Biasanya kalau orang
punya kebiasaan tertentu, biasanya sih ada alasannya. Ada hal-hal yang
melatarbelakangi suatu hal yang biasa dia lakukan berulang. Namun entah kenapa
dan sejak kapan saya ngga tahu, kenapa seringnya setiap shalat, surat pendek
yang saya baca adalah surat Al-Lahab (111:1-5).
Padahal kondisinya,
saya belum paham isinya, dan juga ngga ada kesan tersendiri dari surat ini.
Mungkin saya lupa, atau mungkin karena dulu inget pas belajar qalqalah, di
surat ini kan cukup banyak.
Sambil iseng saya
baca tafsir kontemporer nya ustadz aam, bahkan saya baru ngeh kalo arti dari
Al-Lahab itu gejolak api. Jadi pesan surat ini adalah ancaman kebinasaan bagi
orang-orang yang menghalang-halangi jalan kebenaran kayak yang dilakuin Abu
Lahab dan Istrinya.
Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang
- Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sungguh ia akan binasa
- Tidaklah berfaedah harta benda dan apa yang diusahakannya
- Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak
- Dan begitu pula istrinya, pembawa kayu bakar
- Yang di lehernya ada tali dari sabut
Jadi riwayat
turunnya surat ini ketika Rasul diperintah Allah untuk memberi peringatan
kepada kerabat yang terdekat, dalam hal ini kabilah Quraisy. Jadi semua anggota
kabilah quraisy diundang datang oleh Rasul di bukit Shafa.
Semuanya pada ngga
mau kelewatan, penasaran ingin tahu (kepo gitu, jadi kalau ngga hadir pasti
ngirim utusan.) Nah dari semua yang hadir, Abu Lahab (Abdul Uzza bin Abdul
Muthalib) termasuk salah satu yang hadir.
Dahsyatnya
integritas Rasulullah yang tak pernah berbohong, ketika rasul mengandaikan bila
ada pasukan berkuda yang akan menyerang saat ini, semua yang hadir
mempercayainya.
"Bagaimana pendapat kalian, sekiranya aku
mengatakan bahwa ada pasukan berkuda di
balik lembah ini yang berniat menyerbu. Apakah kalian akan mempercayaiku?"
Jawab mereka, "Ya, kami percaya, engkau orang yang paling jujur diantara
kami."
Kemudian rasul
melanjutkan,
"Ketahuilah bahwa aku memperingatkan akan datangnya azab yang pedih apabila kalian tidak beriman kepadaku."
Nah disini ini Abu
Lahab motong pembicaraan, dan surat Al-Lahab turun sebagai jawaban (laknat)
terhadap keangkuhan Abu Lahab
"Binasa kamu!
Apakah hanya untuk ini kamu mengumpulkan kami semua?"
Tak terbayang,
keluarga sendiri, tidak mendukung yang kita bawa, bahwa menjadi orang pertama
yang menghalang-halangi!
Wallahu'alam
Nanti di lanjut lagi
ya :)
Referensi :
Referensi :
Amiruddin, Aam.
2004. Tafsir Al-Qur'an Kontemporer Juz
amma Jilid 1. Bandung : Khazanah Intelektual
No comments:
Post a Comment