Saturday, March 31, 2012

Ketika tidur menjadi sebuah dosa


image source :http://www.shutterstock.com/pic-69405280/stock-photo-elementary-student-fall-a-sleep-while-doing-math-homework.html
Bismillahirrahmaanirrahim..
Tulisan ini saya buat berdasar pengalaman, sedikit sharing saja :)

Kejadian ini mungkin lazim dialami beberapa kawan, mungkin kebanyakan mahasiswa mengalami ini. Kejadian dimulai ketika tugas yang deadline besok menanti dikerjakan.
Bagi saya,mahasiswi jurusan biologi yang harus mengerjakan 2  laporan setiap pekannya, menjadikan setiap waktu selama 1 pekan penuh  ber-default "ON DUTY" atau selalu ada tugas. Pada dasarnya setiap jurusan memiliki kisah khas masing-masing.
Namun agar lebih mudah menjabarkan dan tidak membicarakan yang tidak saya tahu, saya cerita pengalaman di biologi saja ya? :)

Semseter 6 jurusan biologi di ITB ini default nya ada dua praktikum: Mikrobiologi dan Biologi Perilaku. Dari praktikum mikrobiologi, kita harus bikin jurnal + literatur (awal) kemudian praktikum, dan pekan depannya hasil praktikum harus dikumpulkan lengkap dengan segala hasil pengamatan dan pembahasannya (tulis tangan). Di hari lainnya, Praktikum Biologi Perilaku tanpa ada jurnal, dengan praktikum yang asik, namun menyisakan komplotan data yang harus diolah dengan statistik, kemudian laporan yang harus dikumpulkan pekan depannya. Yah, atas dasar inilah 1 pekan kami harus mengerjakan 2 laporan.

Yang namanya laporan praktikum dan praktikum itu sendiri tujuannya agar mahasiswa dapat mengalami langsung (praktek) --> kemudian mencari jawaban-jawaban atas pertanyaan yang timbul dari praktek --> dan mengintegrasikan pemahamannya dalam sebuah laporan.

Bagus? Tentu saja sebuah konsep yang bagus.

Namun apa yang menjadi masalah?

Dari judul tulisan ini sudah dapat diperkirakan bahwa tidur yang menjadi dosa adalah ketika seharusnya kita dapat mengerjakan suatu hal bila kita tidak tidur. Karena dengan tidur, waktu yang sengaja kita plot kan untuk mengerjakan tugas mendadak hilang, dan kita akan bangun dengan terkaget-kaget. (pasti pernah ngalamin ya? Hehe)
Dan ketika bangun, selain kaget akan merasa sangat menyesal, menyalahkan diri sendiri, panik, dan buru-buru mengerjakan tugas. Padahal deadline nya mungkin pagi hari. Yah tugasnya bisa selesai, bisa juga tidak.

Belakangan ini saya merasakan hal tersebut, dan dampaknya sangat tidak baik. Yang menjadi kesalahan saya adalah saya menunda pekerjaan yang seharusnya bisa saya kerjakan, harusnya bisa saya cicil. Pada saat waktu luang pun, terkadang saya belum bisa mengerjakan cicilan tugas (parahnya deadliners sudah mendarah daging). Saya harus bekerja dalam tekanan (deadline) karena pada fase sebelumnya saya sangat perfeksionis dalam mengerjakan berbagai hal (daripada ngga maksimal mending tidak - ini bukan hal yang terlalu baik juga kalo berlebihan).
Apa dampaknya? Tugas diplotkan H-1 Pengumpulan, dengan berbagai resiko yang sudah diketahui diri kita sendiri sebetulnya.
 Yang nyata merugi, laporan 1 hari itu hanya akan menjadi sekedar tugas tanpa pemahaman yang berarti. Kayak robot yang ngerjain sesuatu tapi ngga pake hati.
Sehabis itu timbul rasa menyesal sedalam-dalamnya karena sifat perfeksionis kita keluar.
Dan kalau lingkarang setan itu ngga diputus, akan terjadi di pekan depannya, atau pekan-pekan selanjutnya.

Contoh kasus baru-baru ini (pagi ini sebetulnya). Pekan ini saya memplot waktu mengerjakan tugas laporan Biper di hari H-1. Alasannya karena ada laporan mikrobiologi, dan UTS. Ternyata di hari itu, saya ketiduran! Yah, fatal. Cicilan sebelumnya tidak berarti ketika laporan harus dikumpul jam 8 sedangkan baru bangun jam 3 dini hari (waktunya terlalu singkat). Keterlambatan melahirkan konsekuensi pemotongan nilai sebanyak 25%. Akhirnya saya pasrah dan ngga ngeprint laporannya.
sesampai di kampus ternyata kebanyakan memang sudah print hasilnya. Tapi ya saya sih pasrah, konsekuensi. Harus kerjain sendiri apapun yang terjadi. Alhamdulillah sore nya selesai dan bisa dikumpul.

Menyesal? Ya.
Heran juga saya bisa tidur dalam kondisi seperti itu, kalo dulu kayanya ngga mungkin kaya gitu. Begadang itu habbit kali ya hehe. Tapi sekarang udah agak resisten nih  payah -_-). Dan anggaplah tidur itu karunia dari allah yang ngga bisa tergantikan, dimana Allah pengen sistem kerja tubuh kita ngga nge-hang. Allah udah ngasi kita tidur malah disesalin. Toh pada akhirnya bisa selesai kan? Kita harus inget kesehatan juga (jam biologis mahasiswa udah kacau begini hehe). Hukuman pengurangan poin mah yang supaya jera dan biar kita belajar dari kesalahan.

Pelajaran yang bisa diambil:
  1. Mindset diatur ulang bahwa laporan itu menyenangkan dan sangat seru dilakukan setiap hari
  2. Menunda pekerjaan bisa jadi lingkaran setan gali lubang tutup lubang
  3. Pemahaman ngga bisa didapat dari 1 malam saja, butuh proses.
  4. Tidur emang harus diniatin, biar terencana dan efektif

SEMANGAT LAAAH! :D

No comments:

Post a Comment