sumber gambar: http://qtobae-qtoalone.blogspot.com/2011/05/love.html
Sekitar 21 November 2011 lalu saya dapat sms dari seseorang yang nomornya tidak dikenal, yang setelah dibalas pun tak menjawab. Isinya begini:
Disitu saya mengiyakan. Masih banyak juga saya temukan, masih ada beberapa kawan yang dengan mudahnya membicarakan aib, kekurangan, keburukan seseorang. Bahkan saat saya disitu pun, yang tak bisa banyak berbuat, jadi bisa mendengarkan."Bahkan dibalik sikap yang paling menjengkelkan pun tersembunyi orang yang frustasi, yang berteriak mencari perhatian." (R. Carlson)
saya sendiri memilih untuk tidak membicarakan keburukan orang, karena sungguh, belum tentu kita lebih baik dari mereka. Tiap orang punya sisi baik dan buruk. Barangkali orang itu sedang proses perbaikan diri. Barangkali yang kita lihat hanya sisi jeleknya.
refleksikan pada diri kita, bagaimana rasanya bila aib kita diperbincangkan?
Bersikap khusnuzhan setidaknya tidak mengotori hati kita (yang tanpa dikotori sudah pasti kotor).
Bersikap khusnuzhan secara tidak langsung membantu meringankan beban orang itu dari merasa diperhatikan orang.
Karena orang yang terlihat sedang baik-baik saja, mungkin tidak begitu.
mungkin ia sedang menutupi apa yang sebetulnya terjadi pada dirinya.
mungkin sedang ada masalah, mungkin otaknya dipenuhi berbagai beban pikiran.
mungkin akademisnya jelek, mungkin ada masalah keuangan, mungkin ada masalah pertemanan atau berjuata masalah lainnya, yang kadang kita sepelekan..
carilah sejuta alasan untuk tidak berburuk sangka!
yah, kalo kata aa' gym, jagalah hati..
insyaallah..
Sabtu, 3 Desember 2011
13:27
Aula Barat ITB
No comments:
Post a Comment