kau akan merasa
suatu hal berharga ketika sudah tidak lagi memilikinya.
"Diary, kapan terakhir kau menulisnya?"
Ah rasanya dulu aku
adalah seorang penulis buku diary.
Perasaan-perasaanku dapat tertuang langsung disana dari hari ke hari, bisa lah
kulihat gejolaknya.
Sangat menyenangkan
loh mendapat feedback dari pikiran tertulis kita yang ada di blog atau status
facebook, tapi kini aku sampai pada kesimpulan bahwa kemajuan teknologi IT ini
sedikit membingungkanku dan memecah pikiranku. Facebook, twitter, blog, dan laptop
(software onenote yang paling saya suka buat curhat) rasanya membuat diri
terpisah-pisah.
Sebagian ku upload
disana, sebagian disini, sebagian lagi disimpan sendiri karena kupikir terlalu
personal untuk di publish di lalu lintas
dunia maya.
Salahku, hal yang
personal itu malah jadi tidak kucatat dimanapun. Aku jadi sering mengabaikan
perasaan-perasaanku.
Mudahnya sarana
penulisan dengan media elektronik harus disyukuri, namun untuk hal ini rasanya
aku lebih butuh untuk mendapatkan keutuhan diri. Apapun yang dirasa, ditulis
saja di buku diary.Mudah, seperti dulu saja. Buku dan pulpen rasanya akan jadi
sahabat dekat kembali.
Yah, entah menulis
diary masih dianggap bocah atau tidak. Atau bahkan sebenarnya semua orang
dewasa pun juga masih punya?
MENULIS BUKU DIARY SETIAP
HARI! :D
Dear Diary, asa getek. Apalagi inget diary ababil jaman dulu. hihi |
*oke lah ga selalu perlu pake kata-kata dear diary, intinya nulis buku diary harian lah ya hehe :D
Bandung, 6 Januari 2013
Bandung, 6 Januari 2013
* * *
"Kau kan suka
mengejekku karena selalu membawa buku catatan dalam tasku. Tapi aku suka
menuliskan pemikiran cerdikku di dalamnya agar aku tak lupa, dan kali ini aku
sungguh senang memiliki buku itu."
--Berrit Boyum pada Nils Torgesen, Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken
--Berrit Boyum pada Nils Torgesen, Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken
Untuk seorang
seperti aku, ada perasaan aneh ketika menulis buku harian. Bukan hanya karena
aku belum pernah menulis, namun karena akupun berpikir bahwa baik aku maupun
orang lain tak akan tertarik pada curahan hati seorang remaja berusia 13 tahun.
Tapi sebenarnya bukan itu permasalahannya. Aku ingin menulis tentang apa saja
yang muncul di dalam jiwaku. Kertas kan lebih sabar dari manusia."
--Nils B.
Torgesen, Perpustakaan Ajaib Bibbi
Bokken
hajaah mulai tahun ini aku jg mulai nulis di buku diary lagi loh. sehati banget kita :)
ReplyDeleteeeh ada oniiin :3
Deleteaaah iya sama niiin :'D
katalog perasaan sejujur jujurnya dari diri kita hehe
:D