Suatu pengalaman tak terlupakan bisa berbincang dengan Pak Hernowo walaupun hanya lewat tulisan. Teknologi semakin berkembang, dan kini jarak udah ga jadi masalah berarti. Yang jauh jadi dekat, yang dekat jadi jauh juga hehe. Beliau ini di Mizan, aktif banget nulis dan ngajarin nulis. Contoh bukunya Vitamin T dan Mengikat Makna. Dari buku beliau saya banyak tau juga beberapa nama yang beliau tuliskan sebagai sumber inspirasi.
Saya tergabung di sebuah grup facebook milik beliau yang spesialis baca-tulis mengikat makna. Wooh pertama kali saya baca buku Pak Hernowo, langsung suka dengan gaya berceritanya, plus seneng karena konten yang ditulisnya memang serba-serbi dalam menulis. Bukan teknisnya tapi, penghayatannya hehe
Saya tergabung di sebuah grup facebook milik beliau yang spesialis baca-tulis mengikat makna. Wooh pertama kali saya baca buku Pak Hernowo, langsung suka dengan gaya berceritanya, plus seneng karena konten yang ditulisnya memang serba-serbi dalam menulis. Bukan teknisnya tapi, penghayatannya hehe
Ini kutipannya, gak saya edit biar original hehe. semoga bermanfaat :)
* * * * *
Pak Hernowo Hasim, permisi saya hajah, sangat senang baca-tulis. dan ingin belajar Ada yang ingin saya tanyakan:
1. Bapak sangat produktif sekali dalam menulis dengan
tulisan yang bergizi, bagaimana pengaturan waktu membaca dan menulis bapak?
dijadwal tetap atau sesukanya? proporsinya bagaimana?
2. dari sekian banyak yang bapak tulis, cara
penyimpanan tulisan tulisan bapak (mendokumentasikan) seperti apa? saya masih
bingung pengelompokannya dan karena tulisan2 saya tersimpan acak. hehe oh ya
saya suka nulisnya di blog.
terimakasih ya pak :D
Alhamdulillah,
memiliki kesenangan dalam membaca dan menulis adalah sebuah anugerah Bu. Jadi,
anugerah itu perlu Ibu rawat dengan baik. Silakan belajar bersama saya. Saya
akan memberikan apa pun yang Ibu mintakan kepada saya. Saya akan membagi
pengalaman baca-tulis saya dengan senang hati.
Jawaban saya: 1.
Pertama, sy punya konsep "mengikat makna". Konsep ini mewajibkan sy
untuk menuliskan (mengikat) hal-hal penting dan berharga yg sy dpt dari
membaca. Jadi, setiap kali selesai membaca, sy tentu memproduksi tulisan.
Mungkin ini ya Bu yg menyebabkan sy produktif menulis. Sy tak mau terjebak dlm
kesia-siaan membaca. "Mengikat makna" telah menolong sy agar tak
sia-sia membaca. Membaca sy ada hasilnya.
"Mengikat
makna" memberi sy sebuah cara membaca yg enak dan menyenangkan. Cara itu
bernama MEMBACA "NGEMIL". Lewat cara membaca "ngemil", sy
bisa membaca setiap hari. Ada banyak bacaan yg sy baca tiap hari, tak hanya
buku. Prinsip sy, sekali lagi, habis baca (apa pun yg sy baca meski hanya
sedikit), sy pun menuliskan apa yg sy peroleh dari membaca tsb.
Jawaban 2: Di
komputer sy, ada folder yg sy kelompokkan per tahun (2011, 2012 misalnya) dan
kemudian kelompok per tahun itu sy pecah menjadi 12 bulan (Januari-Desember).
Setiap hari, tulisan atau "ikatan makna" itu sy masukkan ke kelompok
bulan. Setiap minggu, sy mengevaluasinya. Ada yg sy posting ke Facebook dan ada
yg tidak. Yg penting, bukan hanya mengelompokkan dlm folder tapi mengevaluasi
dan menatanya.
Sy tak punya blog.
Ibu beruntung punya blog. Sekali lagi, jangan lupa mengevaluasi tulisan-tulisan
ibu. Teruslah bertanya, kenapa menulis ini dan untuk apa tulisan ini? Carilah
makna dari setiap tulisan Ibu. Menemukan MAKNA menjadi bagian yg sangat penting
dari kegiatan baca-tulis saya. Makna itulah yg menjadi motivator sy untuk
kontinu dan konsisten membaca dan menulis setiap hari---meski hanya sedikit yg
sy baca dan sy tulis. Semoga bermanfaat. Salam.
(eh tiba-tiba ada yang komen : Kak irfan hehe)
karena namanya hajah dipanggilnya ibu, padahal masih mahasiswa. hehehe...
karena namanya hajah dipanggilnya ibu, padahal masih mahasiswa. hehehe...
wah sip pak!
(balasannya wow banget hehe)
kalo boleh saya
ngiket maknanya (hehe),
-seneng baca-tulis
itu harus disyukuri, dipiara, dan bapak memang bersedia membimbing siapapun
yang membutuhkan (yess)
- baca
"ngemil" --> ngiket makna --> otomatis produksi
tulisan
Aaaa terimakasih pak,
saya mau ngesave in tulisan tulisan bapak yang di document sini hehe
Ya, Hajah, silakan
bertanya apa saja kepada saya. Semoga dengan memberi pertanyaan kepada saya,
pertanyaan itu kemudian dapat membantu saya mengeluarkan pengalaman membaca dan
menulis yang saya jalani selama ini. Saya punya "cara" atau "jalan"
dalam membaca dan menulis yang bernama "mengikat makna". Saya yakin,
Hajah juga punya. Temukan "jalan" membaca dan menulis Hajah lewat
"jalan" setapak yang saya miliki. Pernah nonton film Finding
Forrester? Kalau pernah, Hajah tentu paham dengan apa yang saya kisahkan
barusan ini.
"satu lagi
pertanyaan pak, teknis banget tapi, pas bapak nulis makna, bapak punya semacam
buku catetan yang isinya 'hasil ikatan makna" semua gitu pak? baru ntar
ditulis di komputer gitu ya? haturnuhun paak!"
JAWAB: Saya dulu punya buku
catetan itu. Sewaktu saya naik haji pada 2002, saya punya 5 buku catetan
(berupa buku tulis). Ya, buku catetan itu memang untuk menampung "ikatan
makna" dalam bentuk yang beragam dan luat. Dalam bahasa Ralph Fletcher,
buku catetan itu disebut "Writer's Notebook".
Waktu saya selesai
berhaji, buku catatan haji saya kemudian saya pindah ke digital (diketik lewat
komputer)--sebagaimana yang Hajah katakan. Namun, kini, saya mengubah buku
catetan atau Writer's Notebook itu dalam bentuk BlackBerry he he he
. Saya sering
mencatat (mengikat makna) di BB saya karena praktis. Mula-mula susah karena
keyboard-nya kecil. Eh lama-lama jadi nyaman. Terutama kalau tiba-tiba ada
GAGASAN atau IDE datang. Saya langsung mengikatnya di BB saya. Kan gagasan
datang tak kenal waktu?
Baru, catatan saya di
BB itu saya kirim via email atau saya pindah ke komputer/lap top saya dan saya
eksplorasi. Jadilah sebuah tulisan. Demikian Hajah, semoga pengalaman saya ini
bermanfaat untuk memperbaiki dan mengembangkan serta meningkatkan kemampuan
menulis (dan membaca) Anda. Salam.
Terimakasih banyak
pak,
Wah Finding Forrester
saya belum pernah nonton pak, kalo finding nemo sudah hehe :3
wah saya senang juga
jadi tau cara-cara teknis bapak, mungkin sya tiru dulu sekarang2, nanti mungkin
akan nemu gaya sendiri ya pak. Saya seneng juga jadi
tau Ralph Fletcher dan writer's notebooknya! Saya googling dan dapet websitenya
(terus dapet tipsnya, yes! www.ralphfletcher.com/tips.html) intinya selalu sedia
media tulis weh ya pak kemana kita berada. soalnya hape saya BL pak (Black
Lenovo - ngegaring ceritanya he he)
ini walaupun comment
saya pendek sebetulnya wejangan bapak ini saya coba resapi hehe.
sekali lagi
terimakasih banyak ya pak! :D
Ya kita memang perlu
meniru dulu, baru nanti menemukan cara atau "jalan" menulis yang khas
diri kita. Itu yang diajarkan seorang novelis, William Forrester, yang ada di
film yang saya tunjukkan. Salam.
* * * * *
ini grup nya Klinik Baca-Tulis Mengikat Makna, silakan yang mau lihat lihat :D
image source : http://www.thewritersworkshop.net/classes_fiction.htm
No comments:
Post a Comment