Rasanya waktu semakin mencekik leher dan menutup saluran pernapasanku. Memang bukan sang waktu yang membuatku seperti itu, tapi rentetan masalah yang kuhadapi. Sang waktu hanyalah sebuah lintasan dimana sluruh batu-batuan keras menerpa, menerjang tubuhku, mengikis setiap lapisan yang menutupi tubuhku.
Ketidakberdayaan akan hal itu benar-benar membuatku mati gaya, berhenti di tempat.
Aku sadar betul bahwa tak ada manusia yang tak memiliki masalah. Sekecil apapun, masalah pasti hinggap di diri tiap manusia. Kita tak bisa pula megecilkan suatu masalah yang dialami setiap orang, karena kadar kekuatan tiap orang juga berbeda.
Saat ini aku tak bisa berpikir apa-apa. Kondisiku melemah. Hal yang tidak fundamental itu kini menjadi fundamental. Hal yang dulu tak kurisaukan kini bagaikan hantu yang menggentayangiku.
Sayangnya tak bisa kuceritakan disini..
Sering aku berpikir bahwa masalah ku berat, dan aku mau orang lain untuk mengerti. Tapi kutahu, bahwa itu sulit. Maksudnya, tak ada orang yang benar-benar mau memecahkan masalahmu, atau bahkan mengerti masalahmu sama seperti apa yang kau alami. Orang lain mungkin hanya dapat menghiburmu, menyuruhmu untuk bersabar, bahkan jika kau kurang beruntung orang itu mungkin hanya berpura-pura menyimakmu untuk menghormatimu.
Sejujurnya aku ingin menceritakan padamu tentang apa yang saat ini kurasa. Kau tahu kan rasanya ketika kau punya masalah, dan satu-satunya orang yang seharusnya bisa membantumu malah jauh darimu? Seseorang yang seharusnya lebih mengenalmu malah tidak mendorongmu?
Ya, bagiku tak mudah..
ruangtengahATAS
17 okt 2010
End 19:17
No comments:
Post a Comment