Ada
saat-saat di masa lalu di mana keputusan telah salah dibuat dan tindakan telah
salah diambil.
Terkadang
ada gelisah : Tidakkah itu berdampak buruk bagi masa depanku?
Ah,
jangan terlalu gelisah. Sang Maha besar telah menutupi dan mengkoreksi begitu
banyak kesalahan kita lewat kasih sayang-Nya. Jika bukan karena kasih
sayangNya,
bukankah telah binasa alam ini ulah perbuatan kita?
Jadi
istighfar dan bertaubatlah..
Lalu
tetaplah optimis
-- Bang Aad, Adriano
Rusfi
* * *
Ah, baru-baru saja
aku merasakan bahwa banyak keputusan yang sudah salah kuambil.
Sempat terpikir
bahwa aku yang disini hanya sekedar kumpulan dari kebetulan-kebetulan yang
tidak kuusahakan. Tapi dengarlah ini :
"Setelah jagad
raya ini memberikan apa yang dia inginkan, dia justru mengembalikannya.
Akhirnya dia pun mulai belajar kembali, tetapi rasanya lebih sulit dari pada
ketika dulu dia mendapat banyak peristiwa "kebetulan". Salah satu hal
terpenting… adalah kita kurang serius
dalam menanggapi berbagai kemungkinan bahwa
jagad raya ini akan membantu rencana-rencana kita yang sedang kita kembangkan.
Kita menjadi lebih berani untuk coba melakukan..., tetapi kita tidak ingin alam
semesta benar-benar membantu kita."
--Julia Cameron dan
Mark Bryan, Meniru Kreativitas Tuhan
Jleb!
Tidak ada sebutir
debu pun yang kebetulan, Allah yang mengaturnya. Semua hal yang sudah dilalui,
baik buruknya, kepuasan atau penyesalan, semua adalah bekal buat masa depan,
yang bila tidak saat ini tidak bisa, suatu saat akan sangat kau syukuri.
Bukankah kita tinggal berbaik sangka bahwa semua ini skenario
terindah yang sudah Allah siapkan??
Yakin kalau Allah memang punya maksud padamu, bahwa semua
yang terjadi padamu adalah sebaik-baik takdirmu.
7 November 2013
No comments:
Post a Comment