padahal sudah
berhari-hari rasanya saya adalah The Beast,
makhluk buruk rupa dari negeri antah berantah. Berkali-kali saya menengok ke
cermin, namun apa yang terpampang di cermin memang bukan mimpi. Pantulan wajah
yang terukir di sana sungguh menarik, bahkan dalam pandangan mata saya sendiri
Lihatlah mata saya,
maka engkau akan mendapati apa yang dapat saya dapati di cermin pagi ini. Mata
itu berbinar-binar bak bintang bercahaya meski tanpa softlens. Kelopaknya yang tanpa eyeshadow
tampak segar, sehat dan penuh. Tak ada sembab maupun kantung lebam di
sekitarnya. Sungguh, pagi ini saya cantik sekali
Lihatlah pipi saya
dan engkau akan melihat apa yang saya lihat di kaca pagi ini. Pipi yang tanpa
bedak dan blush on itu bersemu, lembut
dan jernih. Urat-uratnya rileks dan santai. Permukaannya halus tanpa jerawat.
Betul, pagi ini saya cantik sekali.
Lihatlah senyum di
bibir saya! Pasti engkau akan menyaksikan apa yang saya saksikan di cermin pagi
ini. Senyum di bibir yang tanpa lipstik itu sedemikian merekah. Benar, pagi ini
saya cantik sekali.
Lihatlah dagu saya
maka engkau akan melihat apa yang saya lihat pagi ini. Dagu yang mengilat itu
terangkat lurus, sejajar dengan rahang yang kokoh namun lembut.
* * * * * *
Maka hal apakah
gerangan yang menjadikan hari ini saya cantik sekali?
Tadi pagi saya
bangun dengan badan segar, shalat shubuh, kemudian membaca wirid ma'tsurat
sambil gerak badan di halaman. Tak ada
acara bergelung kembali pascasubuh. Saya mengisi rongga dada dengan udara pagi
yang bersih penuh-penuh hingga kulit pun terasa ikut bernapas lewat segenap
pori-porinya. Aha! Mungkin itu yang membangungkan seluruh pori-pori saya dan
memberikan kesegaran pada permukaan kulitnya.
Seluruh urat syaraf pun rileks dan santai hingga menyebabkan pipi ini
bersemi, halus, lembut, dan jernih, memancarkan gembira dan riang hati.
Mengapakah saya bisa
bangun pagi dengan segar dan tidak tidur lagi sehabis shalat shubuh?
Tadi malam! Ya,
semalam saya tidur nyenyak sekali tanpa mimpi. Padahal sebelumnya tidur saya
hampir selalu dihinggapi mimpi yang melelahkan hingga saat saya bangun, seputar
mata menyisakan kantong bewarna legam, dan akhirnya saya tidur lagi sehabis
shalat shubuh yang menyebabkan mata menjadi sembab. Aha! Mungkin ini yang
menyebabkan kelopak mata saya segar, sehat dan penuh, serta tidak sembab atau
berkantung, menggambarkan pemiliknya tidur nyenyak tanpa beban.
Mengapa saya dapat
tidur tanpa diganggu mimpi?
Hmm, tadi malam
menjelang tidur saya tak lupa membaca doa, kemudian mengantar tidur dengan ayat
kursi, wirid dan mengulang hafalan meskipun sedikit. Saya juga sempat mengingat
kembali apa yang telah saya lakukan hari itu bagi diri saya dan orang lain, kemudian
mengikhlaskan diri atas semua interaksi dengan segala makhluk. Saya menutup
mata sambil mengisi nurani penuh-penuh dengan cinta sampai ruh melayang
meninggalkan raga. Aha! Bisa jadi itu yang menyebabkan mata saya berbinar,
memancarkan aura semangat dan cinta yang tulus dari hati.
Jauh sebelum subuh
tiba, Allah membangunkan saya untuk beberapa rakaat shalat lail dan witir. Aha!
Barangkali hal ini yang menyebabkan saya mempu mengangkat dagu sejajar dengan
rahang. Penuh percaya diri, karena yakin Allah menyertai.
Dan akhirnya, saya
dapat mengakhiri aktivitas domestik saya pagi ini dengan santai sebelum memulai
aktivitas publik. Tak lagi dikejar-kejar waktu. Menyapa setiap tetangga kamar
dan tetangga rumah dengan gembira dan senyum lebar, meluluskan keramahan yang
tulus. Dari teman sebaya, ibu-ibu, nenek-nenek, bapak-bapak, teman kecil saya
hingga kucing tak bertuan menumpang di sofa depan. Assalamu'alaikum! Apa akabar
pagi ini? Ibu sehat? Hai, mau berangkat sekolah, Dik? Hai, kucing manis. Nyenyak
tidurmu semalam?
Segala puji bagi
Allah! Sungguh, saya cantik sekali pagi ini.
Dan tiba-tiba saya
ingat, semua sikap jiwa akan berimbas kepada penampilan fisik. Semangat dan
optimisme akan memancar den menjadikan mata berbinar-binar sebagaimana luka dan
kesedihan meredupkan cahaya penglihatan. Kedamaian, kebersihan hati dan sikap positif
akan terbayang pada senyum yang rekah penuh keramahan, sebagaimana kedengkian
dan kemarahan akan mengeruhkan roman muka. Kepasrahan dan kepercayaan pada
Allah akan memancarkan aura wajah yang jernih dan segar, sebagaimana
keputusasaan akan menyebabkan kelesuan. Mahasuci Allah yang telah
mengaruniakan kecantikan pada saya pagi
ini.
* * * * * *
Mungkin ada
saat-saat di mana kita kehilangan kecantikan kita, tapi pastikan kita meraihnya
kembali. Maka ayo, bangkit dan 'dandani' jiwa ada agar kecantikan itu segera
kita miliki lagi, berapapun usia kita, apapun status kita. Kemudian tatap wajah
anda di cermin. Insyaallah, engkau akan menjumpai wajah nan cantik dan menarik.
Azimah Rahayu, 29
Agustus 2002
Pagi Ini Aku Cantik
Sekali
No comments:
Post a Comment