Monday, February 18, 2013

kesadaran untuk berdo'a


Bismillah
Menggantikan buku agenda lama yang hilang, dalam buku agenda baruku tahun ini, kusadar bahwa aku memulai tulisannya dengan meresume buku tentang doa. Judul bukunya "Setiap saat Bersama Allah", yang disusun oleh H.M Anis Matta.

Aku tak tahu persis apa yang sebenarnya sedang kualami dalam pikiranku, yang aku tahu, di usia 21 tahun ku ini ternyata jarang sekali aku berdoa. Maksudku, baru kali ini aku benar-benar memaknai segala hal tentang berdo'a. Biasanya orang berdo'a sebagai kebutuhan, sebagai salah satu jalan dalam menuju keberhasilan tujuan-tujuannya, keinginan-keinginannya. Mungkin, ketika kau punya banyak keinginan tapi tidak melakukan permintaan sebenar-benarnya pada Allah dengan berdo'a, kau tidak benar-benar menginginkannya. Maka wajar bila keinginanmu belum banyak terwujud, kau tidak benar-benar memintanya pada Sang Maha Berkehendak.

Setiap orang punya khilaf, dan semoga kita senantiasa diberikan kesadaran untuk menyadari kekhilafan itu.

Ini beberapa makna yang mungkin akan memperkaya pemaknaan kita mengenai do'a, semoga bisa mengikat maknanya :)

* * * *

Ketika engkau terimpit dan terlilit oleh problematika kehidupan, sesungguhnya yang dapat membuatmu bertahan adalah harapanmu, dan sebaliknya, yang akan membuatmu kalah atau bahkan mematikan daya dan energi hidupmu adalah saat dimana engkau kehilangan harapan.

Maka ketika engkau berdoa kepada Allah sesungguhnya engkau sedang mendekati sumber dari semua kekuatan dan apa yang segera terbangun dalam jiwamu adalah harapan. Harapan itulah yang kelak akan membangunkan kemauan yang tertidur dalam dirimu.

Jika kemauanmu menguat menjadi azam (tekad) itulah saatnya engkau melihat gelombang tenaga jiwa yang dahsyat! Gelombang yang akan memberimu daya dan energi kehidupan serta menggerakkan segenap ragamu untuk bertindak.

Dan apa yang kau butuhkan saat itu hanyalah mempertemukan kehendakmu dengan kehendak Allah melalui doa dan tawakal.

Tidak ada gunanya waspada menghadapi takdir, namun doa bermanfaat menghadapi takdir, sebelum dan sesudah ia turun. Dan sesungguhnya, ketika musibah itu ditakdirkan turun (dari langit) Maka ia segera disambut oleh doa (dari bumi), lalu keduanya bertarung sampai hari kiamat.
(HR Ahmad, Al Hakim, Al Bazar Ath-Tabrani)

* * * *

Dalam doa kita menemukan keseimbangan jiwa karena harapan akan penerimaan dan kecemasan akan penolakan senantiasa akan menjadi 2 sayap jiwa yang mengarungi angkasa kehidupan

Dalam doa kita menemukan keutuhan jiwa dan pikiran, yang akan menyatukan semua instrumen kepribadian kita dalam seluruh lakon kehidupan yang kita jalani.

Dalam doa, kita menemukan ketenangan jiwa karena keyakinan terhadap Allah yang memberi kita keyakinan, keberanian untuk menghadapi semua kemungkinan dalam hidup.

Dalam doa, menemukan keberkahan hidup karena semua peristiwa kehidupan yang kita hadapi hanyalah merupakan pertemuan yang indah antara kehendak Allah dengan kehendak kita.

Maka masih adakah tempat bagi kesedihan dalam jiwa seperti itu?
Masih adakah ketakutan dalam jiwa seperti itu?
Masih adakah celah bagi putus asa dalam jiwa seperti itu?

* * * *

Sebenarnya saat berdoa kita sedang berupaya untuk terus menerus menyerap cahaya Allah ke dalam jiwa dan pikiran agar bisa melihat panorama kehidupan ini dengan hati yang tenang bercahaya

Kata dalam doa adalah surat dari sang jiwa kepada Rabb nya. Maka jika engkau ingin surat itu sampai kepada-Nya, tulislah ia saat jiwamu benar-benar sedang bersujud padanya..

* * * *

Allah itu Maha Pemula lagi Mulia, dan merasa malu menolak, ketika seorang mengangkat kedua tangannya ke langit dan mengembalikannya dalam keadaan kosong dan kecewa
(HR Ahmad, Abu Dawud)

* * * *

Semakin disadarkan setelah beberapa hari lalu ikut kajian tentang do'a. Belajar lagi, belajar memaknai lebih lagi.. 
MInta diajarin dong :D

No comments:

Post a Comment