Hani,
aku tahu ini akan menjadi salah satu hari terbaikmu. Ini adalah hari yang aku
tahu persis akan menjadi sejarah bagi mu, dan akan menjadi sejarah besar bagi
seluruh warga dunia. Hari ketika engkau sepenuhnya menyerahkan dirimu pada calon
imam dalam rumahtanggamu, bersatu dalam sesuatu yang Allah katakan dalam
firmannya “perjanjian yang berat”, pada detik-detik ketika ijab-qabul yang
terucap mengguncangkan arsy Allah. Allahu Akbar!
Sudah
sejak kita SMA dulu, sebenarnya aku memang sudah menebak-nebak siapa yang akan
maju duluan ke pelaminan, dan itu hani. Hihi. Yah, hanya tebak-tebak berhadiah
anak usia belasan tahun yang masih labil. Ah, waktu berjalan begitu cepat ya,
han?
Kamu
inget han, ketika pertama kali kamu menceritakan padaku tentang prosesmu dengan
lelaki beruntung itu? Saat itu bahkan kau belum beritahukan namanya, namun
seperti biasa ketika aku mendengarkanmu bercerita, aku hanya bisa merinding dan merenung (ga merhatiin dong?
Haha bukan gituu -_-). Ketika akhirnya aku tahu, itu membuatku membayangkan
bahwa penduduk dunia akan gempar dengan bersatunya kedua manusia hebat macam
kalian. Aku tak sabar menunggu, karya besar apa yang akan tercipta dari kalian.
Lebay ya Han? Tapi persis itulah yang kupikirkan :)
Berkesempatan
menjadi panitia pada pernikahan Hani adalah sesuatu yang juga kusyukuri. Mengikuti
prosesmu mempersiapkan diri, dirias demi calon suami, dan melihat ketenangan
seorang wanita di dalam mihrab masjid yang tak hentinya berdzikir meluruskan
niat. Hani harus tahu, aku cukup menyesal ketika sadar bahwa ketika kemarin aku
menjadi panitia pernikahan Hani, tidak terus berada di dalam ruang mihrab
bersama hani menunggu qabul selesai diucapkan. Aku minta maaf ya han ga berada
di detik-detik itu nemenin hani :’) *dasar sahabat amatir, gatau jobdesc
sahabat -_-*
Tangisanku
pecah ditemani riuh rendah para saksi. Barakallah! Ya Allah, kini sahabatku
sudah sah menjadi seorang istri. Ia sudah mempunyai amanah baru yang akan
dirajut dengan sang suami. Sempat ada ketakutan tersendiri akan kehilangan
salah satu sahabat terbaikk huhu T_T, tapi akhirnya sadar bahwa bukan itu yang
akan terjadi *dasar aneh*. Aku tahu pernikahan akan semakin membuatmu bersinar
dan memberi lebih banyak makna dan manfaat bagi banyak orang. Alhamdulillah..
Semoga
menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.
Semoga
dilancarkan studinya, karena udah ada yang nemani, insyaallah makin lancar ya
han :)
"Harta yang utama
adalah lisan yang senantiasa dzikir, hati yang senantiasa bersyukur,
dan istri beriman
yang membantu suami dalam menegakkan bangunan imannya."
(HR Ibnu Majah
& Tirmidzi, hasan).
waktu di mihrab :)
|
Setelah resepsi selesai, alhamdulillah bisa
foto bareeng sama pengantin baru :)
|
* * * * *
Aku
bukanlah seorang teman yang baik, bukan seorang yang pandai berteman dan bertindak sebagai teman, lagi-lagi aku
mohon maaf karena itu. Aku hampir selalu terlambat memberikan sekedar ucapan di
setiap pengulangan hari lahirmu. Bahkan di hari pernikahanmu pun aku tak sempat
memberi kado apa-apa. Aku sampai bingung hal apa yang membuat kita menjadi
dekat, karena sebagai sahabatpun aku rasanya tidak becus. Aku hanya bisa
bersyukur pada Allah bahwa Ia mengijinkanku untuk bisa mengenalmu dan
mendekatkan kita.
Sangat
sulit bagiku selama ini untuk mengungkapkan rasa terimakasih atau
kalimat-kalimat romantis. Tapi sungguh, perkenalan denganmu dan dengan
keluargamu adalah salah satu anugerah Allah buat aku, han. Sampaikan salamku
untuk seluruh keluarga besar terutama mama papah. Juga buat bude tuti, bude
nining, bi resmi. Mohon maaf banyak kekurangan, terimakasih atas semua
pelajarannya. Semoga silaturahim tetap terjalin, di dunia dan di surga kelak.
Aamiin..
Sincerely,
Hajah
Sofyamarwa R.
No comments:
Post a Comment