Bismillah..
Cuplikan kisah lama, dalam perjalanan pulang dari kulap (kuliah lapangan). Saya lupa persisnya, entah kulap proeko atau kulap biper. (maap lupa hehe..)
Cuplikan kisah lama, dalam perjalanan pulang dari kulap (kuliah lapangan). Saya lupa persisnya, entah kulap proeko atau kulap biper. (maap lupa hehe..)
Pagi itu di
keheningan dan kelelapan tidur kami, kami dibangunkan. Bus yang dingin ber-AC
ini berhenti di sebuah tempat perhentian. Sedikit untuk melepas lelah, mencuci
muka serta mengambil wudhu untuk persiapan shalat subuh yang masih 1 jam lagi.
Setelah selesai kami
kembali ke bus dan melanjutkan perjalanan. Sambil terkantuk kantuk, dikasih
bangun sama Allah (tumben bisa bangun), ternyata waktu sudah menunjukkan waktu
shalat subuh. Saya bangunin temen sebangku dan karena tadi sudah wudhu, saya solat
aja seperti biasa (padahal kalo ngga salah sebelumnya sempet ketiduran -_-
batal ga ya? Semoga ngga Ya Allah ._.)
Sebelum shalat saya
sempatkan lihat kondisi para penghuni bus yang hening (kebanyakan pada tidur
saking capeknya), sempat terpikir untuk
membangunkan teman-teman, supaya pada bangun untuk bisa shalat subuh, tapi saya
takut, takut mengganggu teman-teman yang lagi capek banget. Akhirnya
saya urungkan niat, shalat sendiri, dan tanpa sadar sudah tidur lagi.
Mata saya kemudian
terbuka, matahari terik sudah menusuk. Dan saya tidak tahu apakah teman-teman saya sempat bangun semua
untuk solat subuh tadi pagi?
* * * * *
Bulan ramadhan lalu,
saya berkesempatan bekerja bareng teman saya dalam sebuah acara buka bersama
himpunan. Sampai pada suatu perbincangan, dia cerita :
X : E"h jah, tau gak? Pas kulap kemarin itu, yang
pas di bus itu, aku ga solat subuh loh jah, ketiduran capek bangeet, ngga ada
yang kebangun dan ngebangunin juga.. Sedih banget.."
H : . . . . . . . .
. .
Ah Sahabatku, saat itu aku bangun dan seharusnya bisa
membangunkan kalian..
* * * * *
Salah satu hal yang
benar-benar disesali, dan sampai kapanpun sepertinya tidak akan saya lupakan.
Terbukti bahwa memang kita itu ada untuk saling mengingatkan. Terkadang saya ragu-ragu dalam mengajak
kebaikan, ketakutan tak beralasan yang mengindikasikan belum kokohnya 'sesuatu'
di dalam diri ini.
Padahal solat udah
jelas wajib gitu, tapi saya sama sekali ga ada usaha buat ngebangunin
temen-temen. Bikin kegaduhan kek, ato bangunin pake cara apa kek, atau apa lah
gitu yang penting temen-temen bisa bangun. Padahal kita diperintahkan untuk menyampaikan, mengusahakan, perkara teman kita bisa bangun atau enggak itu lain hal kalo kita udah sekuat tenaga.
Tadinya ini akan
saya pendam terus, mungkin hanya akan saya ceritakan pada teman- teman
seangkatan saya di akhir kelulusan nanti, atau momen tertentu saja, atau bahkan
tidak sama sekali. Tapi saya pikir, hal semacam ini mungkin akan sering terjadi
dalam kehidupan teman-teman lainnya. Setidaknya dengan adanya cerita ini dapat
diambil hikmahnya.
Maafin saya yang
belum berani ini..
"Teman2 karib pada hari itu
saling bermusuhan satu sama lain kecuali mereka yang bertakwa" ( 43:67)
"Sungguh manusia berada dalam
kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta
saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran."
(103:2-3)
* * * *
Untuk siapapun yang masih sering ragu dalam
kebenaran,
Untuk teman-teman yang mencintai sahabat-sahabatnya,
Untuk yang suka bepergian jauh,
Untuk yang akan melalui kuliah lapangan,
Tulisan ini dipersembahkan :')
Selasa, 13 November 2012
No comments:
Post a Comment