Ada
sebuah tembok yang kuat
Di
sekelilingku yang melindungiku
Dibangun
dari kata-kata yang kau ucapkan padaku
Jiwa yang terlindung
akan cepat bertumbuh dan berbuah. Sederhana saja. Karena hakikat cinta
selamanya hanya satu: memberi. Memberi semua kebaikan yang tersimpan dalam
jiwa. Melalui tatapan mata, kata atau tindakan. Jika kita terus menerus memberi
maka kita akan terus menerus menerima. Pemberian jiwa itu menghidupkan kekuatan
kebajikan yang sering tertidur dalam jiwa manusia. Seperti pohon: pada mulanya
ia menyerap matahari dan air, untuk kemudian mengeluarkan semua kebajikan yang
ada dalam dirinya: buahnya keindahan.
Dalam rumah yang
penuh cinta itu kita menemukan rasa aman, kenyamanan dan kekuatan untuk terus
bertumbuh. Itu sebabnya rumah yang begitu seperti menghadirkan surga dalam
kehidupan kita. Rumah itu pasti utuh. Dan Abadi. Adakah doa cinta yang lebih
agung daripada apa yang diajarkan sang Rasul kepada kita di malam pertama saat
kita meletakkan dasar bangunan hubungan jiwa yang abadi? Letakkan tangan
kananmu di atas ubun-ubun istrimu, lalu ucapkan doa ini dengan lembut:
“Ya Allah, aku mohon
pada-Mu kebaikan perempuan ini dan semua kebaikan yang tercipta bersama
penciptanya.”
--Anis
Matta –