Salah
satu kewajiban orangtua saat menikahkan adalah memepersiapkan anak-anaknya
dengan ilmu-ilmu syariat. Tidak sedikit juga orangtua yang justru lebih sibuk
dengan hal-hal yang bersifat teknis terkait mempersiapkan resepsi pernikahan, padahal bekal
ilmu agama lah yang paling penting.
Ada
3 tipe keluarga:
1. Keluarga yang punya niat
awal berkeluarga untuk bahagia, tapi begitu prahara menerjang, tidak sanggup
untuk melanjutkan. Pernikahan diliputi dosa dan derita, kemudian berpikir untuk
bercerai saja. Keluarga ini kurang iman, kurang sabar..
2. Keluarga yang niat awalnya
memang untuk bahagia. Ketika diterjang masalah tetap ingin melanjutkan, tidak
ingin bercerai. Mempertahankan ikatan, tapi mengakumulasi masalah-masalah, dan
tidak sungguh-sungguh menyelesaikan masalahnya. Kalau istilah jawa “Awet Rajet”
3. Tipe Keluarga ketiga adalah
keluarga paling bahagia, dan semoga kita semua dimampukan untuk membangunnya.
Keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Di dalamnya penuh cinta, tenang,
damai, penuh kasih sayang. Bukankah Allah memberikan kita pasangan agar kita tenteram
bersamanya? Aman, nyaman, dan saling menentramkan jiwa..
Keluarga
bahagia, itu yang semua manusia inginkan. Kita umat islam sudah punya tuntunan
dari rasulullah dan istri-istrinya, pelajari dan praktekkan pada keluarga kita.
Ada
5 hal yang diwasiatkan:
1. Niatkan menikah sebagai
ibadah
2. Prakteknya jalankan dengan
ibadah
3. Jalankan dengan akhlak yang
baik
4. Sabar
5. Jangan kecewakan Allah
Takutlah pada dosa yang
balasannya dipercepat di dunia.
(1) dosa
pada orang tua. Maka muliakanlah orang tuamu. Mertuamu adalah orangtuamu
juga, jangan dibeda-bedakan.
(2) dosa
suami dzalim pada istri nya, dan dosa istri yang dzalim pada suaminya.
Prihatin pada ibu-ibu yang sering ikut pengajian tapi tidak berlaku baik pada
suaminya, begitu juga sebaliknya. Derita dari Hal ini sudah bisa di lihat di
dunia.
(3) Memakan harta haram.
Jangan biarkan ada harta haram menafkahi keluarga.
Semoga bermanfaat.
Ringkasan ini juga dibuat khusus juga buat hani, kayanya pas pengajian hani ngga sempet nyatet ya hehe :) *walopun mungkin ada dokumentasi video? hehe*
pemberi tausiyah adalah ustadzah mimin aminah.
mohon maaf apabila terdapat banyak kekurangan dalam meringkas :)
No comments:
Post a Comment