Media sosial kini menjadi suatu hal biasa. Kalau dahulu orang bilang "setiap bayi lahir akan bersamaan pula dengan qarinnya", maka jaman ini boleh jadi akan berganti menjadi "setiap bayi yang lahir, akan bersamaan pula dengan akun facebook, twitter, dan instagramnya"
Ya, semua orang kini sudah bisa mengaksesnya, menggunakan sebagaimana yang ia inginkan. Tak ada lagi sekat antara si orang biasa dengan orang ternama, antara para fans dengan seleb idolanya, antara pejabat dan rakyat yang diwakilinya.
Dengan media sosial, berbagai prestasi dapat kita apresiasi, namun dengan media sosial pula lah, setiap orang serasa punya hak untuk saling menghujat apa-apa yang tidak sesuai dengan diri pribadinya.
Dengan media sosial, solidaritas kemanusiaan dapat dirasakan, namun dengan media sosial pula lah berbagai bentuk kejahatan bisa bermula.
Eh, panjang sekali prolognya,
Aku hanya ingin bilang, bahwa salah satu ironi media sosial adalah :
"apa-apa yang mereka sebarkan belum tentu bersesuaian dengan apa yang tengah mereka alami. Ada kalanya seolah bersedih, namun nyatanya tetap tegar di dunia nyata. Ada kalanya seolah bahagia, namun nyatanya sedang bermuram durja."
Ya, karena kehidupan tidak selalu menawarkan kepastian. Pagi tak selalu sama dengan siang, siang tak selalu sama dengan sore, sore tak selalu sama dengan malam.
Mari pergunakan media sosial dengan bijak, #ntms
Mari berbaik sangka dengan kawan di media sosial kita, #ntms
Mari doakan keberkahan hidup kawan kawan yang muncul di timeline kita. #ntms
De Marrakesh
Selasa, 16 Juni 2015
H-1 Ramadhan, barakallah. Semoga dimudahkan dalam berbuat amal kebaikan :)
No comments:
Post a Comment