Judul : Genap
Penulis : Nazrul Anwar
Penerbit : Adnara Self-Publishing
Cetakan : I, 2015
Tebal : 166 halaman
Alhamdulillah akhirnya selesai
juga baca buku Genap ini dalam waktu 4 hari. Buku ini saya beli sekitar tahun
2015 di awal-awal saya menikah dan baru sempat saya tamatkan di awal tahun
2017. Hehe.
Buku Genap ini termasuk serial
fiksi yang topiknya sangat dekat dengan keseharian kita. Merupakan kumpulan
“curhatan” seorang wanita tentang/pada pasangannya yang menggenapinya (menikah,
menjadi jodohnya). Hal pertama yang
paling saya sukai adalah dari pemilihan bahasanya. Karena isinya mirip buku
diari, maka bahasa yang digunakan seolah mengajak pembaca untuk berbicara pada
diri sendiri, atau seseorang yang sangat dekat. Saya menyebutnya dengan istilah
monolog yang sesekali berdialog.
Sebetulnya sangat sedikit
percakapan yang dimunculkan dalam buku ini, dan secara keseluruhan adanya
percakapan memudahkan pembaca untuk memahami isinya. Namun pada bab 7 saya
merasa agak aneh ketika muncul percakapan yang tidak formal, seperti “hehe”.
Padahal biasanya juga mungkin lazim ya, tapi karena sejak awal saya sudah
senang dengan monolognya, saya jadi agak “kaget”.
Kalau melihat daftar isinya, ada 48 Bab yang semua nya mengandung kata “Kamu”, semisal “Siapapun Kamu, tentang kamu, mencemburui kamu, perhatian kamu, Istri seorang kamu, dan lain-lain. Sedikit banyak menginspirasi saya , kalau nanti mau bikin tulisan buat suami bisa pake tema ini aja. Hihi.
Banyak kalimat kalimat bagus yang bisa kita kutip juga, mengingatkan kita tentang konsep konsep dalam menjalani suatu hubungan pernikahan. Pembaca dapat merasakan dengan cukup lengkap bagaimana sebenarnya perasaan-perasaan yang muncul saat dipertemukan dengan jodoh, "kekagetan" setelah menikah, penyesuaian-penyesuaian, dan lain-lainnya.
Hal menarik bagi saya juga karena di akhir cerita beberapa babnya ada kejutan (twist-nya)! Yang kalau kita bacanya Cuma selewat bisa jadi ngga terasa, harus bener-bener dihayati hehe. Misal pada suatu bab, tokoh utama dapat berbicara banyak hal dan ternyata semua itu hanya karena sang suami dari tokoh utama lupa dengan hari ulangtahunnya! *cewek banget ya hihi*
Salah satu bab yang berkesan bagi saya adalah pada Bab Aku, Dia dan Kamu. Bagian ini yang membuat saya sadar bahwa buku ini punya alur yang menarik. Kisah Antara tokoh utama, suami dan kawannya. Bisa bikin kita tercengang sendiri, baca aja ya.
Buku ini juga menampilkan
contoh-contoh kehidupan oranglain untuk diambil pelajarannya, dikemas dengan
sangat mengalir dan menimbulkan rasa ingin tahu bagi saya pribadi. Sampai
rasanya saya ingin bertanya pada penulisnya, “itu ceritanya beneran gak?”
Hal berkesan lainnya ada di bab
Mengingat kamu. Ada surat dari seorang laki-laki duda yang sudah memiliki anak,
yang kemudian menikahi seorang gadis. Menurut saya penulis sukses sekali
mengatakan bahwa walaupun sosok itu seorang duda, proses menikah yang kedua
kalinya tidak hanya sekedar untuk melanjutkan hidup. Pembaca dapat merasakan
adanya jaminan bahwa sang istri yang baru akan diperlakukan dengan sebaik-baiknya, dipahami dan diperhatikan sebagai orang yang spesial.
Menurut saya buku ini mewakili
apa-apa yang ingin dikatakan seorang wanita kepada pasangannya. Takjubnya,
penulis adalah seorang lelaki, namun begitu sukses menulis dengan sudut pandang
wanita. Kesan awalsaat saya membaca, saya berpikir took utamanya laki-laki
(karena penulis laki-laki dan buku yang sebelumnya ditulis dengan sudut pandang
laki-laki). Jujur, selama membaca saya sempat agak repot memposisikan tokoh
utama sebagai perempuan karena penulisnya laki-laki.
Kejutan lainnya, buku ini dipersembahkan sebagai mahar dari penulis
untuk istrinya di hari pernikahan mereka. Kebayang ya sweet nya? Hihi awas
baper.
Akhir kata, saya suka buku ini. Buku ini juga mengingatkan saya untuk
mencari keberkahan pada pernikahan, dan bagaimana asam garam dalam
mendapatkannya. Menurut saya buku ini rekomended buat teman-teman yang dalam
proses mencari penggenap hidup, berada pada fase-fase awal menggenap, dan yang
merasa perlu inspirasi untuksaling terus mengenali detail pasangan hidupnya.
Banyak konsep-konsep yang baik dalam kehidupan yang bisa kita petik. Dibaca pelan-pelan,
resapi, coret-coret aja bukunya dengan kesan kita supaya makin nampol ya. hehe
Salam,
9 Januari 2017
Hajah Sofyamarwa R.
Sedang belajar mereview buku ^^
Book Review Pertama 2017 #Bookreview2017
Penulisnya ngerti perasaan cewek banget, apa psikolog ya? Jadi penasaran, sepertinya bagus kalau dibaca sama pasangan :-D
ReplyDeleteSalam kenal mbak :-)
Penasaran sama bukunya bagus y mba :)
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete