Tuesday, January 28, 2014

A letter to My Best Friend (Hani's Wedding)


Dear hani.. :)


Hani, aku tahu ini akan menjadi salah satu hari terbaikmu. Ini adalah hari yang aku tahu persis akan menjadi sejarah bagi mu, dan akan menjadi sejarah besar bagi seluruh warga dunia. Hari ketika engkau sepenuhnya menyerahkan dirimu pada calon imam dalam rumahtanggamu, bersatu dalam sesuatu yang Allah katakan dalam firmannya “perjanjian yang berat”, pada detik-detik ketika ijab-qabul yang terucap mengguncangkan arsy Allah. Allahu Akbar!


Sudah sejak kita SMA dulu, sebenarnya aku memang sudah menebak-nebak siapa yang akan maju duluan ke pelaminan, dan itu hani. Hihi. Yah, hanya tebak-tebak berhadiah anak usia belasan tahun yang masih labil. Ah, waktu berjalan begitu cepat ya, han?


Kamu inget han, ketika pertama kali kamu menceritakan padaku tentang prosesmu dengan lelaki beruntung itu? Saat itu bahkan kau belum beritahukan namanya, namun seperti biasa ketika aku mendengarkanmu bercerita, aku hanya bisa  merinding dan merenung (ga merhatiin dong? Haha bukan gituu -_-). Ketika akhirnya aku tahu, itu membuatku membayangkan bahwa penduduk dunia akan gempar dengan bersatunya kedua manusia hebat macam kalian. Aku tak sabar menunggu, karya besar apa yang akan tercipta dari kalian. Lebay ya Han? Tapi persis itulah yang kupikirkan :)


Berkesempatan menjadi panitia pada pernikahan Hani adalah sesuatu yang juga kusyukuri. Mengikuti prosesmu mempersiapkan diri, dirias demi calon suami, dan melihat ketenangan seorang wanita di dalam mihrab masjid yang tak hentinya berdzikir meluruskan niat. Hani harus tahu, aku cukup menyesal ketika sadar bahwa ketika kemarin aku menjadi panitia pernikahan Hani, tidak terus berada di dalam ruang mihrab bersama hani menunggu qabul selesai diucapkan. Aku minta maaf ya han ga berada di detik-detik itu nemenin hani :’) *dasar sahabat amatir, gatau jobdesc sahabat -_-*


Tangisanku pecah ditemani riuh rendah para saksi. Barakallah! Ya Allah, kini sahabatku sudah sah menjadi seorang istri. Ia sudah mempunyai amanah baru yang akan dirajut dengan sang suami. Sempat ada ketakutan tersendiri akan kehilangan salah satu sahabat terbaikk huhu T_T, tapi akhirnya sadar bahwa bukan itu yang akan terjadi *dasar aneh*. Aku tahu pernikahan akan semakin membuatmu bersinar dan memberi lebih banyak makna dan manfaat bagi banyak orang. Alhamdulillah..


Semoga menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.

Semoga dilancarkan studinya, karena udah ada yang nemani, insyaallah makin lancar ya han :)


"Harta yang utama adalah lisan yang senantiasa dzikir, hati yang senantiasa bersyukur,

dan istri beriman yang membantu suami dalam menegakkan bangunan imannya."

(HR Ibnu Majah & Tirmidzi, hasan).


waktu di mihrab :)


Setelah resepsi selesai, alhamdulillah bisa foto bareeng sama pengantin baru :)



* * * * *

Aku bukanlah seorang teman yang baik, bukan seorang yang pandai berteman dan bertindak sebagai teman, lagi-lagi aku mohon maaf karena itu. Aku hampir selalu terlambat memberikan sekedar ucapan di setiap pengulangan hari lahirmu. Bahkan di hari pernikahanmu pun aku tak sempat memberi kado apa-apa. Aku sampai bingung hal apa yang membuat kita menjadi dekat, karena sebagai sahabatpun aku rasanya tidak becus. Aku hanya bisa bersyukur pada Allah bahwa Ia mengijinkanku untuk bisa mengenalmu dan mendekatkan kita. 


Sangat sulit bagiku selama ini untuk mengungkapkan rasa terimakasih atau kalimat-kalimat romantis. Tapi sungguh, perkenalan denganmu dan dengan keluargamu adalah salah satu anugerah Allah buat aku, han. Sampaikan salamku untuk seluruh keluarga besar terutama mama papah. Juga buat bude tuti, bude nining, bi resmi. Mohon maaf banyak kekurangan, terimakasih atas semua pelajarannya. Semoga silaturahim tetap terjalin, di dunia dan di surga kelak.

Aamiin..



Sincerely,

Hajah Sofyamarwa R.

No comments:

Post a Comment