Bismillah
Menggantikan buku agenda lama yang hilang, dalam buku agenda baruku tahun ini, kusadar bahwa aku memulai tulisannya dengan meresume buku tentang doa. Judul bukunya "Setiap saat Bersama Allah", yang disusun oleh H.M Anis Matta.
Menggantikan buku agenda lama yang hilang, dalam buku agenda baruku tahun ini, kusadar bahwa aku memulai tulisannya dengan meresume buku tentang doa. Judul bukunya "Setiap saat Bersama Allah", yang disusun oleh H.M Anis Matta.
Aku tak tahu persis
apa yang sebenarnya sedang kualami dalam pikiranku, yang aku tahu, di usia 21
tahun ku ini ternyata jarang sekali aku berdoa.
Maksudku, baru kali ini aku benar-benar
memaknai segala hal tentang berdo'a. Biasanya orang berdo'a sebagai
kebutuhan, sebagai salah satu jalan dalam menuju keberhasilan tujuan-tujuannya,
keinginan-keinginannya. Mungkin, ketika kau punya banyak keinginan tapi tidak
melakukan permintaan sebenar-benarnya pada Allah dengan berdo'a, kau tidak benar-benar menginginkannya. Maka
wajar bila keinginanmu belum banyak terwujud, kau
tidak benar-benar memintanya pada Sang Maha Berkehendak.
Setiap orang punya
khilaf, dan semoga kita senantiasa diberikan kesadaran untuk menyadari
kekhilafan itu.
Ini beberapa makna
yang mungkin akan memperkaya pemaknaan kita mengenai do'a, semoga bisa mengikat
maknanya :)
*
* * *
Ketika
engkau terimpit dan terlilit oleh problematika kehidupan, sesungguhnya yang
dapat membuatmu bertahan adalah harapanmu, dan sebaliknya, yang akan membuatmu
kalah atau bahkan mematikan daya dan energi hidupmu adalah saat dimana engkau
kehilangan harapan.
Maka
ketika engkau berdoa kepada Allah sesungguhnya engkau sedang mendekati sumber
dari semua kekuatan dan apa yang segera terbangun dalam jiwamu adalah harapan.
Harapan itulah yang kelak akan membangunkan kemauan yang tertidur dalam dirimu.
Jika
kemauanmu menguat menjadi azam (tekad) itulah saatnya engkau melihat gelombang
tenaga jiwa yang dahsyat! Gelombang yang akan memberimu daya dan energi
kehidupan serta menggerakkan segenap ragamu untuk bertindak.
Dan
apa yang kau butuhkan saat itu hanyalah mempertemukan kehendakmu dengan
kehendak Allah melalui doa dan tawakal.
Tidak ada gunanya waspada menghadapi takdir, namun doa
bermanfaat menghadapi takdir, sebelum dan sesudah ia turun. Dan sesungguhnya,
ketika musibah itu ditakdirkan turun (dari langit) Maka ia segera disambut oleh
doa (dari bumi), lalu keduanya bertarung sampai hari kiamat.
(HR Ahmad, Al Hakim, Al Bazar Ath-Tabrani)
* * * *
Dalam
doa kita menemukan keseimbangan jiwa karena harapan akan penerimaan dan
kecemasan akan penolakan senantiasa akan menjadi 2 sayap jiwa yang mengarungi
angkasa kehidupan
Dalam
doa kita menemukan keutuhan jiwa dan pikiran, yang akan menyatukan semua
instrumen kepribadian kita dalam seluruh lakon kehidupan yang kita jalani.
Dalam
doa, kita menemukan ketenangan jiwa karena keyakinan terhadap Allah yang
memberi kita keyakinan, keberanian untuk menghadapi semua kemungkinan dalam
hidup.
Dalam
doa, menemukan keberkahan hidup karena semua peristiwa kehidupan yang kita
hadapi hanyalah merupakan pertemuan yang indah antara kehendak Allah dengan
kehendak kita.
Maka masih adakah tempat bagi kesedihan dalam jiwa seperti
itu?
Masih adakah ketakutan dalam jiwa seperti itu?
Masih adakah celah bagi putus asa dalam jiwa seperti itu?
* * * *
Sebenarnya
saat berdoa kita sedang berupaya untuk terus menerus menyerap cahaya Allah ke
dalam jiwa dan pikiran agar bisa melihat panorama kehidupan ini dengan hati
yang tenang bercahaya
Kata
dalam doa adalah surat dari sang jiwa kepada Rabb nya. Maka jika engkau ingin
surat itu sampai kepada-Nya, tulislah ia saat jiwamu benar-benar sedang
bersujud padanya..
*
* * *
Allah itu Maha Pemula lagi Mulia, dan merasa malu menolak,
ketika seorang mengangkat kedua tangannya ke langit dan mengembalikannya dalam
keadaan kosong dan kecewa
(HR Ahmad, Abu Dawud)
* * * *
Semakin disadarkan setelah beberapa hari lalu ikut kajian tentang do'a. Belajar lagi, belajar memaknai lebih lagi..
MInta diajarin dong :D
MInta diajarin dong :D
No comments:
Post a Comment