Satu lagi buku bergizi berhasil hadir di depan mata! Alhamdulillah :)
Dikenalkan pertama kali oleh pak hernowo dalam ulasan-ikatan- makna-nya, serta sedikit kutipan cerita dari salah satu sahabat saya, hani. Buku SELF DRIVING nya Pak Rhenald Kasali ini seperti diramu dari berbagai bahan pilihan yang memang membuat para pembacanya merasa terus "tertampar" setiap membaca halaman demi halamannya. (Ya gatau ya, saya sih ngerasa begitu hehe).
Apa yang disampaikan melalui buku ini begitu cocok dibaca oleh siapapun, terutama bagi yang sedang dalam masa penyadaran diri. Itulah kondisi saya pribadi saat awal membaca buku ini. Saya merasa ini saatnya benar2 memegang kendali terhadap diri saya sendiri. Tidak mudah, tapi insyaallah saya akan sangat senang untuk menjalani prosesnya.
Buku ini menggambarkan perbedaan nyata dari karakter seorang passenger dengan driver. Ternyata banyak orang yang ngga sadar kalau sebenernya masih hidup dengan mental passenger, tak terkecuali orang-orang yang sudah berpendidikan tinggi bahkan sudah punya jabatan.
Menariknya, sejak awal justru dibahas mengenai sistem pendidikan yang ada di indonesia ini, khususnya lulusan lulusan universitas. Ngga main main, dibuat dari persepektif seorang calon rektor yang akan "meramu" sebuah sistem pendidikan. Kalo boleh meminjam istilah bang aad mah, jadi melihat dengan helicopter view nya.
Tadinya saya mau rajin posting rutin resumenya, tapi saking bergizinya buku ini, saya bener bener harus perlahan melahapnya untuk bisa mengambil saripatinya. Membaca adalah sarana, yang terpenting adalah bahwa dengan membaca, kita secara sadar melakukan perubahan atau perbaikan kita menjadi lebih baik.
Karena saat ini lagi baca bab 8 tentang play to win, saya bocorin sedikit ya, meurut saya : buku ini bukan menampar orang-orang pada titik ekstrim, justru buku ini "menampar" orang orang pertengahan yang terkadang hidup sekedarnya, istilah pak rhenald : play not to lose. Yang tidak terganggu dengan gejolak sedihnya kekalahan, tapi juga tidak berjuang sepenuhnya mencapai kemenangan tertinggi, terlalu aman.
Kalau dipikir pikir, Allah juga nyuruh kita minta surga terbaik (ekstrim kanan), dan menjauhkan diri dari neraka (ekstrim kiri), kan? Ngga nyuruh kita untuk jadi biasa biasa aja?
Semoga proses absorpsi isi buku ini membuahkan hasil terbaik ya!
Selamat membaca, share pengalaman baca mu ya! :D
De Marrakesh, 11 Desember 2014
No comments:
Post a Comment